Take 1 - how seasons come and go

8.8K 332 11
                                    


Di kota yang ku tinggali, hanya mempunyai 2 musim yaitu musim dingin (hujan) dan musim kemarau. Namun ketika melihat jauh di kota sana yang memiliki 4 musim membuat ku iri bagaimana bisa orang merasakan musim gugur, musim panas, musim semi bahkan musim salju di setiap tahunnya.





"Beomgyu! Turun dulu. Hyung udah siapin buat sarapan!" Teriak seseorang dari lantai bawah untuk memanggil pemuda laki-laki berusia 20an tahun itu.

Beomgyu menuruni tangga dengan mengancingkan kemejanya tanpa melihat arah tangga dan ya, suatu kebiasaan anak itu selalu berangkat di jam yang sangat mepet sehingga harus membuat hyungnya itu selalu mengomel di pagi hari.

"Yak! Perhatikan langkahmu, liat jalannya kau bisa terjatuh dari tangga beomgyu"

Beomgyu sama sekali tidak mendengarkan apa yang pemuda lebih tua 2 tahun itu katakan, hingga kalau saja hyungnya tidak cepat memegang lengan beomgyu, anak itu akan secara mulus tersungkur kebawah.

"Kan! Hyung bilang apa? Perhatikan langkahmu, astaga beomgyu sepertinya hyung ingin resign saja jadi abang mu"

"Hehe, hyung! Bagaimana bisa kau mengatakan itu huh? Yeonjun hyung harus menjadi hyung ku selamaaaaanya" ucap beomgyu dengan nada cengengesannya.

Yeonjun aksara dan beomgyu aksara mereka terpaut umur 2 tahun, dengan yeonjun yang berumur 24 tahun dan beomgyu berusia 22 tahun.

Saat ini yeonjun merupakan dokter umum di sebuah rumah sakit swasta dan sedang menempuh sebagai PPDS atau dokter spesialis, dirinya mengambil di bidang paru-paru karena hal itu bisa menyelematkan satu-satunya orang yang berarti di hidupnya.

Sedangkan beomgyu, saat ini sedang menempuh kuliah semester akhirnya. Dia mengambil jurusan fotografi karena beomgyu sangat menyukai hobbynya yaitu memotret, dari kecil beomgyu sudah dikenalkan itu semua oleh orang tuanya. Almarhum eomma dan Appanya mereka adalah seorang seniman juga, yang artinya tidak jauh dari mengambil potret alam atau sekitarnya, jika appa akan mengambilnya sebagai lukisan maka beomgyu akan mengambilnya sebagai makna, karena foto-foto yang direkam dari sebuah peristiwa akan disetting sebaik mungkin agar mampu mempresentasikan nilai dan pesan tersendiri.

Appa dan eomma mereka sudah meninggal 4 tahun yang lalu karena sebuah tragedi yaitu pesawat jatuh ketika akan mengunjungi beomgyu dan yeonjun di indonesia, mereka hidup terpisah karena pendidikan yang harus ditempuh oleh keduanya. Sehingga menyebabkan orang tuanya harus bolak-balik korea-indonesia untuk berkumpul, namun naas di hari itu. Masih ingat di ingatan keduanya bagaimana hari itu adalah hari pertama kali beomgyu dan yeonjun mati, sekali mereka kehilangan dan kematian pertama ini lebih menyakitkan.

Sekarang keduanya sedang dimobil dimana itu merupakan jadwal yeonjun setiap hari untuk mengantar dan memastikan beomgyu sampai di kampusnya dengan selamat.

"Gyu, ga lupa kan dibawa inhalernya? Sama obatnya juga. Kalau ada apa-apa langsung hubungi hyung ya, hyung mungkin akan pulang malam hari ini. Kau jangan kemana-kemana tetaplah dirumah atau gak ajak taehyun menginap jika mau, jadi kau tidak sendirian"

"Hyung berhentilah mengomel, beomgyu udah gede yaa" sela beomgyu

"Udah gede? Kau tidak ingat siapa yang minggu lalu kambuh terus inhalernya ketinggalan dirumah? Kau tau gyu, hyung kaya orang kesetanan harus samperin kamu buat beri pertolongan pertama" balas yeonjun dengan menaikkan nada bicaranya. Bagi yeonjun, beomgyu itu berharga dan yeonjun tidak mau merasakan mati untuk kedua kalinya setelah kehilangan kedua orang tuanya.

"Maaf, beomgyu cuma bosen hyung kalau diingatkan seperti itu terus. Gyu benci kalau selalu inget sama kekurangan yang beomgyu punya"

"Beomgyu cukup tau diri kok, minggu lalu bener-bener lupa hyung bukan disengaja" cicitnya.

Four Seasons - jung family ft beomgyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang