one

3K 183 6
                                    

Seungwan merebahkan dirinya di atas kasur apartment miliknya. Hari ini Seungwan ingin menghabiskan waktunya di apart saja dengan membaca novel atau sekadar rebahan. Akhirnya Seungwan mengambil libur, itu pun karena dipaksa oleh Sooyoung.

Bisa saja Seungwan hanya mengawasi cafe miliknya seperti Sooyoung. Sooyoung adalah sahabatnya dan juga pemilik bisnis cafe yang mereka besarkan dari nol. Semenjak menikah, Sooyoung hanya sekadar mengawasi cafe mereka saja dan memberikan berbagai input. Toh, omset dari cafe mereka sekarang sudah cukup untuk sekadar membiayai hidup. Apalagi mereka membuka kemitraan untuk cafe mereka.

Seungwan memutuskan untuk tetap bekerja. Seungwan bekerja juga tidak sepenuhnya pada jam buka cafe dan dirinya tidak keberatan. Membuat roti atau pun dessert juga merupakan hobi Seungwan. Dia juga tidak tau apa yang akan dia lakukan kalau tidak bekerja di cafe. Dia butuh kegiatan untuk sehari-hari.

💙

"Kemarin libur dua hari kemana aja lo?" Tanya Sooyoung yang terdengar sangat antusias.

"Di apart aja."

"Anjir?! Lo libur dua hari loh, Seungwan!"

Seungwan yang sedang mengatur hasil dessert buatannya di etalase kaca kini menoleh ke arah Sooyoung. Sahabatnya itu selalu melebih-lebihkan keadaan.

"Kenapa lo gak jalan aja sih ke pusat Ibu Kota gitu, kek? Cuma satu jam darisini bukan yang satu hari!"

"Gue pengen rebahan, Sooyoung."

"Gimana lo mau dapet pacar kalau gini!"

Seungwan hanya memutar bola matanya malas. Sooyoung kemudian menghampiri Seungwan lalu memegang kedua pipinya. "Gue ada ide."

"Apa?"

"Lo harus ikutan kencan buta."

Seungwan melepas tangan Sooyoung yang berada di pipinya dengan paksa. "Gak mau!"

"Mau gue kenalin lagi sama kenalan gue?" Tanya Sooyoung terus mengikuti langkah Seungwan.

"Terakhir lo kenalin kenalan lo dia freak banget!"

"Apa nih rame-rame?!" Seru Yeri yang tiba-tiba datang. Yeri juga merupakan sahabat mereka semenjak kuliah culinary dulu. Sekarang Yeri fokus dengan bisnis catering miliknya yang sudah semakin besar itu.

"Ini nih si Seungwan dikasi libur buat nyari pacar malah rebahan aja di apart!"

Seungwan mengedarkan pandangannya dan melihat beberapa pelanggan sudah akan masuk ke cafe miliknya. Akhirnya dia meminta pegawai cafe lainnya untuk berjaga dan mengajak Sooyoung serta Yeri ke tempat duduk pelanggan.

"Tapi lo gak bisa maksa gitu, Sooyoung. Cinta bakal datang dengan sendirinya."

Sooyoung menatap Yeri dengan tatapan jijik, "Dih sok puitis banget lo!"

"Lo aja sama suami lo gak langsung sehari jadian kan? Ada PDKT dulu."

"Nah ini. Seungwan gimana mau PDKT kalau dia aja males ketemu orang?!"

"Gue masih ketemu kenalan-kenalan lo ya!" Seru Seungwan. "Gak ada yang cocok aja."

"Lo kalau nunggu cocok terus ya bakal susah. Gue percaya cinta ada karena terbiasa. Cinta ada karena itu buat kita bakal saling melengkapi. Ada orang yang kita cocok tapi taunya bakal lebih nyaman jadi temenan daripada jadi pasangan." Ucap Yeri sambil menyeruput kopi nya.

Seungwan tertawa lalu melihat ke arah Sooyoung. "Bener kata lo. Sok puitis banget ya dia?"

Yeri langsung memukul lengan Seungwan dengan bercanda. Pagi ini mereka habiskan dengan menertawai tingkah satu sama lain sambil menyantap roti dan kopi dari cafe.

💖

"Oh iya, Weekend ini Mama dan Papa mau makan malam dengan teman lamanya Papa di hotel Bae's. Kamu ikut ya, Seungwan." Kata Mama di ujung telepon.

Seungwan mengernyit. Makan malam di sebuah hotel? Bukannya itu terlalu mewah?

"Iya, Ma."

Seungwan kembali berjalan ke toko buku dekat cafe miliknya. Hari ini dia ingin membeli novel baru lagi. Walaupun sekarang bacaan sudah tersedia di berbagai digital platform, Seungwan tetap memilih untuk membaca melalui buku.

"Seungwannie!" Seru pegawai toko buku langganan Seungwan. Cuma ada satu orang yang selalu memanggilnya dengan sapaan itu.

"Sua!" Seru Seungwan ketika Sua menghampirinya.

"Tumben baru kesini?"

"Iya nih cafe gue lagi rame banget semenjak ada food vlogger datang."

"Makin sukses aja lo, Wannie!" Kata Sua sambil tersenyum.

Seungwan juga ikut tersenyum lalu memilah novel yang akan dia beli.

"Gue tinggal dulu ya."

Seungwan mengangguk dan membaca kembali sinopsis di belakang novelnya.

"Wannie." Seungwan kembali memperhatikan Sua yang sekarang seperti gugup entah karena apa.

"Hm?"

"Mumpung shift gue udah mau habis ntar makan malam bareng yuk?" Tanya Sua yang terlihat gugup.

Seungwan menatap Sua lalu tersenyum. "Ayo. Gue juga belum makan."

Sua akhirnya tersenyum dan meninggalkannya.

Aneh pikirnya.

💙

RestartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang