AL || 22

1.4K 121 56
                                    


HAPPY READING 💐




***

Arsen masuk dengan menggunakan tangan kanannya dan wajah lalu membuka pintu tersebut ia disambut oleh pengawal dengan menundukkan kepalanya hormat terhadap Arsen majikannya.

Arsen terus berjalan hingga ia melihat satu keluarga yang sedang diikat, Arsen memunculkan senyum miringnya melihat mereka dalam keadaan mengenaskan. Sepertinya Arsen tidak akan melepaskan mereka begitu saja.

"Lepaskan!, Mau apa kau bajingan?!!" Teriak  Arkana kepada Arsen tetapi tidak di hiraukan oleh sang empu.

"Sstt tenang, saya gak akan lakukan apapun" ucap Arsen sembari melihat mereka.

"Bukankah kita tidak memiliki masalah?!" Tanya Arkana dengan nada marah. Karena menurutnya ia tidak memiliki masalah kepada pria didepannya bahkan untuk mengenal pun tidak.

"Memang tidak, tetapi saya ingin bertanya kau harus jawab dnegan jujur" ucap Arsen sembari menatap mata tajam kepada Arkana.

"Sure"

"Apakah Aluna bukan bagian dari keluarga kalian?" Tanya Arsen mengintimidasi.

"Ya, anak sialan itu bukan anak kami" bukan yang menjawab Arkana tetap Clarissa yang menjawab. Clarissa tahu semua ini terjadi karena penyebab anak itu yang memberitahu kepada pria ini.

"Maksudmu?"

"Dia hanya anak yang saya temukan di jalanan New York"

Flashback on..

"Huh! Capek banget habis belanja" ucap Clarissa yang baru saja keluar bersama dengan pengawal yang membawa semua belanjaannya.

"Bener mih, ara juga capek" ucap gadis kecil yang berumur 7 tahun yaitu Clara.

Saat mereka ingin berjalan ke mobil terdapat seorang gadis kecil yang meminta makanan dari mereka.

"excuse me Aunty, boleh aku meminta makanan?" Tanya gadis kecil lemah karena belum makan selama 2 hari.

"Heh! Minta minta memangnya dunia ini tidak ada yang gratis" ucap Clarissa yang terlihat jijik terhadap gadis kecil didepannya.

"Apapun akan kulakukan" ucap gadis kecil itu saat ingin menegangkan kaki wanita didepan langsung ditentang membuatnya tersungkur.

"Eww.. jangan memegang kaki ku yang bersih ini dengan tangan mu yang kotor" ucap Clarissa sembari menendang gadis kecil didepannya hingga tersungkur, dihatinya tidak ada rasa belas kasih sedikit pun.

"Kamu jangan pegang mamih aku!!" Teriak Clara lalu menginjak tangan mungil gadis kecil itu hingga sang empu merasa kesakitan.

"Hiks maaf Aunty" gadis kecil itu menangis karena perlakuan mereka yang berusia 6 tahun. Setelah ia sudah mereda ia kembali berdiri.

"Bukankah kau mau makanan?" Tanya Clarissa ia berubah pikiran untuk mengusir anak kecil ini.

Gadis itu mendongak mengangguk cepat sembari tersenyum lebar.

"Mamih apa-apan sih kasih makanan ke dia" ucap sinis Clara kepada gadis kecil itu.

"Kamu lihat saja sayang"

"Kau harus membayar dengan menjadi pembantu di rumah ku seumur hidup mu, bagaimana kau mau?" Tawaran Clarissa kepada gadis kecil sembari tersenyum semirik karena dirinya akan membuat gadis itu menderita seperti di neraka.

ALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang