HAPPY READING
***
Sekolah telah berakhir Aluna dan Arsen sekarang berada di dalam mobil dengan Arsen yang menyetir mobil dengan Aluna yang berada di sampingnya mengantarkan Aluna ke apartemen karena Arsen harus ke kantor.
"Kak nanti aku bawain makan siang, mau gak?" Tanya Aluna.
"Hm, nanti kamu ke kantor diantar oleh Rey" ucap Arsen.
"Memang kamu bisa masak?" Ucap lagi Arsen membuat Aluna yang berada disampingnya kesal.
"Bisa?! Enak aja kak meragukan kemampuan ku" Aluna memicingkan mata kearah Arsen dan melipat kedua tangannya di dada.
"Nantilah kalau kak ketagihan" ucap Aluna membuka pintu mobil dengan perasaan dongkol lalu membanting pintu mobil dengan keras.
Arsen yang melihat tingkah lucu istrinya ini hanya bisa tersenyum lalu menggeleng kan kepalanya setelah melihat Aluna sudah masuk Arsen melajukan mobilnya ke kantor.
Eaak istrinya gak tuhh
"Dia kira siapa meragukan masakan ku?!" Ucap Aluna menggulung seragamnya sampai lengan siap untuk memasak.
Setelah Aluna masuk ke apartemen, ia langsung memasuki area dapur untuk membuktikan bahwa ucapan Arsen tidak benar.
Aluna mulai memasak berkutat dengan peralatan masaknya tidak perduli kalau seragam yang masih ia pakai kotor toh ia akan mencucinya, setelah semuanya selesai Aluna mulai menata makanan dan mencuci alat masak yang kotor dan melangkah menuju kamarnya untuk bersiap-siap.
Aluna keluar dari kamar mandi dengan segar menuju ke meja rias dengan mengguna polesan bedak dan lipstik dengan tipis membuatnya cantik natural.
Aluna keluar dengan menenteng paperbag saat membuka pintu Aluna dikejutkan dengan ada seorang pria berjas yang menunggu nya di depan pintu.
"nama saya Rey, tuan muda mengatakan untuk mengantar nyonya ke kantornya" ucap Rey dengan sopan.
"Baiklah, tetapi jangan memanggilku dengan sebutan itu panggil saja Aluna karena ku lihat kau lebih tua dari pada aku" ucap Aluna yang tidak suka dipanggil nyonya karena menurutnya itu terlalu berlebihan.
"Tidak nyonya ini perintah dari tuan" tolak Rey.
"Ya sudah tapi bolehkah kau memanggilku dengan nona karena menurut ku lebih muda saja"
"Baik nona, mari masuk"
Aluna dengan senang hati masuk ke mobil dan juga Rey yang berada di depannya. Mereka berdua sampai di depan kantor yang bisa dibilang megah dan menjulang tinggi, Aluna turun sedangkan Rey memarkirkan mobilnya sejenak.
Aluna melangkah memasuki kantor lalu ia resepsonis ingin bertanya letak ruang Arsen.
"Maaf saya ingin bertanya dimana ruangan CEO?" Tanya Aluna dengan sopan.
"Apa anda sebelumnya membuat janji dengan tuan Arsen?"
"Em.. tidak tapi saya ingin menemuinya" ucap Aluna dengan menggaruk leher belakangnya.
"Tidak bisa, anda harus pergi dari sini atau saya panggil security" sarkas resepsionis yang bernama Glora.
"Baru juga ingin bertanya eh masa langsung dipanggil security sih dasar judes" gumam Aluna yang ternyata bisa didengar oleh resepsionis tersebut.
"Apa Lo bilang?!" Ucap Glora dengan melototkan matanya kearah Aluna tanya mengatainya.
"Hehe.. gak kok cuman bilang kalau kau cantik sekali" ucap Aluna yang menyengir dengan perkataannya sendiri yang ternyata diketahui oleh sang empu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA
Teen Fiction[on Going] Seorang gadis yang di perlakukan tidak pantas oleh kedua orangtuanya. Walaupun dia di perlakukan seperti itu dia menerima semua perilaku orangtuanya,gadis itu duduk di sekolah menengah atas. Kenyataan pahit harus dia terima, Ayah nya send...