twenty seven

2.9K 173 13
                                    

Seungwan menatap Joohyun yang masih terlelap sambil tersenyum. Jari telunjuknya menyentuh wajah Joohyun bergerak dari dahi sampai hidungnya. Dia mengingat bagaimana mereka melakukan hal itu lagi tadi malam.

Seungwan merasakan perbedaan dari malam pertama mereka. Tadi malam mereka berdua benar-benar sadar tanpa pengaruh alkohol dan juga Joohyun memperlakukannya bagaikan ratu. Dia ingat betul bagaimana Joohyun menunjukkan cintanya tadi malam.

Hal itu membuat pipi Seungwan bersemu merah dan Seungwan langsung mempererat pelukannya.

Seungwan tidak peduli dengan masa lalu Joohyun. Sekarang yang terpenting adalah masa depan mereka. Seungwan tidak harus menjadi yang pertama tapi dia harus menjadi yang terakhir.

Merasakan cinta seperti ini rasanya sangat jauh dari apa yang dia bayangkan berdasarkan novel yang dia baca.

Jauh lebih indah.

💙

"Kamu nge post apa di Instagram?" Tanya Seungwan ketika mereka sedang bersantai di ruang tengah. "Notif aku jadi rame banget."

"Liat aja." Kata Joohyun yang tetap fokus dengan game di TV depan mereka.

Joohyun berada di antara kedua kakinya dengan nyaman sambil bersandar di tubuh Seungwan. Posisi Seungwan sekarang seperti memeluk Joohyun dari belakang.

Joohyun memposting foto Seungwan yang dirinya sendiri tidak pernah sadar kapan Joohyun mengambil foto itu. Tapi bukan fotonya yang menarik perhatiannya.

"My baby?" Seungwan tertawa ketika melihat caption Joohyun. "Apa gak kebalik? You're the baby." Kata Seungwan sambil menaruh dagunya di pundak Joohyun.

"I'm not. You are." Joohyun menatap Seungwan sekilas. "My baby."

Seungwan hanya tertawa lalu mengecup pipi Joohyun. Sekarang dia tidak malu menunjukkan kasih sayangnya pada Joohyun.

"Mau aku masakin apa?"

"Masakan kamu enak semua. Jadi terserah kamu aja mau masak apa."

💖

"By." Panggil Joohyun. Joohyun sekarang selalu memanggilnya dengan Baby. Seungwan tidak masalah kalau hanya ada mereka berdua. Teman-teman dan keluarga mereka sering menggoda mereka tiap kali Joohyun memanggilnya dengan itu.

Contohnya sekarang. Suji sudah tersenyum jahil di sampingnya.

Joohyun langsung menggenggam tangan Seungwan. "Aku dari tadi cariin kamu."

"Aku lagi ngobrol sama kak Suji."

"Ngomongin apa lo kak?" Tanya Joohyun pada Suji dengan ketus.

"Gak boleh gitu sama kakak kamu." Kata Seungwan.

Suji hanya tertawa melihat tingkah Joohyun. "Lo lagi PMS? Sensi amat." Suji akhirnya berdiri dari tempat duduknya. "Gue cuma ngajak Seungwan ke rumah kok buat masak-masak. Nih Joohyun emang butuh belaian deh, Seungwan. Sensi mulu sama gue." Lanjut Suji ketika Joohyun menatapnya dengan sinis. "Duluan ya! Aku tunggu main ke rumah!" Seru Suji yang tentu saja bukan buat Joohyun.

Seungwan hanya bisa menahan tawanya melihat tingkah adek-kakak itu.

"Ayo ke kamar aku." Kata Joohyun mengajak Seungwan ke kamar miliknya di rumah orang tua Joohyun. Tentu saja itu kamar Joohyun semasa kecil.

"Ngap-" Ucap Seungwan terhenti ketika Joohyun menciumnya.

"Kangen." Kata Joohyun sambil mengatur napasnya setelah mencium Seungwan dengan lama.

Seungwan hanya memukul lengan Joohyun dengan bercanda. "Kita tiap hari ketemu."

"Dari tadi kamu diculik keluarga aku." Joohyun lalu mengambil sesuatu dari laci di kamarnya. "Aku mau ngasi ini ke kamu."

Seungwan mengernyit. Itu terlihat seperti box cincin.

"Seungwan, would you marry me?"

"Huh?"

"Marry me?" Tanya Joohyun sebelum mengecup bibir Seungwan.

"Joohyun, kita udah nikah kalau kamu lupa."

"Aku gak pernah nanya secara langsung ke kamu. Cincin ini cincin yang aku beli sendiri."

Meskipun bingung Seungwan lalu mengangguk. "Of course, Joohyun. Let's grow old together, remember?"

"I love you, By."

"I love you too, By."

Seungwan tertawa melihat ekspresi Joohyun ketika dirinya memanggilnya dengan sebutan Baby juga.

"You're the baby." Kata Seungwan sebelum mengecup bibir Joohyun.

"Akhir bulan ini ayo honeymoon? Kamu mau kemana? Eropa lagi?" Tanya Joohyun sambil mengajak Seungwan bersantai di sofa kamar.

"Aku ngikut kamu aja. Aku gak tau tempat bagus."

Kini Joohyun mengangkat Seungwan untuk duduk di pangkuannya.

"Atau mau ke kapal pesiar lagi? Kamu suka kan waktu itu?"

Seungwan merapikan rambut Joohyun yang menutupi wajahnya. "I will be fine anywhere with you."

Joohyun tersenyum lalu menangkup pipi Seungwan dan mencium bibirnya dengan lembut.

Satu hal yang Seungwan suka dari perjodohan ini tentu saja bertemu dengan seorang Bae Joohyun. Dia tidak pernah menyangka wanita yang dulunya dia anggap gila ini sudah memenuhi hatinya.

"I love you, Seungwan." Kata Joohyun sebelum menciumnya lagi lebih lama.




💙💖

END.

💙💖



Makasih semua yg udah baca!
I like to your read comments about this story 🥰💙💖

Thank you❤️







RestartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang