four

1.7K 165 8
                                    

"Orang tua kita menginginkan hal ini. Kita lakukan saja untuk status kita. Lo tau gue suka 'jajan' kan? Lo juga bisa bebas asalkan setiap acara keluarga kita harus datang bersama."

Joohyun tersenyum melihat Seungwan mengedipkan matanya berkali-kali mencoba mencerna situasi.

"Listen, ini akan menguntungkan kita berdua. Keluarga lo butuh support materi dan pernikahan ini akan membuat keluarga gue berhenti menanyakan kapan gue akan menikah." Joohyun mendekatkan dirinya pada telinga Seungwan. "Dan gue bakal naik jabatan." Bisik Joohyun.

Joohyun kembali tersenyum melihat reaksi Seungwan yang menatapnya penuh horror.

"Aku butuh waktu buat mikirin semua ini."

"Oke. Pikirkan baik-baik. Ini akan menguntungkan kita. Gue tetap bebas. Lo juga bebas mau ngapain aja. Lo mau cari pacar juga gak masalah."

"Terus gimana nantinya? Kalau ada pernikahan, selamanya kita akan begini terus?"

Joohyun mengetukkan jarinya di meja sambil berpikir.
"Setahun. Kita cuma perlu menikah selama setahun. Setelah itu terserah lo mau gugat cerai atau bagaimana."

💙

Orang tua mereka pulang duluan dan membuat Joohyun harus mengantar Seungwan sampai ke apartmentnya.

"Apart lo jauh banget dari Ibu Kota?" Tanya Joohyun membuka pembicaraan.

"Aku punya cafe dekat apart."

"Oh? Kapan-kapan boleh gue kesitu?"

"Boleh aja. Tapi kayaknya selera kamu bukan cafe kayak gitu deh."

Joohyun tertawa. "Iya sih. Gue lebih suka ke club."

Joohyun kemudian membuka bagian bawah dashboard di depan Seungwan. Mencari secarik kertas dan pulpen ketika mereka sudah tiba di depan apartment Seungwan. Joohyun langsung menulis nomor pribadi miliknya. "Hubungin gue kalau lo udah nentuin pilihan."

💖

"Setelah kamu menikah nanti, Mami gak mau ada berita aneh-aneh lagi dari kamu, Joohyun." Kata Mami lalu menyeruput teh nya.

Kini Mami sedang bersantai di ruangan kantor Joohyun. Cukup sering Mami mengunjungi ruangan kantor Joohyun setelah mengurus rumah sakit milik keluarga Bae tidak jauh dari kantor Joohyun bekerja.

"Bagaimana Seungwan?"

Joohyun menggelengkan kepalanya, "Belum ada kabar sampai sekarang."

"Mami suka Seungwan. Dia mandiri dan bukan dari kalangan selebritis seperti teman-teman kamu itu."

Joohyun hanya mengangguk. "Pernikahannya kapan, Mi?"

"Akhir tahun. Masih ada waktu 6 bulan lagi. Sebelum itu kalian bisa tinggal bersama dulu mengenal satu sama lain. Kita udah beliin rumah buat kalian, tenang saja."

Joohyun menatap Mami nya yang sangat terlihat tenang. Hal itu membuatnya menghembuskan napasnya perlahan. Orang tuanya selalu mempersiapkan segalanya dan selalu satu langkah lebih awal.

💙

Joohyun merasakan handphone di saku celananya tidak berhenti bergetar. Ciumannya pada wanita di sampingnya kini terhenti untuk memeriksa handphonenya.

Joohyun mengernyitkan keningnya, nomor baru.

"Sayaang, ayo ke kamar." Kata wanita di sampingnya dengan manja.

"Gue mau angkat telfon dulu. Bentar yaa." Ucap Joohyun mengecup rahang wanita itu dan mencari tempat yang sepi.

"Halo?"

"Joohyun?" Kata seseorang diujung telepon. "Ini aku Seungwan."

"Oh hi! Kenapa, Seungwan?"

"Boleh kita ketemu malam ini?"

Joohyun mengernyit. Dirinya langsung mengecek jam di tangannya. Masih pukul 21.00.

"Boleh."

"Di apartmentku aja apa bagaimana?"

"Boleh di apartment lo aja."

"Oke. Nomor unitnya nanti aku kirim via text. Aku tunggu ya. Hati-hati."

Joohyun lalu menoleh sebentar ke wanita yang daritadi dia cium. Entah siapa namanya. Kemudian Joohyun langsung keluar dari club malam itu bergegas menuju mobilnya untuk segera ke apartment Seungwan.

💖

RestartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang