8. Bantuan Para Mediocris

33 11 7
                                    

"Kenapa kamu membawa manusia itu ke rumah ini?"

"Maaf. Selain ke tempat ini, aku tidak tahu harus membawanya ke mana lagi, Hao."

"Sebentar," interupsi Eunwoo. "Bukankah dia adik Jung Jaehyun?"

Yoobin dan Minghao kompak mengangguk.

"Kenapa membawanya ke sini? Jika Jiho melihatnya, bisa kacau semua usaha kita selama ini. Lagi pula, akhir bulan nanti Jung Jaehyun itu akan menikah dengan manusia lain. Jadi—"

"Kak Yoobin lagi ngomong siapa, sih?" Yeojin mengerucutkan bibir. Setelah tiba di rumah yang entah siapa pemiliknya, Yeojin benar-benar tidak dipedulikan oleh Yoobin. "Di sini ada mediocris lain, ya, Kak?"

Ketiga mediocris itu sama-sama terkejut. Tetapi berbeda dengan Minghao dan Eunwoo, Yoobin terkejut usai menyadari bahwa Yeojin hanya dapat melihat keberadaannya saja.

"Eh? Beneran, Kak? Kok, Yeojin ga bisa liat?" Yeojin bergumam. "Tapi untuk saat ini keberadaan Kak Jiho jauh lebih penting," ucapnya kemudian.

"Jiho ada di dalam. Kamu boleh masuk, tapi jangan sampai mengganggu," kata Yoobin.

Yeojin bersorak tanpa suara. Raut wajahnya berubah cerah. Akhirnya setelah tujuh tahun berlalu, Yeojin dapat bertemu dengan Jiho kembali.

Perempuan itu bergegas masuk ke dalam kamar yang ditunjukkan oleh Yoobin.

Berdasarkan waktu yang berlaku di Mediocris Villa, beberapa saat lalu sempat terdengar suara dentuman suara yang amat kuat. Yang mana suara dentuman tersebut dapat didengar dengan begitu jelas oleh semua penduduk Mediocris Villa.

Minghao, sebagai salah satu orang yang mengkhawatirkan kondisi Jiho, dengan penuh tekad menyusup ke tempat pengasingan tersebut.

Sebelum itu, Minghao juga meminta bantuan Jangjun dan Dokyeom untuk mencari keberadaan Jiho.

Omong-omong, semenjak Jiho ditempatkan ke tempat pengasingan, seluruh keluarga Jiho dikurung di Palatium. Hal itu sengaja dilakukan agar tidak ada aqua mediocris yang membantu Jiho.

Dan Jiho sama sekali tidak mengetahui hal tersebut.

Setelah menghabiskan waktu selama beberapa saat, akhirnya Jiho berhasil ditemukan oleh Kim Myungsoo, senior mereka yang entah sejak kapan ikut bergabung untuk menolong.

"Aneh. Padahal Jiho tadi sempat sadar sebentar. Dan bukankah tadi kondisinya baik-baik saja? Maksudku, kondisi Jiho yang tadi tidak separah sekarang," ujar Eunwoo.

"Aku rasa, Jaehyun-lah penyebab Jiho menjadi seperti itu," celetuk Minghao.

Yoobin menautkan alis menatap Minghao.

"Aku tidak bisa mengatakannya sekarang. Tapi ...," Minghao menjeda kalimatnya lalu menoleh menatap Eunwoo. "Aku butuh bantuanmu, Eunwoo."

"Bantuanku?"

"Tolong awasi gerak-gerik Jung Jaehyun. Terutama setiap tindakan—hal yang dilakukan olehnya."

Eunwoo mengangguk. Taklama setelahnya, Eunwoo langsung menghilang dari sana.

"Kenapa keluar lagi, Yeojin?"

Yeojin melirik ke arah Yoobin sebentar, lalu menutup pintu kamar dengan ekstra hati-hati. Dengan langkah yang perlahan, ia menghampiri Yoobin. "Kak Yoobin, aku nginap di sini boleh, ya?" Yeojin memelas. Kedua tangannya menggenggam Yoobin dengan tatapan penuh asa.

"Izinkan saja. Lagi pula, anak ini terlalu menggemaskan untuk kita abaikan," ucap Minghao lalu beranjak meninggalkan Yoobin di sana.

Yoobin berdecak. Padahal kondisinya belum sepenuhnya membaik, tapi ia sudah diharuskan untuk mengurusi dua manusia sekaligus.

Scintilla Amoris II (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang