nine

1.6K 166 11
                                    

Seungwan tidak pernah betul-betul berpacaran.

Dia pernah menjalin hubungan dengan beberapa orang. Well, mungkin bisa dibilang hanya sekadar kencan buta itu pun beberapa kenalan Sooyoung.

Tapi dia tidak merasakan apapun seperti deskripsi novel yang dia baca.

There's no sparks, at all.

Seungwan tidak merasakan adanya kupu-kupu beterbangan di perutnya. Tidak merasakan jantungnya berdegup dengan kencang setiap orang itu datang. Tidak merasakan adanya keharusan untuk menemui orang itu.

Seungwan merasa juga dirinya belum pernah benar-benar tertarik dengan orang lain. Bahkan di usianya saat ini Seungwan belum pernah berciuman.

Makanya melihat hidupnya beberapa waktu belakangan ini sangat lucu baginya.

Dia akan menjadi istri dari seseorang yang bahkan menjadi impian banyak orang.

Seungwan masih berpikir kenapa seorang Bae Joohyun dengan mudahnya mau menerima perjodohan ini. Karena yang paling beruntung dalam perjodohan ini tentu saja keluarga Seungwan. Tidak naik jabatan pun seorang Joohyun akan tetap memiliki banyak uang. Menunda untuk menikah pun Joohyun bisa tinggal tunjuk jari dengan siapa dia akan menikah. Apakah Joohyun bosan dengan hidupnya?

"Seungwan?" Panggil Joohyun sambil membuka pintu ruang kerja yang biasanya Seungwan gunakan untuk bersantai membaca novel. Ruangannya sangat nyaman. Bacaan novel Seungwan pun terhenti.

"Iya?"

"Kirain gue lo lagi pergi. Tadi gue ke kamar lo." Kata Joohyun dengan santai sambil masuk ruang kerja yang pastinya sangat jarang dikunjungi Joohyun. "Tapi gue liat mobil lo di depan."

"Aku lagi pengen baca novel aja. Kenapa?"

"Gue pengen ajak lo ke pernikahannya Seulgi."

"Seulgi sahabat kamu yang punya butik sama makeup-in aku itu?"

"Iya. Malam minggu ini. Lo bisa kan?"

"Gakpapa?"

"Maksudnya?" Tanya Joohyun sambil menatapnya heran.

"Ini kan gak kayak acara keluarga kamu yang private. Orang-orang bakal lihat kita."

"Oh gakpapa. Tenang aja gue suka gonta ganti pasangan kok kalau datang ke acara gitu. Orang-orang pasti bakal biasa aja."

Seungwan menatap Joohyun dengan tatapan tidak percaya. "Tapi ini bukan sesuatu yang biasa buat aku." Seungwan menutup novel yang dari tadi dia pegang dan menaruh ke meja depannya.

Joohyun tertawa sambil menyandarkan dirinya di sandaran sofa, "Gak usah pikirin orang-orang. Tapi gue punya satu permintaan. Gue mohon banget."

"Huh what?"

"Can we kiss that day?"

"Hah?"

"Seulgi udah terlanjur suka sama lo dan gue janjiin dia bakal beneran serius sama lo. Please ya? Satu permintaan aja. Habis ini lo bisa minta apa aja ke gue." Kata Joohyun sambil menutup matanya dan melipat kedua tangannya di depan dada.

Seungwan mengerjapkan matanya berkali-kali. Permintaan itu tentu saja sangat mudah untuk Joohyun tapi tidak bagi Seungwan.

"Kita gak sedekat itu." Kata Seungwan defensif.

Seungwan bisa menilai bagaimana Joohyun sangat peduli dengan orang-orang sekitarnya. Bahkan dia saja mau melakukan hal ini demi sahabatnya. Kenapa pula mereka harus berciuman untuk menandakan mereka memiliki hubungan serius di depan orang-orang?

Joohyun kemudian membenarkan posisinya dan menatap Seungwan dengan lama.

Seungwan mengerutkan keningnya heran. "Kenapa?"

Joohyun kemudian mendekatkan dirinya. Lengan mereka kini sudah bersentuhan dan Joohyun mendekatkan wajahnya pada Seungwan. Jarak wajah mereka kini bisa dibilang kurang dari satu jengkal.

Dengan refleks Seungwan menahan bahu Joohyun ketika Joohyun mulai memiringkan kepalanya.

"Stop."

Joohyun terkekeh. "Gak ada yang pernah nolak kalau gue mau cium."

Seungwan memejamkan matanya mengatur degup jantungnya dan menjauhi Joohyun. Dia tidak pernah sedekat ini sama orang yang bahkan menurutnya belum sedekat itu dengan dirinya.

"I-I've never kissed someone."

"What??"

"Yeah." Ucap Seungwan kemudian berdiri dan berjalan menuju pintu. Sangat memalukan.

Lengannya ditahan oleh Joohyun. "Seungwan. Sorry. Kalau gue tau, gue gak bakal maksa lo."

💙

Pada akhirnya, Seungwan tetap ikut ke pernikahan Seulgi bersama dengan Joohyun. Harus diakui Joohyun sangat pintar acting untuk seseorang yang bukan aktris.

Joohyun benar-benar memperlakukannya seperti pasangan sungguhannya. Akhirnya Seungwan menyetujui ajakan Joohyun. Untuk permintaan darinya akan dia pikirkan nanti.

Tangan Joohyun yang dari tadi di pinggangnya membuat tubuhnya sangat dekat dengan Joohyun. Malam ini mereka menggunakan dress hitam dengan corak yang sama. Sangat cocok dengan tema pernikahan malam ini.

"Joohyun!" Seru Seulgi sambil memeluk Joohyun kemudian Seungwan. "Gak sabar liat lo berdua nyusul!" Kata Seulgi sambil menatap Seungwan. Seungwan hanya tersenyum.

"Sahabat gue ini cuma butuh pawang aja. Dia anak baik-baik kok aslinya." Seulgi benar-benar terlihat senang dengan kedatangan Joohyun dan Seungwan bersama.

"Karena malam ini hari spesial lo, gue bakal biarin lo malam ini." Kata Joohyun yang membuat Seulgi tertawa.

"Gue mau nyapa tamu lain dulu ya. Bentar lagi bakal ada dansa. Kalian berdua harus ikutan!"

💖

Seungwan bisa melihat raut wajah dan mood Joohyun tiba-tiba berubah. Kini mereka di lantai dansa tapi Joohyun sudah tidak fokus dan matanya terlihat seperti marah dan sedih menjadi satu.

Akhirnya Seungwan memberanikan diri menggenggam tangan Joohyun. Tangan Joohyun sudah basah karena keringat dan sedikit bergetar. "Kamu kenapa?" Tanya Seungwan khawatir.

Mereka terus bergerak mengikuti alunan musik. Mata Joohyun kini bertemu dengan Seungwan.

"Mantan gue ada disini."

Sepertinya mantan yang sangat berharga sampai membuat mood Joohyun berubah. Seungwan selalu tidak tega setiap melihat orang lain sedih.

Seungwan kemudian mengambil kedua tangan Joohyun lalu dia letakkan di pinggangnya. Dirinya mengalungkan tangannya di leher Joohyun sambil terus bergerak mengikuti alunan musik.

"Mantan kamu lihat ke arah kita?"

Seungwan sempat melihat tatapan terkejut Joohyun tapi dia tetap mengikuti permainan Seungwan. Joohyun membenarkan posisi mereka dan bergerak ke tengah kerumunan. Seungwan bisa mencium bau alkohol yang begitu kuat dimana-mana.

"Sekarang dia lihat kita."

Seungwan mengangguk dan mengelus pipi Joohyun. Entah apa yang ada dipikirannya dia bisa memikirkan tentang hal itu nanti.

"Kiss me."

"What?"

"Just kiss me. You can use me for tonight. Lihatin ke mantan kamu kalau kamu baik-baik aja." Bisik Seungwan.

And that's how Seungwan got her first kiss.

💙

RestartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang