part - ten

12 2 0
                                    

__

Malam ini Hani tersenyum dengan gembira. Setelah menerima pesan bahwa Fajar akan menjemputnya untuk menikmati malam minggu di taman kota. Gadis cantik itu sedari tadi bergonta-ganti baju mencari busaha yang cocok untuknya.

"Ihh, ini keliatan gendut ga sih?" ucapnya saat mencoba sweater cream didepan cermin.

Ia menyisir rambutnya rapi, membiarkan ranbutnya tergerai tanpa ikat rambut. Ia hanya nenyisipkan jepit rambut pink untuk merapikan poninya.

Gadis itu dengan pelan melangkah keluar.

"Bunda" sapanya pada Bunda yang sedang asyik merangkai bunga untuk tokonya.

"Ih anak Bunda cantik sekali, mau kemana sayang?" tanya Bunda dengan lembut.

"Hani mau pergi sama temen, boleh ya?" rayunya seraya memeluk tubuh Bundanya dari belakang.

Bunda tersenyum. "Boleh sayang, pulangnya jangan lewat jam 10 ya. Nanti mas mu pulang bisa marah besar" ucapnya sembari tertawa.

"Biarin, Hani ga takut wle"

"Yaudah, hati-hati ya" ucap Bundanya seraya mengecup kening sang putri.

Hani pun melangkah keluar dan memasang sepatunya. Ia mengecek ponselnya, namun belum ada pesan dari Fajar.

Tak lama, sebuah motor berhenti di depan rumahnya. Hani keluar dan membukakan pagar.

"Udah lama nunggu?" sapa Fajar.

Hani menggeleng. "Enggak, ini baru aja keluar" jawabnya.

"Mau pake helm ngga? Gue ga bawa double"

"Nggak deh, rambut gue berantakan ntar" ucap Hani sambil terkekeh.

"Yaudah ayo jalan"

Keduanya bermotor menerobos jalanan kota yang terlihat lebih ramai dari biasanya. Maklum, malam ini malam minggu sudah pasti taman kota ramai dipenuhi dengan anak muda yang menghabiskan malam liburnya. Fajar memarkirkan motornya di parkiran tepi jalan. Keduanya berjalan kaki mengitari stand-stand jajanan yang berderet di sepanjang jalan.

"Mau jajan apa?" Tanya Fajar.

Hani tampak berpikir. Netra cantik itu berkeliaran mencari jajanan yang ingin ia cicipi. "Emm, kayanya gue pengen sosis bakar aja deh" ucapnya lirih.

"Lu duduk sini aja ya, biar gue yang beli" ucap Fajar lalu melenggang berlari kecil meninggalkan Hani.

Gadis cantik itu lantas duduk ditepi trotoar sambil menikmati suasana ramai malam itu. Ada sepasang kekasih yang sedang duduk sembari menikmati jajanan. Ada  beberapa kelompok mahasiswa yang sedang duduk melingkar dengan laptop terpampang didepan masing-masing anak. Ada juga beberapa tukang ojek online yang sedang mengantri pesanan customer mereka. Hani menikmati setiap suasana ini. Jemari cantiknya mengabadikan momen itu dengan kamera ponsel nya.

"Nih sosisnya, minumnya air putih aja ya nggak baik minum manis manis" Fajar datang dengan tangan kanan membawa sebuah piring berisikan 2 buah sosis bakar lengkap dengan bumbu saos pedas dan mayones. Lengan kirinya mengapit dua botol air mineral dingin.  Piring dan dua botol itu ia letakkan di sebelah Hani. Fajar pun ikut duduk bersama dengan gadis itu.

Hani tersenyum. "Makasih ya" ucapnya. Tangan nya bergerak meraih garpu dan memotong sedikit bagian sosis itu. "Shh aduhh" ucapnya saat merasakan hawa panas menyeruak didalam mulutnya.

Fajar terkekeh. "Hati-hati masih panas itu, sini gue tiupin" tangannya meraih potongan sosis dari tangan Hani dan dengan teliti, ia meniupnya agar cepat dingin.

HE IS MY CRUSH (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang