26.) Merelakan

696 74 16
                                    

"Merelakan memang tak semudah mengucapkan namun aku akan berusaha melakukan nya untuk kebahagiaan nya"
~Azila zunaira~



"Angan angan yang ada di pikiran akan kalah dengan takdir yang punya kenyataan"
~_Mirza Rasyid athafaris_~



"Aku tak berani menyebutnya menjadi milikku di khalayak umum,
Namun aku dengan terang terangan menyebut namanya di dalam sholat malam ku untuk menjadi milikku"
~Ahmad Haris akhfarid~

HAPPY READING

Setelah seminggu kepulangan Ning Ika dari rumah sakit,malam ini adalah malam terakhir pengecapan status Ning Ika yang gadis perawan berubah menjadi seorang istri.

Ning Ika tengah duduk di depan cermin menatap wajahnya yang berseri dari pantulan cermin.

"Gus Haris kangen gak ya sama aku?"tanya Ning Ika menatap wajahnya di cermin dengan merapikan anak rambutnya yang sedikit berantakan.

"Besok adalah hari bahagia kita Gus,semoga kamu sudah bisa melupakan gadis munafik itu"ucap Ning Ika.

"Aku tau dia berkorban untukku namun aku tidak yakin bahwa dia melakukannya dengan tulus,mungkin dia memiliki rencana di balik ini jadi aku harus berhati hati"ucap Ning Ika mengingat wajah Zila.

"Astaghfirullah,kenapa aku suuzon ya? Tapi emang orang kayak dia gak bisa di percaya"gumam Ning Ika lagi.

"Udah ah,dari pada aku ngomong sendiri mending tidur aja"ucap Ning Ika beranjak dari duduknya.

"Menikmati tidur sendiri untuk terakhir kalinya karena besok udah sama mas suami"ucap Ning Ika antusias seraya menidurkan badannya.

"Bismillah"gumam Ning Ika sebelum memasuki ke alam mimpi.

*******

Zila POV

Ya Allah,mengapa sangat berat mengikhlaskannya? Kenapa begitu berat dalam mengikhlaskan? Lapangkan lah hatiku agar bisa menerima takdir ini ya Allah.

Kenapa ini sangat berat??? bukankah ini juga terjadi karena permintaan ku pada Gus Haris? Ini keputusan yang aku ambil di awal,namun kenapa seolah sekarang aku tak rela?

"Zil,kamu kenapa?"tanya Amel membuyarkan lamunanku.

Aku menoleh menatap Amel.

"Gapapa kok"jawabku dengan menggeleng.

"Aku tau ini berat,kamu dan mbak Ika adalah sahabat ku dan aku bingung memilih membela antara kalian berdua namun menurutku ikhlaskan Gus Haris dengan mbak Ika"ucap Amel mengelus punggungku.

"Relakan Gus Haris bersama dengan mbak Ika"ucap Amel.

"Merelakan memang tak semudah mengucapkan namun aku akan berusaha melakukannya untuk kebahagiaannya"balasku.

Takdir cinta AzilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang