AL || 19

1.8K 147 7
                                    

•••***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




***

Matahari yang tadinya naik sekarang menjadi turun untuk menyambut malam yang indah, dan hari ini restoran tutup awal karena di perintah oleh majikannya.

Aluna yang sudah selesai mengganti pakaian dengan pakaian santai lalu berjalan menuju keluar dari restoran.

"Aku pulang dulu ya" pamit Aluna kepada salah satu pegawai yang sedang menutup pintu restoran.

"Yo" jawab dengan mengangkat tangannya.

Saat Aluna sudah beberapa langkah tetapi tiba-tiba saja mobil hitam yang sudah berada di depan mata Aluna.

Seorang berjas yang keluar dari mobil lalu berkata,"saya di suruh tuan untuk menjemput nona"

Aluna mengangguk mengerti, bodyguard itu pun membukakan pintu mobil Aluna membalasnya dengan senyuman lalu masuk kedalam pintu mobil tutup oleh bodyguard itu lalu bodyguard kembali masuk lalu menjalankan mobil ke arah apartemen.

Setelah sampai Aluna membuka pintu apartemen di sambut dengan Arsen yang sedang duduk Santi di sofa.

"Dari mana lo?" Ucap Arsen dengan nada dingin.

"K-kerja kak" Aluna menjawab dengan nada gugup karena takut kepada Arsen.

"Siapa yang nyuruh Lo kerja?"

Aluna menjawab dengan gelengan, ia tidak sanggup menatap wajah Arsen.

"Lo berhenti kerja tidak ada penolakan" perintah Arsen mutlak.

"T-tapi—"

"Lo butuh uang? Cek rekening bank lo"

Aluna yang melirih notifikasi di ho nya melotot hingga matanya akan keluar, Arsen mengirimkan uang dengan nominal yang tidak sedikit.

"Kak ini terlalu banyak" ucap Aluna tidak enak.

"Gak, kalo bisa tiap Minggu gue transfer 100jt, gue masih kuat buat nafkahi lo " jelas Arsen.

"Kalo lo masih ngotot mau kerja gue kurung Lo di kamar seharian, mau hm?" Saut Arsen duluan saat Aluna ingin mengeluarkan suara.

Dengan cepat Aluna menggelengkan kepalanya.

"Bagus"

"Besok lo bisa mulai sekolah" ucap Arsen seketika Aluna menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Arsen dengan wajah gembira.

"Beneran kak?"

Arsen mengangguk sebagai jawabannya, Aluna yang melihat angguk kan Arsen mengembangkan senyuman sembari  melompat seperti anak kecil yang baru saja sekolah.

Aluna yang senang langsung memeluk Arsen lalu berucap,"makasih kak" ucap Aluna sembari tersenyum memperlihatkan deretan giginya.

Arsen yang mendapat pelukan tiba-tiba terkejut tetapi sesaat kemudian ada rasa aneh di dalam dirinya seperti ada sengatan listrik di tubuhnya.

ALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang