Mendung
Tak terasa, sudah hampir lima hari keluarga pakde Burhan berada dirumah saudara lusinan ini. Dan selama itu, hanya y/n yang merasa tidak senang dengan semuanya.
Entah kenapa, semuanya jadi berbeda.
Terlebih lagi sikap seluruh saudara nya, terlalu terlihat sekali perbedaannya. Mereka terkesan mengabaikan y/n akhir-akhir ini dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan para sepupu nya terlebih lagi... Yeseo.
Y/n merasa cukup kesal, kesal dengan sikap Yeseo yang selalu cari muka terhadap semuanya.
Jujur bahkan sangat. Y/n tidak memusingkan jika seluruh saudara lelaki nya perhatian dengan sepupu nya itu, lebih atau sering bermain dengan Yeseo ketimbang dirinya.
Semua itu bukan masalah. Karena ia sudah sangat puas bermain dengan peranakan satwa itu.
Tapi kali ini berbeda. Yeseo selalu cari muka dengan mengkambing hitamkan Y/n untuk keuntungan pribadi dirinya. Dari hal kecil sampai hal besar Yeseo selalu menyalahkan Y/n untuk semuanya.
Ketika dia jatuh saat berlari, kepleset ditaman, ketumpahan air minum nya sendiri, atau yang kemarin jatuh dari tangga. 90% jawaban Yeseo saat ditanya pasti ada nama y/n di setiap ucapannya.
"Tadi pas lari aku lagi ngejar Y/n mih"
"Minum yang bener dong y/n. Tumpahkan ke aku"
"Gak tau bang, pokok nya pas gak sengaja ketemu y/n tau-tau jatoh gitu aja"
Dan selama itu y/n hanya mengucap
ASU ASU!
Dalam hati nya yang paling dalam ia cukup dongkol mendengar celotehan penuh dosa dari sepupu nya.
Tapi semua ini tidak seberapa, dengan rasa cakit hati melihat para abang yang selalu menatap curiga pada dirinya.
APA SALAH GUE??? KENAPA PADA NUDUH?? EMANG MUKA GUE YANG KAYAK NAPI, TAPI KRIMINAL NYA ITU YESEO!!
Pengen teriak gitu tapi apalah daya, gadis lemah lembut seperti y/n sudah lelah dengan semuanya. Ia lebih memilih mengalah dan yaudahlah.
"Bang Bin, gue mau nanya" Soobin yang tengah duduk sambil membaca buku masak itu melirik sepupu perempuannya datar.
"Nanya apa?." Tanya nya singkat.
"Menurut sudut pandang lo sebagai abang gue juga, gue itu orang nya gimana??" Y/n mengerjap penuh penasaran.
"Jawab jujur nih?" Gadis berdaster itu mengangguk.
"Elo jelek, berisik,nyebelin, banyak tingkah, bany-"
"STOP STOP!!" Y/n mendelik kesal.
"Yang nyebelin itu elo bang! Gak ada hati nurani" decak nya sewot karena kit ati mendengar kejujuran Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABANG || ENHYPEN²
Fanfiction1% Bahagia 999999999999% sengsara Ya gitulah hidup kalo punya abang. "KENAPA SOPTEK SEMUAAAA SIHH ,JAJAN GUE NYA MANAAAAAAAA ABANGG!!!!!!!" © Bullathifa [AREA RAWAN TYPO!!!!] # 4 jay