1. Villa Centrum

113 12 5
                                    

+ Vetiti Silva : Hutan Terlarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+ Vetiti Silva : Hutan Terlarang.
(Ini ketinggalan 🤧).

💧💝💧


Kala suara dentuman terdengar, para mediocris yang berada di Villa Centrum secara serempak menoleh ke arah Vetiti Silva. Yang mana jauh di pedalaman Vetiti Silva tersebut, ada mediocris yang tengah menghadapi ganjaran atas perbuatannya yang telah diperbuat.

"Menurut kalian, kali ini hal apa lagi yang dihadapi oleh si aqua mediocris itu?"

"Maksudmu Kim Jiho?"

"Ya. Siapa lagi kalau bukan dia?"

"Mengingat ini sudah tiga bulan lamanya, hebat juga aqua mediocris itu."

"Kamu benar. Bukan hal yang mudah untuk bertahan di sana."

Suara dentuman kembali terdengar. Dibanding yang sebelumnya, kali ini suara dentuman tersebut terdengar lebih kuat.

Bahkan beberapa mediocris pun secara spontan menutup kedua telinga mereka.

"Bukankah seharusnya kamu melindungi temanmu?"

Xu Minghao, saltus mediocris yang memiliki hubungan yang cukup erat dengan Kim Jiho, si aqua mediocris, hanya sekadar melirik ke arah lawan bicaranya sebentar.

Setelahnya, Minghao kembali melihat—juga berusaha untuk mendengar tiap gunjingan para mediocris yang ada di Villa Centrum kepada Jiho.

"Semenjak Kim Jiho diasingkan, aku tidak pernah melihatmu lagi menginjakkan kaki ke Bumi. Sebegitu khawatirnya pada Kim Jiho, Hao?"

Minghao menghentikan langkah. Saltus mediocris itu menghela napas lalu menoleh—menatap mediocris yang telah mengikutinya entah sejak kapan.

"Lee Dokyeom, sebagai aer mediocris ... bukankah kamu seharusnya menjaga pos perhentian sekarang?"

Hanya dengan mendengar kata pos perhentian, Dokyeom langsung meringis. Akan tetapi tiba-tiba saja, Dokyeom langsung menyunggingkan senyumnya. Sembari memamerkan kotak kecil berwarna kecokelatan yang dipegang, ia menyahut, "Kamu benar, Hao. Tapi tenang saja, aku baru saja singgah di pos perhentian." Ia kembali menyeret Minghao, mengajaknya untuk melanjutkan perjalanan kembali. "Dan kamu tahu ... di dalam kotak ini ada kiriman untuk ...," Dokyeom menjeda ucapannya. Aer mediocris itu melirik ke arah sekeliling, lalu beringsut mendekati Minghao. "Kim Jiho," bisiknya.

Minghao membelalak menatap Dokyeom. "Kamu—" Tatkala Minghao ingin memastikan hal tersebut, Dokyeom tiba-tiba menjelma sebagai seekor burung.

Seolah tahu isi hati Minghao, Dokyeom bergegas terbang menjauhi Minghao yang saat ini tampak merah padam.

Minghao berdecak. Sorot matanya tampak kian menajam kala melihat Dokyeom yang terbang ke arah Vetiti Silva. Yang mana pada dasarnya, di sanalah Kim Jiho diasingkan saat ini.

Scintilla Amoris II (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang