thirteen

1.6K 144 6
                                    

Entah perasaan Seungwan saja atau Joohyun memang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah akhir-akhir ini?

Biasanya weekdays pun Joohyun sering keluar malam. Saat weekend, Joohyun jarang kembali pada malam hari. Biasanya akan pulang pagi atau akan menginap.

Joohyun sering meminta Seungwan untuk membuatkannya kue. Tidak jarang juga mengganggunya ketika dirinya sibuk di dapur. Apalagi ketika Seungwan menonton TV seperti saat ini, Joohyun tiba-tiba duduk di sampingnya dan mengganti channel TV favorit Seungwan.

"Kamu kenapa sih suka tiba-tiba ganti gitu?! Aku kan lagi nonton."

"Gue juga mau nonton."

Seungwan mendengus kesal. Kamar mereka memang tidak ada TV. Makanya setiap mau menonton TV harus di ruang tengah.

Biasanya TV akan dikuasai Seungwan karena Joohyun jarang di rumah.

"Nonton series yuk?" Pinta Joohyun.

Seungwan memutar bola matanya dengan malas. "Udah tiba-tiba ganti, ngajak nonton bareng pula."

Joohyun hanya terkekeh. "Lo suka series apa?"

Akhirnya malam ini mereka habiskan menonton bersama sampai sangat larut. Bisa dibilang malam ini adalah malam terlama mereka berdekatan dalam waktu yang cukup lama.

💙

"Pagi, Seungwan. Gimana kabar kamu?"

Telepon dari Mama membangunkan Seungwan dari tidurnya.

"Baik, Ma. Ini baru bangun."

"Siang banget kamu bangun."

"Tadi malam habis nonton series bareng Joohyun."

"Oh? Kalian udah akrab ya? Gimana tinggal sama Joohyun?"

"Biasa aja."

Seungwan bisa mendengar suara tawa Mama nya.

"Kalian udah fitting atau nentuin venue belum sih? Kok belum ada omongan ya? Papa kamu juga nanya."

Seungwan bahkan tidak pernah memikirkan hal itu.

"Nanti aku bicarain lagi sama Joohyun, Ma."

"Kabarin Mama ya. Kamu juga yang sering kasi kabar ke Mama dan Papa. Sehat-sehat ya, nak."

Seungwan menghembuskan napasnya dengan panjang. Mimpi  apa dia tiba-tiba akan menikah dengan salah satu keluarga Bae?

💖

"Orang tua aku tanya kita udah fitting dan nentuin venue belum?" Kata Seungwan sambil terus melanjutkan memasak buat makan pagi menuju siang.

Joohyun menghampiri Seungwan dan bersandar di counter dapur.

"Lo mau kayak bagaimana? Gue ngikut lo aja."

"Aku sukanya yang sederhana aja. Tapi keluarga kamu kayaknya bakal buat pernikahan kita semewah mungkin."

"Kalau lo sukanya yang sederhana nanti gue bantu bilang ke orang tua gue."

Seungwan hanya mengangguk dan menyiapkan makanan mereka. "Yaudah makan dulu."

"Lo hari ini sibuk gak?"

"Enggak sih." Kata Seungwan sambil mengambilkan makan di piring Joohyun.

"Mau jalan-jalan ke mall?"

Seungwan menatap Joohyun. "Kamu emang gak ada acara? Biasanya weekend gini kamu malah gak pulang."

Joohyun hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. "Gue pengen jalan sama lo aja."

💙

Sabtu ini mereka habiskan seperti pasangan pada umumnya. Pipi Seungwan bersemu merah ketika menyadari semua yang mereka lalukan hari ini seperti adegan dari novel romantis yang pernah dia baca. Kalau saja pasangannya mencintainya, hal ini benar-benar akan menjadi adegan novel romantis yang menjadi nyata.

"Lo kedinginan?" Tanya Joohyun tiba-tiba. "Pipi lo merah."

Seungwan dengan refleks memegang kedua pipinya. "Oh. Nggak kok."

"Ayo gue beliin jaket."

Seungwan menahan lengan Joohyun. "Gak usah, Joohyun. Kita pulang aja. Kamu udah beliin banyak dari baju sampai peralatan masak gini."

Joohyun memperhatikan barang belanja mereka lalu tertawa. "Banyak juga ya."

"Makanya! Ayo pulang aja."

💖

Mereka tidak langsung pulang. Joohyun mengajak Seungwan untuk makan malam di restoran yang bisa dibilang sangat mewah.

Tentu saja Seungwan excited. Mencicipi masakan dari chef ternama selalu membuatnya excited.

Joohyun menertawainya. "Lo kalau mau pesan lagi, langsung pesan aja ya. Makannya gak usah buru-buru."

Seungwan mengangguk sambil terus memakan makanannya.

"Katanya lo mau belajar sama chef keluarga gue? Kalau lo mau, langsung panggil chefnya aja ke rumah."

Handphone Joohyun tiba-tiba berdering.

"Mami gue telepon." Kata Joohyun sebelum berdiri dan mencari tempat lebih sepi untuk mengangkat teleponnya.

💙

Hari ini Seungwan kembali menghadiri acara keluarga Joohyun. Seungwan tidak mengerti kenapa info nya selalu mendadak. Bahkan acara kali ini diadakan di kapal pesiar yang sangat mewah bagi Seungwan.

Keluarga Bae sangat suka membuat acara untuk menjamu tamu. Entah itu keluarga sendiri, rekan bisnis dan semacamnya.

Seungwan tadi kembali bertemu dengan Seulgi untuk make up dan memilih outfit yang akan mereka gunakan. Bahkan acara kali ini Seungwan harus membawa baju ganti karena akan menginap. Besok katanya cuma bersantai.

"Seungwan, lo gak nyaman?" Tanya Joohyun sambil memegang lengannya. Tangannya dia lingkarkan di pinggang Seungwan.

Joohyun pintar sekali beracting setiap ada acara. Dia akan berlagak bahwa mereka adalah pasangan sesungguhnya.

"Terlalu mewah buat aku. Aku gak pernah datang ke acara kayak gini."

"Mau ke kamar dulu?"

Seungwan mengangguk dan mereka mengikuti arah pelayan memberikan arahan letak kamar.

Betapa kagetnya Seungwan ketika mereka diarahkan di satu kamar tidur saja.

"I-ini kita tidur satu kamar?!" Seru Seungwan.

"Kayaknya kamar lain full. Jadi tinggal kamar ini saja yang ada."

Seungwan mengikuti Joohyun
masuk ke dalam kamar tersebut. Tentu saja ukuran kamar kapal tidak begitu besar. Dan kenapa kasurnya cuma ada satu?

Oh. Crap.

💖

RestartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang