twenty

1.7K 146 10
                                    

Joohyun merasa lengannya dipegang ketika mereka akan lepas landas. Saat ini Joohyun dan Seungwan sudah berada di first class pesawat menuju ke Paris.

Joohyun memperhatikan Seungwan yang sedang mengatur napasnya gugup. Kata Seungwan ini pertama kalinya dia akan berpergian sangat jauh dengan pesawat.

"Aku takut tiap lepas landas gini." Kata Seungwan sambil menutup matanya.

Joohyun tersenyum lalu menggenggam dan mengelus tangan Seungwan. "Pegang aku aja."

Mereka akan honeymoon. Lebih tepatnya liburan. Joohyun tau mereka tidak mungkin melakukan kegiatan yang mendeskripsikan honeymoon sesungguhnya.

Joohyun kemudian menatap Seungwan yang kini menutup matanya sambil menggenggam tangan Joohyun dengan kedua tangannya erat. Joohyun mendekatkan dirinya ingin mengecup pipi Seungwan lalu dia berhenti.

Seungwan tidak akan suka kalau dia melakukan ini. Joohyun akhirnya cuma mengelus tangan Seungwan menenangkan.

Joohyun tersenyum mengingat bagaimana momen pernikahan mereka. Seungwan sangat cantik dengan gaunnya dan rambut pendeknya membuat Seungwan memerkan bahu dan lehernya yang begitu cantik. Jujur, saat itu Joohyun tidak bisa melepas pandangannya pada Seungwan.

💙

Ini pertama kalinya Joohyun travel berdua dengan pasangan ke luar negeri. Kata orang, sifat asli seseorang akan terlihat kalau sedang travel bersama.

Siapa yang menyangka seorang Bae Joohyun akan menikah secepat ini?

Tentu saja untuk honeymoon trip hanya tersedia satu kamar. Tempat penginapan mereka sangat lengkap dengan fasilitas semi apartment. Belum lagi Joohyun melihat bunga mawar ada dimana-mana.

Akhirnya Joohyun mengajak Seungwan untuk mengelilingi sekitar hotel mereka. "Aku mau ke toko pastry!" Seru Seungwan ketika mereka sedang bersantai di jalan. Seungwan menjadi sangat semangat ke Paris semenjak Joohyun menceritakan banyak makanan kesukaan Seungwan disana. Seungwan juga bisa belajar masak kalau dia mau.

Joohyun hanya tersenyum mengikuti Seungwan yang berjalan lebih cepat ketika melihat toko pastry. Semenjak Seungwan memotong rambutnya, Joohyun jadi sering memperhatikan leher jenjang Seungwan. Kenapa leher seseorang harus semenarik itu?

"Kamu mau yang ini gak, Joohyun? Atau croissant aja? Bisa buat kamu makan kalau tiba-tiba laper di hotel."

"Boleh deh. Ambil yang banyak aja."

Joohyun dengan sigap menarik pinggang Seungwan lebih mendekat ketika rombongan anak muda masuk ke toko pastry. Sangat ramai di toko kecil seperti ini.

Joohyun bisa merasakan beberapa dari mereka menatap Joohyun dan Seungwan. Joohyun mengerti arti tatapan mereka. Seungwan tentu saja tidak sadar akan hal itu. Dia sibuk memilih pastry yang akan dia beli. Akhirnya Joohyun menarik tubuh Seungwan agar lebih mendekat.

"Wait." Salah satu dari rombongan cowok itu menahan mereka ketika mereka akan keluar. Seungwan menatap cowok di depannya bingung.

"Can I get your number? You're so beautiful." Tanya cowok itu sambil tersenyum ke arah Seungwan. Mungkin mereka pikir Seungwan masih anak sekolah seperti mereka.

Joohyun memutar bola matanya dengan malas. "I'm sorry. She's my wife and I don't give her permission to give you her number." Joohyun langsung menarik tangan Seungwan keluar dari toko pastry itu dengan kerutan di dahinya. Apa mereka tidak menyadari Seungwan sedang bersama Joohyun dari tadi? Apa mereka tidak terlihat seperti sepasang kekasih? Tapi Seungwan juga tidak menganggap-

RestartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang