Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baikan yang gagal
°°°°
Tok ..tok...
"Dekkk, ikut ayah keluar yukk." Ayah mengetuk pintu berstiker kadal itu pelan. Tak lama pintu kamar terbuka dengan menampilkan si pemilik.
"Mau kemana yah?" Mata y/n sudah berbinar.
"Jenguk Yeseo yuk."
Garis wajah nya y/n langsung menurun, mood baik nya seketika hilang.
"Ayah emang gak tau kalian lagi ada masalah apa, tapi ayah berusaha bantu buat kalian baikan. Sebelum itu alangkah baik nya jenguk dulu yuk?."
Y/n mengangguk pelan, ia pasrah. Gak enak mau nolak ajakan ayah.
"Ututu tuan putri emag pualing baik hati kayak reyhan. Yaudah, ayah tunggu dibawah yaa."
"Siapp ayahandaa."
Baru saja ayah pergi pintu kamar sebelah sudah terbuka " Cieee suruh baikan Cieee." Suara Niki tiba-tiba meledek.
"Baikan deh dek, pamali musuhan lama-lama." Sahut Jungwon dengan suara sok bijak nya itu.
Y/n memutar mata malas, ini kenapa gak pernah sadar diri ya! Padahal sendiri nya aja suka ngajakin musuhan.
"Gak usah banyak cot." Sentak y/n sebal.
Y/n kira dia bakal pergi berdua aja sama ayah ternyata seluruh abang ikut semua. Gak ngerti ini konsep nya mau jenguk orang atau mau ngajakin RS nya tawuran. Soal nya ini rame bangetttt...
Sampai rumah sakit ayah segera ngobrol entah kemana dengan pakde dan bude. Yang tersisah hanya peranakan kalem berserta Soobin dan chaehyun.
"Lo aja sono yang masuk, biar baikan nya khusyuk." Kata Sunghoon.
"Biasa aja ngomong nya nanti, tahan dulu urat syaiton lo." Ini kata Suno.
"Semangat ya kembaran yang bukan kembaran ku." Kata Niki tersenyum sampai mata nya hilang.
"Abang tau kamu bisa melewati ini." Heesung mulai drama.
"Fighting adikku samyang." Ujar Jungwon.
"Sarangeo dekk." Jay ikut-ikutan sambil tangan nya bentuk lope lope.
Y/n suda memasang wajah siap menghujat, tapi kali ini memilih membiarkan tingkah RSJ mereka dan mulai masuk ruang inap Yeseo.
"Dasar orang gila." Desis y/n yang gak sadar lagi ngomongin diri sendiri .
Hening...
Tidak ada yang membuka pembicaraan di ruangan dingin itu. Kedua orang yang berada hanya saling diam, tidak membuka suara sama sekali.
