part - eight

14 2 0
                                    


🐒📷

_____

Pertandingan final pun dimulai. Semua peserta termasuk Gio dan Fajar, diberi briefing  terlebih dahulu agar kejadian seperti kemarin tidak terjadi lagi.

"Oke, fokus semuanya, Fajar! Bayu! Radit! kelola emosi kalian" ucap Devan untuk menetralisir keadaan.

"Priiiitttttt!!!! "

Pertandingan pun dimulai. Suasana sekolah berubah menjadi ricuh dengan teriakan para suporter yang mendukung jagoannya masing-masing.

Terlihat Hani dengan girangnya melompat-lompat ditepi lapangan sambil berteriak memberi semangat pada Tim Fajar.

"AYOO FAJAR! RADIT! DEVAN! BAYU! SEMUANYAA SEMANGATT KITA MENANG!"

"Anjir budeg kuping gue" gerutu Fara.

"AAAAKKKKKK!!! FARR FAJAR TADI NYETAK POIN LIATTT" Teriak Hani dengan hebohnya.

"Iye iyee gue ga buta"

Ditengah kericuhan itu, tiba tiba dua orang pemuda ikut berdiri di samping Hani. Merkea mengenakan jaket hitam persis dengan yang Hani lihat tadi malam.

"Han!" Fara yang menyadari hal itu segera menggoyangkan lengan Hani. Namun sayang, gadis itu tak mempedulikannya karena terlalu fokus dengan pertandingan.

"Dua orang ini pasti suruhan Gio" ucap Fara dalam hati. Namun selama mereka tidak melakukan hal yang merugikan, Fara akan tetap diam sembari menjaga Hani disini.

"AYO FAJAR! 1 POIN LAGI MENANG!" Teriakan Hani mengalihkan perhatian Fajar. Kapten itu menoleh kearah Hani dan menangkap dua sosok anggota geng Gio disana.

Sial, fokusnya buyar. Ia takut terjadi apa apa dengan Hani disana.

"Jar, fokus hey!" Ucap Devan.

Fajar mencoba mengembalikan konsentrasinya namun sial, pikirannya sudah melenceng jauh entah kemana. Tangan kirinya terasa sedikit lemah saat memegang bola voli. Tangan kanannya pun ikut mati rasa. Fajar hanya terdiam, ditatapnya laki-laki di lapangan sebrang. Manik matanya menatap Gio dengan gusar. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum simpul penuh kemenangan.

"Fajar, ayo lo bisa. Last one Jar!" Radit menyemangati.

"Brengsek, gue bales lo nanti" ucap Fajar sepersekian detik sebelum melempar bola volinya sekuat tenaga dan melompat setinggi-tingginya. Tangan kanannya mencoba meraih benda bulat itu dan di temparnya sekuat mungkin, mata elangnya tetap terpaku pada objek diseberang dimana Gio tengah terkekeh riang.

dan,

"BUGH!"

Benda bulat itu mendarat tepat di kening Gio. Tanpa ancang-ancang dan persiapan yang tepat, lelaki itu lunglai jatuh tak berdaya menahan bola voli itu. Tubuhnya lemas dan perlahan ia jatuh kebawah, matanya mula terpejam saat melihat dunia seolah-olah berputar mengelilingi nya.

"Priiittt"

"YEYYYYYYYY FAJAR MENANGGGG!!!!!!!" riuh kembali tercipta saat bola voli itu menggelinding tanpa perlawanan. Ini artinya, Fajar sukses mencetak poin dan memenangkan pertandingan.

Hani berlari berhamburan kearah lapangan disusul Fara dibelakangnya.

"AAAA SELAMAT SELAMAT SELAMATTT KALIAN MENANG" ucap Hani heboh sambil nemberi tos pada tim Fajar.

"Duh, haus banget gua ini" Ucap Bayu.

Tak lama, Fara datang memberinya handuk dan sebotol air mineral.

"Aduhh, gue pergi aja dah" ucap Radit tak kuat melihat keromantisan teman-temannya.

"Gimanaa? ada yang sakit ga? luka lo aman kan?" Hani bertanya antusias pada Fajar.

HE IS MY CRUSH (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang