"Tu orang ada masalah apasi gila!" Radit belum juga mereda. Keempat serangkai itu duduk di basecamp mereka di belakang sekolah setelah kegaduhan di lapangan tadi.
"Biasa, Dit. Lo kaya gatau Gio aja" ujar Devan.
"Tapi ngotak dikit lah anjir, namanya juga pertandingan masa ga terima kena smash sih, noh liat Fajar aja ampe pingsan kemaren santai aja" Radit masih menggerutu.
"Kelas mereka emang terkenal gitu dari dulu, suka cari ribut, caper, haus pujian. Mereka takut kalah, akhirnya ngelakuin trik kotor ini"
"Gio awas lo ya, gue tandain muka lo!" Radit menggebu-gebu dengan menendang - nendang tanah yang sama sekali tak bersalah itu.
"Biarin aja, kaya gitu ga bikin dia menang" Fajar angkat bicara. Ia terlihat sedikit mengernyit karena merasakan nyeri masih menjalar di bibirnya.
"Preman sekolah udah kelas 12 bukannya tobat mau lulus, malah menjadi-jadi"
_
Namanya Sergio Genandra, lelaki bertubuh kekar dan memiliki wajah tampan yang menjadi primadona sekolah. Ia terkenal sebagai ketua geng motornya yang ia beri nama "Moon Riders".
Gio memiliki sahabat karib yakni Angga yang juga merupakan anggota dari Moon Riders. Keduanya sangat akrab, bahkan banyak yang menyebutnya kembar karena memang memiliki struktur wajah yang hampir mirip. Mereka terkenal dengan sikap nakalnya bahkan kerap diberi julukan sebagai "preman sekolah". Kerjaan sehari-harinya adalah membolos, bikin onar, party, night ride dan semacamnya. Maka tak heran lagi, jika pemuda itu membuat onar saat pertandingan di lapangan.
"Gi, lu ngapa sih hah gada angin gada ujan tiba tiba mukul anak orang? " Protes Angga saat mereka kembali ke basecamp Moon Riders.
"Tu bocah tengil bat, Ngga. Gedeg gua liatnya" Gio menjawab dengan santainya sambil memainkan rokok yang ia jepit disela jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Emang lo gila! Udah mereng otak lo! "
Gio terkekeh. Ia menghisap rokoknya dalam-dalam lalu menghembuskan asapnya. "Kalau ga gila bukan Gio namanya". Seringai kepuasan tampak terukir di bibirnya.
" Ya emang gini Gio yang gue kanal"
"Btw Ngga, lu tau ngga? Tu bocah lagi deket sama siapa gitu? Gue pengen buyarin fokus dia di lapangan besok" Gio menekankan putung rokoknya di asbak.
"Mana gua tau, tapi anak lain mungkin tau. Ntar gua cari tau" jawab Angga.
"Kelas kita gaboleh kalah, apalagi ini classmeeting terakhir kita. Jangan sampe tu bocah songong yang juara"
"Iye iye gua paham, Gi. "
"Lu kenal sama Fajar?" Tanya Gio.
"Engga lah gila, gue cuma pernah denger namanya aja sih kalo ya salah dia ketua ekstra silat, Gi"
"Silat ya" Gio memandang jauh sambil mengangguk - angguk. "Ga bikin gue gentar" ucapnya pelan diakhiri dengan seringaian tipis.
"Btw, ntar malem kita nigh ride kan? "
"Iyalah, tar kabarin anak anak yang lain"
"Siap"
_
Malam itu Hani sedang duduk santai ditemani Fara di sebuah coffe shop langganan mereka. Gadis cantik itu mengenakan cardigan abu dengan rambut digerai yang dihiasi jepit rambut kupu-kupu. Ia duduk berhadapan dengan Fara yang sedang berkutat dengan HP-nya.
"Sibuk amat mbak, yaelah tuh kopi makin pait didiemin" tegur Hani karena sedari tadi Fara hanya fokus dengan HP-nya.
"Hehe, sorryy" ucap Fara tak bersalah. Ia mengaduk-aduk es kopi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MY CRUSH (ON GOING)
Teen FictionCinta bertepuk sebelah tangan, itulah yang dirasakan oleh Gema Lingga Hanisa. Gadis cantik berambut panjang itu tak pernah mempunya keberanian untuk mengungkapkan perasaannya kepada Fajar Lintang Gelora. Pemuda manis yang ia temui saat masa oriantas...