Setelah semalam suntuk keluarga jung bersitegang tentang mark yang harus pergi ke indonesia dan di saat itu pula mark benar-benar berbicara empat mata dengan jaehyun dengan terus-terusan meyakinkan daddynya itu bahwa dirinya akan baik-baik saja dan bisa menjaga dirinya sendiri, namun hal itu di tolak mentah oleh jaehyun. Keputusan akhir yang ia dapat adalah mark harus mengikuti semua yang jaehyun sediakan mulai dari beberapa orang yang akan mengawasi mark serta tempat yang jaehyun pilih untuk tinggal disana. Dan mau tak mau mark harus menerima pahit semua itu, toh orang yang mengawasinya akan berada sangat jauh darinya dan tidak akan berani macam-macam tentang privasi mark.Sekarang di kamar mark sudah sangat banyak koper yang berjejer, mark menata satu persatu keperluannya yang akan lumayan lama menetap disana kurang lebih 1 tahun. Mark harap semua baik-baik saja sesuai rencananya, terlebih lagi mark sangat merindukan negara itu terutama Bali. Mark mengulas senyumnya kala teringat masa-masa indah keluarganya disana saat daddynya masih ditetapkan kerja disalah satu cabang di Bali.
Tanpa sadar pintu mark terbuka dan mark menolehkan kepalanya ke arah pintu kamarnya, terlihat jeno dan sungchan sedang berdiri disana menatap lamat hyung sulungya itu.
"Apa yang kalian lakukan disana? Kalau mau membantu, cepat bantu hyung kemari" ucap mark menegur kedua adeknya itu yang masih terdiam di depan pintu.
"Hyung~" sungchan mendekatkan dirinya menuju mark dan duduk disamping mark dengan Jeno yang masih betah ditempatnya hanya memandangi dari jauh.
"Apa gabisa ya dibatalin aja? Lebih bagus hyung tidak perlu kesana dan tetap bisa ajari sungchan disini" ucap sungchan mencoba negosiasi dengan hyungnya itu.
Mark menghetikan kegiatannya dan fokus menghadap adeknya itu.
"Sungchan, dalam hidup ga semua hal harus berhenti disana. Kalau mark hyung ga ngelawan itu semua dan cuma stuck dengan apa yang kita hindari.. itu ga bakalan ngebuat kita sembuh, sama kaya penyakit kalau kamu diamin terus lama-lama akan menggerogoti dirimu dengan sendirinya dan membuat mu mati tanpa ada perjuangan apapun"
Sungchan mendengarkan semua kalimat perkalimat hyungnya itu dan menggangguk pasrah, namun semua yang di katakan mark benar semua.
Prok..prok..prok
"Wah, mark hyung ku yang aku kenal sekarang benar-benar sudah dewasa" ucap jeno yang tiba-tiba tepuk tangan seraya mendekat ke 2 saudaranya itu.
"Kau kurang resep obat kah jen? Kayaknya cuma sungchan aja adekku yang waras disini" ucap mark dengan gaya bercandanya dan tentu saja dibalas dengusan tak suka dari jeno yang hampir saja ingin melempar sandalnya kalau tak ingat mark hyungnya disini.
"Sungchan-ah kau tak perlu sedih, kalau memang mark hyung tidak bisa mengajari mu. Maka hyung yang akan mengajarimu balapan saja" ucap jeno dengan memegang pundak sungchan.
Plakk..
Mark memukul dengan keras lengan jeno."Hyung! Sakit!" Marah jeno.
"Jen, kayaknya bener deh kamu butuh resep obat. Sebentar aku bakal bilang ke daddy biar di resepkan obat yang ampuh buat ngembaliin kerja otak mu itu" balas mark dengan pura-pura beranjak dari kasurnya.
Namun baru kakinya melangkah, taeyong datang ke kamar mark dan terseyum melihat anak-anaknya itu.
"Mark? Sudah siap semua nak?"
Mark tiba-tiba mematung, karena terkejut bubunya itu sudah ada di depan pintu. Tolong di ingat ya, Manusia mana yang tidak akan terkejut jika seperti itu?
Jeno dan sungchan yang berada dibelakang mark hanya mengeluarkan kekehannya, bagaimana tidak? Mark itu pintar bahkan bisa dibilang sangat cerdas dengan IQ nya yang ia punya. Namun, ketika hyungnya itu terkejut atau gugup akan tiba-tiba saja menjadi kehilangan arah dan terdiam seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons - jung family ft beomgyu [END]
FanfictionAku selalu memberikan musim panas untuk membuat kehangatan bagi siapapun, namun hanya musim dingin yang aku dapatkan - beomgyu Andai saja aku menjaganya dengan benar, kita tidak akan kehilangannya- Mark Mungkin aku selalu diam bu, tapi sebenarnya h...