part - seven

19 2 3
                                    

Terkadang, penyesalan baru akan terjadi setelah seseorang pergi.

-anonymous

_______________________

Hari ini cuaca kota terlihat cukup cerah. Matahari sudah mulai menunjukkan eksistensi nya sejak tadi. Hawa panas mulai sedikit menyeruak meskipun hari masih pagi.

"Han, lo mau mampir beli minum dulu ga?" Fajar bertanya saat keduanya tengah menerjang lalu lintas kota yang sedikit padat. Namun tak kunjung ada jawaban dari gadis manis yang duduk di jok belakang motornya ini.

"Han!" Fajar berteriak.

"Hah? Apa?" sahut Hani.

"Yaelah ditanyain juga"

"Apa? Gue gadenger?" Hani mendekatkan dirinya kearah Fajar. Terdengar beberapa kali helm keduanya berbenturan.

"Budeg, lo! mau jajan dulu nggak?" Fajar terlihat sedikit kesal.

"Ohh, boleh deh tuh didepan ada toko" Hani menunjuk kearah depan. Keduanya berhenti didepan sebuah toko.

"Lo mau nitip?" tanya Hani saat turun dari motornya.

Fajar menggeleng. "Nggak, lo aja. Gue tunggu disini". Setelah itu Hani melenggang masuk kedalam toko. Gadis itu berjalan kesana kemari mencari-cari cemilan yang pas untuk menonton pertandingan final voli nanti.

Hampir 5 menit Fajar terdiam menunggu Hani memilah-milih jajanan. Tiba-tiba sebuah motor besar berhenti di sampingnya. Fajar mengenali siapa dibalik sosok jaket hitamnya.

Yap, itu Gio.

"Gimana? Udah persiapan mental buat nanti? " Tanya Gio meremehkan.

Sebenarnya Fajar enggan menanggapi hal ini.

"Udah, lo sendiri? udah belajar ngelola emosi belum?" jawab Fajar.

Gio menyeringai, tampak rahang tajam dari pria itu.

"Eh, Lo beneran gamau nit-... " ucapan Hani terhenti ketika ia melihat Gio disamping Fajar saat keluar dari toko. Tangannya sudah penuh dengan kantong plastik yang berisi jajanan.

Gio menatap kearah Hani. Keningnya tampak mengkerut, sedikit kaget ketika mendapati Hani bersama Fajar.

"Cewe lu? " Tanya Gio.

"Bukan urusan lu". Fajar menjawab singkat.

"Lu gamau nyapa atau paling ga minta maaf soal semalem? " Tanya Gio kepada Hani.

Kini giliran Fajar yang terlihat bingung. Ia menatap kearah Hani yang menunduk dan menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal sama sekali.

"A-aku minta maaf kak, ga bermaksud jelekkin kakak kok hehe lain kali aku filter lagi omonganku" Hani berusaha menatap Gio, lawan bicaranya.

"Permintaan maaf diterima, siapa nama lo?" tanya Gio.

"Hani" Fajar yang menjawab dengan tegas.

"Buruan, Han! Keburu telat" Fajar menunjukkan muka kesal sambil memasang helm-nya.

"See u ya, kita ketemu lagi" ucap Gio dengan senyum penuh kemenangan.

"Jangan berani macem-macem, ini peringatan" ucap Fajar singkat sesaat sebelum motornya melaju meninggalkan Gio disana.

Setelah itu, suasana terasa sedikit canggung. Fajar melajukan motornya dengan kecepatan tinggi tanpa sepatah kata pun. Hani sedikit menyadari, ada sedikit konflik antara Gio dan Fajar.

_

"Lu ngajak gue mati ya?" Tanya Hani kesal saat menuruni motor Fajar. Namun pria itu hanya diam sambil memarkirkan motornya.

HE IS MY CRUSH (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang