Penjelasan novel yang Seungwan baca selalu mendeskripsikan bagaimana perasaan tokoh utama saat berciuman.
Mereka bilang, rasanya seperti ada kupu-kupu berterbangan. Tapi dengan Joohyun, ya cuma dengan Joohyun karena Seungwan tidak punya pembanding.
Seungwan doesn't feel the butterflies in her stomach because Joohyun makes her feel the damn zoo.
Since their first kiss.
"Joohyun, friends don't kiss each other like this." Kata Seungwan ketika akhirnya Joohyun melepaskan ciuman mereka untuk mengatur napas. Seungwan sadar membolehkan Joohyun menyentuh bibirnya lagi adalah sesuatu yang besar.
"Oh ya?" Kata Joohyun mengecup bibir Seungwan kembali.
"At least that what I do."
"Tapi kamu bukan cuma teman aku. Secara resmi, kita sudah menikah kan?" Tanya Joohyun lalu mencium bibir Seungwan lebih lama. "Kenapa bibir kamu seenak ini sih?"
Seungwan tertawa. "Kamu gini juga ke orang-orang ya? Kamu tuh gombal banget tau gak?"
Joohyun menatap Seungwan dengan serius. "Aku kayak gini cuma sama kamu. Mungkin dulu sama mantan aku tapi itu udah lama banget." Seungwan terdiam melihat Joohyun yang berbicara sangat serius. "Kamu masih nganggep aku acting atau ngelakuin ini ke semua orang?" Tanya Joohyun dengan pelan.
"Jujur aja iya." Kata Seungwan sambil menyembunyikan wajahnya di bahu Joohyun. Kenapa Joohyun harus menatapnya seperti itu?
Joohyun memegang lengan Seungwan memaksanya untuk menatap Joohyun tepat di mata.
"Kalau aku bilang aku mau serius sama kamu, kamu percaya gak?"
Seungwan menatap Joohyun memastikan adanya keseriusan disana. Kenapa juga seorang Bae Joohyun mau serius dengannya? Mungkin dia mau serius selama masa pernikahan mereka?
"Kenapa?"
"Aku sayang sama kamu."
Jantung Seungwan sangat berdegup kencang sekarang. "Aku..."
"Gakpapa kalau kamu gak percaya. Aku gak maksa." Potong Joohyun lalu menggenggam tangan Seungwan. "Yuk balik. Udah malam."
💙
"Percaya sama Joohyun ya, Seungwan?" Seungwan mengingat kembali perkataan Suji di hari pernikahan Joohyun dan Seungwan. Saat itu Suji menghampirinya ketika Joohyun mengambil minuman. "Aku yakin dia care banget sama kamu."
"Orang kayak Joohyun emang banyak yang goda dan gue ngerti kalau lo susah percaya. Apalagi lo pernah liat dia kissing secara langsung." Kata Sana juga di hari pernikahan mereka. Seungwan mengingat betul bagaimana hari itu keluarga Joohyun entah kenapa sangat berusaha meyakinkan Seungwan. "Dia sebenarnya rapuh banget butuh kasih sayang semenjak dikhianati mantannya." Kata Sana berusaha bercanda. "Untuk orang yang sangat kenal Joohyun, gue yakin, dia care banget sama lo. Dia serius sama lo."
Joohyun tidak banyak bicara selama mereka berjalan menuju kamar. Setelah bersih-bersih, Seungwan melihat Joohyun sudah dalam selimut bersiap untuk tidur. Dengan ragu, Seungwan memeluk tubuh Joohyun dari belakang. Hal yang sudah menjadi kebiasaan mereka ketika tidur bersama.
"Aku gak bilang aku gak percaya kamu." Kata Seungwan lalu menghirup harum rambut Joohyun. Sudah menjadi kebiasaan Seungwan tiap malam.
Hal itu membuat Joohyun membalikkan badannya dan menatap Seungwan. "Aku beneran mau serius sama kamu, Seungwan."
"I think I just need a time." Kata Seungwan dan membuat ekspresi Joohyun berubah sendu. Dia masih mengingat kejadian waktu itu ketika melihat Joohyun berciuman dengan wanita lain. Seungwan tau reputasi Joohyun dan dia tidak mau menjalani hubungan yang tidak hanya berdua. Seungwan butuh waktu.
