24.) Perjanjian

786 78 25
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan.

Semangat puasa nya guys.

______________________________________


"kamu adalah orang munafik yang licik dan sok baik"
_Alika faesya putri raida_

"Aku memang tidak sebaik yang kamu kira namun aku pun tidak seburuk yang kamu kata"
~Azila zunaira~

Flash back

Sore hari saat Ning Ika tertidur,Zila diam diam memasuki kamar inap Ning Ika.

"Ngapain disana?"tanya Ning Ika sinis.

Zila terkaget, setahunya Ning Ika tengah tertidur pulas tapi mengapa sudah terbangun?

"Hehe mau nengokin kamu mbak"ucap Zila tertawa garing.

Ning ika tersenyum sinis.

"Kamu tuh munafik! Sok baik tapi aslinya busuk semua hati kamu"ujar Ning Ika.

"Sok sokan perhatian sama aku padahal dalam hati berharap banget aku cepet mati kan?"tanya Ning Ika.

"Aku tau semua isi hati busukmu itu Zil"ujar Ning Ika.

Deg

Zila memegang dadanya yang terasa nyeri mendengar ujaran kata yang menembus langsung ke relung hatinya.

"Mbak..."panggil Zila.

Ning Ika memberi isyarat agar Zila diam.

"Biarkan aku berbicara mengenai dirimu"ucap Ning Ika.

"Kamu itu orang paling hina yang pernah aku temui"ujar Ning Ika.

"Kamu itu munafik,licik,sok baik"

"Aku memang tak sebaik yang kamu kira namun aku tak sejahat apa yang orang lain kata"ucap Zila dengan mata berkaca-kaca.

"Memang benar aku yang salah karena awalnya aku mengira kamu baik sehingga aku mencurahkan segala isi hatiku mengenai Gus Haris padamu tapi ternyata kamu malah menikung Gus Haris dariku"ujar Ning Ika.

"Tapi mengapa kau mengkhianati aku? Bukankah kamu mengetahui seberapa cintanya aku pada Gus Haris? Kenapa kamu bisa sejahat itu padaku? Kau tau aku dan Gus Haris sudah di jodohkan sejak awal,itu sebabnya aku mondok di pesantren Al hikmah"ungkap Ning Ika.

"Mbak,bilang padaku. Apa yang harus aku lakukan agar mbak tidak lagi membenci ku"ucap zila.

"Lepaskan Gus Haris"ucap Ning Ika.

"Dan buat Gus Haris menikahi ku apapun caranya aku tak mau tau"lanjut Ning Ika.

"Jika tidak..."

"Kenapa mbak?"tanya zila.

"Jika tidak maka aku akan terus membencimu hingga nafas terakhir ku"jawab Ning Ika.

Zila terkaget mendengar ucapan Ning Ika.

"Mbak jangan gitu"peringat Zila.

"Kenapa kamu kaget dan marah gitu? Bukannya bener? Umurku itu gak akan lama lagi. Penyakit ini sudah parah dan sulit untuk kemungkinan sembuh walaupun sembuh pun aku tak akan bisa memiliki anak"ungkap Ning Ika lesu.

Zila terenyuh mendengar ucapan Ning Ika.

Ia bisa merasakan bagaimana sakitnya berada di posisi Ning Ika.

Takdir cinta AzilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang