Apakah ada yang bisa nebak alurnya gimana? 🙃Happy reading semuanya!
•
•
•
•
•Hari ini adalah tahun ke-4 peringatan kematian orang tua yeonjun dan beomgyu, saat ini mereka berdua sudah berada di pemakaman yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Sebenarnya banyak yang mengira bahwa abu orang tua mereka berada di korea, ya pada awalnya memang seperti itu. Namun karena mereka berdua lebih memilih menetap di bali, mereka bersepakat untuk memindahkannya.
Yeonjun mengusap lemari tempat abu appa dan eommanya yang dijadikan satu tempat yang sama dan dirinya memandangi foto-foto keluarga mereka yang di taruh samping kanan kiri tempat abu, terdapat bagaimana foto terakhir mereka dan terlihat jelas bagaimana foto pencapaian yeonjun dan beomgyu di masa-masa pendidikan terjejer rapi disana.
"Appa, eomma.. yeonjun dan beomgyu hari ini datang kembali, kalian disana bagaimana? Kami sangat merindukan kalian. Terasa sudah 4 tahun kalian ninggalin kami yang saat itu entah harus berbuat apa dan tiba-tiba saja kami harus merasakan rasa kehilangan itu" ucap yeonjun dengan terus mengusap kaca itu.
Beomgyu hanya memandangi apa yang dilakukan hyungnya itu. Sungguh, dirinya selalu benar-benar terdiam ketika mengunjungi makam orang tuanya. Hatinya selalu saja sakit jika mengingat momen itu, bagaimana tidak? Tuhan memberinya kebahagiaan dan keterpurukan di saat yang sama. Dan setelah kejadian itu hari-hari beomgyu sangat menyesakkan dan kehilangan arah dia berjalan, jika tidak karena hyungnya disamping dia. Beomgyu lebih memilih untuk menyerah.
Sebenarnya banyak kata yang ingin sekali ia utarakan kepada orang tuanya, bagaimana ia akhirnya memilih untuk tidak menghadiri acara wisudanya waktu itu dan bagaimana dia akhirnya bisa memilih jurusan yang sempat ia idamkan bersama orang tuanya. Namun, kenapa saat ini begitu sulit untuk mengutarakan semuanya?
Beomgyu menarik nafasnya dan menghembuskannya dengan kasar.
"Appa, eomma.. siapa sangka beomgyu bisa melewati 4 tahun ini tanpa kalian dengan rasa percaya diri dan bertahan seperti ini? Jika kalian bertanya apa harapan beomgyu selanjutnya.. beomgyu akan menjawab dengan tegas, bahwa tidak ada lagi yang bisa beomgyu perbuat" ucapnya seraya menundukkan kepalanya menahan terlebih dahulu air matanya.
"Namun, beomgyu selalu meminta pada tuhan untuk selalu di kuatkan dalam keadaan apapun dan menerima tahun yang akan datang tanpa kalian lagi. Beomgyu sebenarnya sudah muak sama semuanya, entah apa yang salah dengan semua ini dari awal" lirihnya dengan suara yang semakin memelan dan terisak.
Yeonjun yang melihat adeknya itu terisak, dengan segera memeluknya dan menenangkannya.
"Ssssstttt... udah, jangan lama-lama nangisnya. Nanti sesak, atur dulu nafas mu dek" ucap yeonjun dengan mengelus punggung adeknya itu.
"Hyung, mengapa takdir begitu kejam dengan kita" balasnya dengan sesegukan.
••••
Setelah pulang dari pemakaman, yeonjun melanjutkan untuk melakukan dinasnya dan beomgyu lebih memilih keluar dengan taehyun untuk melihat pameran fotografi.
"Nanti pulangnya hyung jemput yah, jangan kemana-mana. Kalau ada apa-apa harus hubungi hyung" ucap yeonjun sedikit berteriak saat beomgyu mulai turun dari mobil.
"Baiklah dokter yeonjun terhormat" ejeknya dengan membungkukkan badannya.
"Lihat saja sampai kaya kemarin, hyung akan membuat perhitungan dengan mu" balas yeonjun dengan nada tegasnya namun bercanda dan mengendarai mobilnya meninggalkan beomgyu disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons - jung family ft beomgyu [END]
FanfictionAku selalu memberikan musim panas untuk membuat kehangatan bagi siapapun, namun hanya musim dingin yang aku dapatkan - beomgyu Andai saja aku menjaganya dengan benar, kita tidak akan kehilangannya- Mark Mungkin aku selalu diam bu, tapi sebenarnya h...