Jaehyun dan Jiho

43 12 13
                                    

"Kenapa sepi sekali? Apa para aqua mediocris telah pergi?" Dokyeom bergumam pelan seraya memandang ke sekitar Aquam Mediocris Domus.

"Tentu saja!" seru Minghao.

Dokyeom menoleh melihat ke arah Minghao yang berjalan santai ke arahnya. "Bukankah kamu teman yang paling akrab dengan Kim Jiho? Kenapa masih di sini?" Dokyeom beranjak menghampiri Minghao. "Apa jangan-jangan Kim Jiho tidak jadi menikah? Atau—"

Ucapan Dokyeom seketika terinterupsi, tatkala Minghao mengeluarkan industria miliknya lalu mengubah wujud Dokyeom menjadi seekor burung.

"Di hari sakral seperti ini, bukankah sebaiknya kamu menahan diri untuk tidak mengucapkan kalimat-kalimat yang mengundang petaka?" Minghao kembali mengubah Dokyeom ke wujud aslinya. "Tadi aku berkunjung ke Palatium untuk bertemu dengan Pangeran Mingyu ...," Minghao menghela napas, lalu menepuk pundak Dokyeom yang tengah menanti kalimat yang hendak dilontarkan olehnya. "Karena Kaisar sudah tahu bahwa Kim Jiho berhasil terselamatkan, dan Pangeran Mingyu ikut andil dalam misi kita hari itu ... jadi Kaisar mengeluarkan titah untuk menghukum Pangeran Mingyu."

Spontan, langkah Dokyeom terhenti. Ia membelalak menatap saltus mediocris yang berdiri di sebelahnya. "Lalu bagaimana dengan nasib Kim Jiho? Dan ... kenapa harus hari ini? Maksudku, bukankah seharusnya hari ini menjadi hari yang sangat berharga bagi Kim Jiho?"

Lagi-lagi, Minghao menghela napas. Saltus mediocris itu kemudian bersiul, membuat dedaunan pohon yang ada di Aquam Mediocris Domus jatuh berguguran.

"Kim Jiho merupakan mediocris paling lemah berdasarkan kasta Palatium. Jasanya terhadap Mediocris Villa juga tidak begitu banyak—Kim Jiho hanya melaksanakan tugas kecil saja. Karena itu, hidupnya harus segera berakhir."

Dokyeom tak berkutik. Sebenarnya, Kim Jiho berhasil menjadi manusia juga merupakan kejadian yang amat tak terduga. Sebab, semua penghuni Mediocris Villa tahu, bahwa tidak ada satu pun mediocris yang berhasil keluar dari tempat pengasingan dalam kondisi tubuh bernyawa.

"Jika Nyonya Shin mengetahui soal ini ... menurutmu apa yang akan Nyonya Shin lakukan?" tanya Dokyeom.

Minghao terdiam sebentar. Pandangannya kini tertuju pada burung-burung yang beterbangan di pepohonan yang ada di Aquam Mediocris Domus.

Saltus mediocris itu kemudian melirik ke arah Dokyeom. Ia tersenyum. "Kim Jiho memang tidak memiliki jasa yang begitu berharga, tetapi Tuan Kim ... ayahnya Kim Jiho gugur saat berperang melawan Monstra. Pamannya Kim Jiho dan beberapa senior mediocris yang lain memohon pada Kaisar untuk melepaskan Kim Jiho—membiarkan Kim Jiho hidup sebagai manusia di Bumi."

Dokyeom beranjak satu langkah lebih dahulu mendahului Minghao. Lalu, ia berhenti tepat di hadapan Minghao. Ia menautkan alis menatap saltus mediocris itu.

"Kaisar setuju," ucap Minghao. "Tapi sebagai gantinya, tidak ada satu pun mediocris yang boleh menghadiri acara pernikahan Kim Jiho hari ini. Termasuk para mediocris yang sedang menjalankan hukuman di Bumi."

Dokyeom terkesiap. Dengan perasaan yang cukup kalut, ia bertanya, "Tapi bukankah para mediocris sudah pergi ke Bumi?"

Minghao mengangguk. "Sayangnya mereka telah ditangkap oleh custodes palatii. Dan sekarang mereka ditahan di lux carceris."

"Apa Kim Jiho tahu soal ini?"

Minghao menaikkan bahu. "Menurutku, Kim Jiho akan langsung sadar jika anggota keluarganya dan seluruh mediocris menghilang secara bersamaan."

"Tapi jika benar begitu, bukankah orang tuanya Jung Jaehyun akan curiga dengan latar belakang kehidupan Kim Jiho?"

"Ya, itu salah satu kemungkinan yang memiliki peluang paling besar untuk terjadi. Karena itu, Senior Myungsoo telah menyusun berbagai rencana untuk hari ini," ujar Minghao, lalu tersenyum bangga pada Dokyeom. "Ayo, kita ke Bibliotheca. Setelah itu, kita harus menyiapkan beberapa hadiah untuk Kim Jiho dan Jung Jaehyun."

Scintilla Amoris II (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang