AL || 07

3.4K 204 23
                                    

                                    •                                    •                                    •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                    •
                                    •
                                    •

                              🌧️🌧️🌧️

"lo nikmat baby." Ucap pria itu lalu tertidur karena kelelahan setelah pertempuran.

Aluna yang dalam keadaan berantakan memungut kembali pakaiannya lalu keluar dari kamar tersebut.

Aluna berjalan dengan lesuh sembari melipat tangan nya kedinginan ia berjalan menyusuri trotoar dengan air mata yang terus menetes tanpa henti dengan rintik hujan yang seperti nya alam pun tau kesedihan Aluna , Aluna merasa sudah menjadi gadis kotor karena tidak bisa menjaga mahkota yang ia jaga dari kecil untuk suami nya kelak.

Aluna terus berjalan tanpa tujuan ia kedinginan sebab hujan dan pakaian yang terbuka, tiba-tiba ia ingat dengan keluarga nya apakah mereka telah membohongi Aluna lagi? Tanpa basa-basi Aluna berjalan menuju rumah di temani hujan deras dan petir.

Aluna sampai di rumah keluarga nya dengan ke adaan basah kuyup ia membuka gerbang rumah lalu berjalan menuju pintu ia mengetuk pintu berkali-kali.

Clarissa dan Arkana terbangun karena ketukan pintu yang berulang kali mereka menuruni anak tangga menuju pintu Arkana membuka pintu tersebut yang menampakkan putri mereka.

Clarissa yang melihat Aluna berantakan dan basah kuyup sontak mengembangkan senyum  semirik rencana berhasil batin Clarissa semirik melihat Aluna yang seperti seorang jalang.

"Pi,mi." Ucap terbata-bata karena kedinginan.

"Ngapain kamu kesini?!."

"UDAH SELESAI NGE JALANG ANAK SIALAN?!!" Teriak Arkana lantang.

"P-pi." Ucap Aluna terkejut dengan perkataan yang terlontar dari mulut sang ayah. Semarah apapun ayah nya tidak pernah mengatakan dirinya'anak sialan' baru kali ini dan ini membuat Aluna hati nya hancur sehancur hancurnya. Aluna merasa gagal telah menjadi seorang anak, ia tidak bisa membahagiakan ayah nya sendiri.

"Oh sekarang kamu udah mulai bohong sama papi jadi selama ini kamu jadi jalang iya!." Ucap Arkana dengan penuh tekanan.

"Bu-bukan gitu Pi aku cuman- ucapan Aluna terpotong.

"Cuman apa hah?! Apa selama ini papi kurang kasih kamu uang hingga kamu seperti ini Aluna." Ucap Arkana penuh kecewa kepada putrinya.

"Aluna bisa jelasin Pi." Ucap Aluna mulai bergetar, dengan tangan Aluna yang ini menggenggam tangan Arkana.

Arkana menepis tangan Aluna kasar sembari berkata."SEKARANG KAMU PERGI DARI RUMAH INI." Usir Arkana.

Aluna yang mendengar hal itu semakin membuat hancur ia menggeleng kan kepalanya.

"Awas kamu kalau sampe ini tersebar kamu akan menanggung hukamnya." Ancam Arkana.

"Sekarang kamu pergi saya tidak mau melihat wajah mu lagi." Ucap Arkana dengan menutup pintu meski ada hambatan Aluna yang mencegah arkana tapi ia berhasil menutup pintu tersebut.

ALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang