Seungwan tidak lagi sesering dulu bekerja langsung di cafe miliknya. Banyak yang mengenalnya sehingga sedikit mengganggu bagaimana dia bekerja.
Kekuatan internet saat ini sangat tidak masuk akal. Bagaimana bisa mereka tau cafe milik Seungwan yang bahkan bukan di Ibu Kota seperti ini?
Dan juga Seungwan mempersiapkan dirinya dengan pernikahan yang sudah semakin dekat.
Seungwan akhirnya langsung pulang ke rumah untuk istirahat dan dia terkejut ketika melihat Joohyun sedang tiduran di sofa ruang tengah sambil menonton TV.
Tinggal beberapa bulan bersama Joohyun membuatnya hafal dengan jadwal wanita itu.
"Aku lagi PMS makanya izin pulang duluan." Kata Joohyun seperti bisa membaca pikiran Seungwan.
"Oh? Kamu gakpapa?" Tanya Seungwan. Seungwan ingat bagaimana Joohyun selalu sakit perut ketika datang bulan.
"Tadi udah minum obat. Tapi masih nyeri."
Seungwan mengangguk lalu berjalan menuju dapur. Makanan berkuah akan sangat cocok untuk Joohyun.
Beberapa waktu lalu Seungwan mencoba untuk menjaga jarak. Dia selalu sengaja untuk berangkat lebih pagi dan pulang lebih malam. Dia mencoba untuk membenci Joohyun.
Anehnya, entah kenapa, bagaimana pun Seungwan mencoba, dia tidak bisa membenci wanita itu. Apalagi setelah mereka pre wedding beberapa waktu yang lalu. Joohyun sangat perhatian pada Seungwan.
Padahal menurutnya dengan membenci Joohyun seharusnya pernikahan ini akan lebih mudah untuk dilewati.
Tapi kenapa juga Seungwan harus menjauh kalau seharusnya hal itu tidak mempengaruhi Seungwan? Seungwan selalu mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
💙
Seungwan tidak pernah membayangkan dia akan menikah seperti ini.
Seungwan tidak pernah membayangkan dia akan menikah karena perjodohan dengan keluarga Bae.
Seungwan tidak bisa menahan air matanya keluar. Dia merasakan mixed feelings. Kini Seungwan berjalan menuju altar dengan menggandeng Papa nya tidak lupa juga dengan gaun pengantin yang sangat indah ini.
Seungwan memotong rambutnya sangat pendek sampai dibawah telinga. Warna rambutnya yang tadinya beige kini dia ubah kembali menjadi warna hitam. Gaun pengantin off-shouldernya membuat dia memamerkan bahu dan leher jenjang miliknya.
Seungwan memperhatikan Joohyun yang juga menggunakan gaun yang sangat indah berdiri di altar sambil tersenyum ke arahnya. Seungwan juga bisa melihat Joohyun beberapa kali menghapus air matanya yang keluar. Entah kenapa Joohyun menangis dia juga tidak mengerti.
Apakah seorang Bae Joohyun gugup dengan pernikahan ini? Atau mungkin Joohyun sekadar terharu karena momennya.
Mungkin orang-orang yang melihat adegan itu menganggap hal ini merupakan sesuatu yang sangat romantis. Dalam bayangan pernikahan impian Seungwan, pasangannya akan menyambutnya dengan sangat bahagia dan mereka akan bahagia bersama selamanya.
Seungwan hanya tersenyum kecut sekilas. Selamanya? Itu tidak terjadi dalam pernikahan Seungwan.
Seungwan bisa melihat tamu yang hadir menyambutnya dengan sangat meriah.
Andai saja mereka semua tau dengan rencana mereka.
Seungwan membalas uluran tangan Joohyun ketika sampai di altar. Senyuman Joohyun tidak hilang. Hal itu membuat Seungwan ikut tersenyum karena entah kenapa senyuman Joohyun terlihat sangat tulus.
Seungwan lalu menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan pelan.
"Hey, relax." Kata Joohyun sambil mengusap tangannya. Hal itu selalu membuat Seungwan menjadi lebih tenang. Seungwan lalu mengangguk pelan dan menatap Joohyun yang kini sudah menggenggam kedua tangannya.
Joohyun membuka veil yang digunakan Seungwan sebelum mereka melakukan wedding vows.
Joohyun kembali menggenggam tangannya dan menatapnya dengan lembut. Mereka kemudian membacakan wedding vows yang disambut sangat antusias oleh tamu undangan.
Siapa yang mengira Seungwan akan menjalani hidup seperti ini? Hidupnya sebentar lagi akan semakin dikenal sebagai bagian dari keluarga Bae. Satu tahun saja dan dia akan memikirkan hidupnya nanti. Seungwan hanya perlu datang ke acara-acara keluarga Bae dan-
"You can kiss your wife now."
Hal itu menyadarkan Seungwan dari lamunannya. Joohyun mendekatkan tubuhnya pada Seungwan. "Can I kiss you?"
Seungwan tertawa lucu mengingat bagaimana Joohyun selalu meminta izin sekarang bahkan di hari pernikahan mereka.
Seungwan mengangguk dan Joohyun menangkup sebelah pipinya dan menciumnya dengan sangat lembut.
Tindakan Joohyun mengingatkan Seungwan bagaimana dia selalu suka ketika Joohyun melakukan hal ini.
Seungwan tidak lagi mendengar teriakan tamu undangan.
Untuk hari ini, Seungwan memutuskan untuk mencoba menikmati momen hari pernikahan mereka.
💖
Selama acara pernikahan, Joohyun tidak pernah jauh dari sisi Seungwan. Joohyun selalu menggenggam tangannya atau pun pinggangnya. Beberapa kali juga Seungwan mendapati Joohyun menatapnya.
Setiap mata Seungwan bertemu dengan Joohyun, Joohyun langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.
Seungwan kemudian memperhatikan langit yang mulai berubah warna. Sangat cantik. Resepsi di pantai dengan langit seperti ini sangat cantik.
Seungwan bisa melihat semua tamu undangan mereka sudah sangat sibuk dengan makanan, minuman hingga musik yang mereka sediakan.
"Seungwan! Joohyun! Mami cari kalian dari tadi ternyata lagi disini." Kata Mami. "Kalian harus coba wine nya. Sangat enak."
"Iya, Mi. Nanti aku coba deh." Kata Joohyun.
"Oh iya kita ada hadiah pernikahan buat kalian. Kalian pasti bakal senang ke eropa kan? Gak banyak yang kenal kalian juga kayak disini."
Eropa?
"Kita sudah siapin kalian honeymoon tour. Terserah kalian mau berapa lama." Kata Mami sambil tersenyum penuh arti. "Mami mau sapa tamu yang lain dulu. Oh ya, orang tua kamu tadi nyariin kamu, Seungwan."
Seungwan tidak memikirkan akan hal ini. Dalam pernikahan dengan keluarga Bae, tentu saja keluarga Bae akan menyiapkan segala hal termasuk soal honeymoon.
💙
