"Hani, serius! Lo bisa sedeket itu sama Fajar, Han! Mimpi lo kenyataan" Fara dengan hebohnya menyambut kembalinya Hani ke dalam kelas setelah menolong Fajar."Far, ini bukan mimpi kan? Bangunin gue kalau ini cuma mimpi" ujar Hani sembari meletakkan pantatnya di kursi. Ia mengipas wajahnya dengan kedua tangannya. Terlihat beberapa butir keringat menghiasi dahi cantik yang tak tersentuh make up itu.
"Enggak, Han lo nggak lagi mimpi ini beneran Haniii!". Fara memegang kedua bahu Hani mantap, seolah meyakinkan temannya bahwa kejadian tadi adalah kenyataan.
"Gila, jantung gue rasanya pindah ke dengkul" Hani memegangi dadanya. Tatapannya dengan Fajar tadi masih jelas tercetak diingatannya. Indah sekali. "Akhirnya, Fajar tau kalau gue idup, Far!" Ia meremas - remas pundak Fara gemas.
"Serius ini takdir atau beneran udah qodarullah ada yang salah ngira lo anak PMR, gue ketawa paling kenceng sih".
"Kayanya emang gue udah ditakdirin sama Fajar sih, fiks ini mah, Yaallah mau pake adat apa mas?"
"lo mau maju kan?"
_____________
Fajar kembali kedalam kelas dengan sempoyongan. Kepalanya masih terasa amat berat. "Ni dunia kenapa muter-muter sih". Fajar mengumpat sambil sedikit memukuli kepalanya.
"Itu pala lo yang eror!" Devan datang merangkul Fajar dan membantunya berjalan.
"Gue sakit gini masih dikasarin, jahat lu" Fajar mendudukkan pantatnya dikursi.
"Lagian lemah amat, kena bola voli doang ampe pingsan segala. Noh begaul ama cewek aja sono!"
"Sadar lo Jar? Kirain mati". Radit datang menimbrung.
"Gue masih mau ngehomo ama lo makannya masih hidup". Jawab Fajar asal.
"Gue jadi ngeri". Radit mah, sukanya godain Fajar giliran digodain balik ketar-ketir. Readers gitu juga nggak?
"Nih biar lo semua pada seger buger, duduk-duduk!" Bayu datang membawa 4 gelas minuman dingin dan meletakannya diatas meja.
"Lo tau aja yang bikin seger!" Radit duduk dan langsung menyambar segelas minuman.
"Tau dong, apalagi sambil liat tiktok cewe, beuh! Makin seger! Lo mau liat nggak, Jar?" Bayu menyodorkan ponselnya yang berisi video tiktok itu.
Fajar menggeleng sambil tertawa. "Lo aja". Tolaknya sambil menyeruput minumannya.
"Devan gimana hubungan lo?" Itu Radit yang bertanya.
"As always, adem ayem tentram". Jawab Devan dengan bangganya. "Lo pada cari pacar gih, dijamin idup lo bakal full senyum kek gue".
"Gue mah ada doi, tinggal nunggu waktu aja dah" ujar Bayu santai.
"Gue baru putus diem aja". Mari kita tertawakan Radit yang baru saja diselingkuhi.
"Masalahnya, kapten kita ini brader!". Devan menatap Fajar.
"Lo mau sampe kapan dah begini? Sesusah itu ya buka hati?" Radit merubah suasana menjadi agak melow.
Fajar terdiam sebentar. Ia menghela nafas beratnya. Entah kenapa tiba - tiba terbesit bayangan gadis di UKS tadi. Agh tidak tidak, sepertinya kepala Fajar agak eror.
"Lo pada nggak tau rasanya jadi gue".
"Tapi itu udah lama banget, Jar! Dia juga udah bahagia pastinya. Sekarang giliran lo, giliran lo yang bahagia".
Semuanya hening seketika.
"Karena ketika gue buka hati lagi, itu berarti gue siap buka pintu untuk disakiti lagi".
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MY CRUSH (ON GOING)
Teen FictionCinta bertepuk sebelah tangan, itulah yang dirasakan oleh Gema Lingga Hanisa. Gadis cantik berambut panjang itu tak pernah mempunya keberanian untuk mengungkapkan perasaannya kepada Fajar Lintang Gelora. Pemuda manis yang ia temui saat masa oriantas...