16.) Anak angkat?

903 71 8
                                    

❝Nasehat untuk diri sendiri: "Wahai pendosa, sepekan ini tak terhitung berapa banyak dosa dari lisanmu, saatnya kau bersihkan lisanmu dengan sholawat. Jangan sampai dosamu menjadikan lisanmu berat bersholawat, karena penolong para pendosa di hari kiamat adalah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.❞

📚Al Habib Muhammad Al-Habsyi

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ.۞

_________________________________________

"Kenyataan memang pahit namun kebohongan lebih sakit"
~Azila zunaira shareen Nadhira izzatunnisa~

SELAMAT MEMBACA
Tandai typo


ZILA POV

Sudah dua Minggu terhitung aku berada di rumah sakit dan hari ini rencananya aku akan pulang ke rumah.

"Zil,ngopo toh kok ngelamun?"tanya mas Dafa membuyarkan lamunanku.

"Mboten ngopo ngopo mas"jawabku.

"Sampean kangen suasana pondok?"tanya mas Dafa tiba tiba saat duduk di samping brankar ku.

"Ya"

"Kangen pondok apa kangen Gus e?"tanya mas Dafa.

"Gus siapa?"tanyaku mengerutkan kening.

"Gus Mirza lah emang siapa lagi soalnya kalau gus Affan kan udah ada istri"

"Oh"

"Oh doang nih?kenapa sih Zila akhir akhir ini mas perhatiin sampean sering ngelamun"

"Zila bosen aja kok mas"

"Bener?"

"Iya"

"Btw udah ada calon Zil?"tanya mas Dafa.

"Belum lah mas"

"Kalau ada yang ngelamar kamu gimana?"

"Ya gak gimana gimana"

"Kamu terima nggak?"

"Ya tergantung"

"Tergantung apanya nih?"

"Tergantung orangnya siapa"

"Kalau mas Dafa yang ngelamar sampean bakal terima nggak?"

"Mas..."

Aku kaget saat mendengar pertanyaan mas Dafa mengenai lamaran karena aku tak pernah membicarakan tentang pria ataupun lamaran kepada mas Dafa.

"Mas Dafa boleh jujur nggak?"tanya mas Dafa.

"Terserah njenengan mas"jawabku canggung.

Entah mengapa aku merasa suasana kita berdua terasa canggung tak seperti biasanya.

"Tapi setelah mas jujur Zila masih mau kan ngomong sama mas?Zila nggak marah kan?"tanya mas Dafa yang membuat hatiku dag dig dug.

Entah kenapa mas Dafa seperti akan mengungkapkan sesuatu padaku yang akan membuat hubungan kita nantinya akan merenggang.

"Zil,apa kamu mau menjadi istri mas?"tanya mas Dafa.

Aku hampir saja terbatuk mendengar pertanyaan mas Dafa.

"Mas..."ucapku syok.

"Aku mencintaimu Zil"ucap mas Dafa memegang jari tangan ku.

"Mau kan kamu menikah dengan mas?"

Takdir cinta AzilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang