Aluna telah sampai ke apartemen bersama dnegan rey yang sudah turun dan kembali ke kantor, Aluna ke dapur meletakkan paper bag dan mengeluarkan isinya untuk ia cuci bersama dengan seragam yang tadi kotor, hingga beberapa menit kemudian semua selesai Aluna kembali ke kamar karena menurutnya hari ini sangat melelahkan dan juga banyak tugas dari sekolah yang harus ia kerjakan.
Aluna duduk dimeja belajar saat sedang mengerjakan tugas ia kesusahan hingga menelpon Arsen.
Kenapa al?
Al? Siapa itu kak?
Kamu, nama kamu Aluna jadi aku panggil Al aja
Terserah, kak ini aku gak bisa ngerjain
Terus urusannya sama aku apa?
Ya tolong jelasin dikit
Hem ternyata tubuhmu kecil sama dengan otakmu yang kecil
Heh! Enak aja kak ayo cepetan kak
Begini saja kamu ambil buku kak saja yang berada di kamar di meja belajar
Kak ngizinin aku ke kamar kak?
Hum, ya sudah kak ada klien dah Al
Dada kak
Tutt...
Aluna bangkit dari kamarnya menuju kamar Arsen yang berada disebelah kamarnya, Aluna sudah memegang gagang pintu Aluna merasa sedikit takut sesuatu berada di kamar tersebut. Hingga Aluna masuk dan yang ia lihat hanya kamar yang berwana hitam putih tidak ada kesan estetika dikamar tersebut.
Kamar tersebut petangan tidak ada cahaya Matahari, Aluna pun menuju ke gorden untuk membuka gorden tersebut agar cahaya masuk kedalam kamar tersebut sehingga pandangan pun terlihat dengan jelas.
Kamarnya rapi dan bersih pasti kak Arsen orangnya suka kebersihan
"Apakah buku itu berada disebuah kardus?" Monolog Aluna kepada dirinya sendiri melihat kardus yang berada di samping kursi.
Aluna tanpa takut membuka dan benar saja didalamnya terdapat buku hingga ia menangkap sampul buku yang ingin ia cari saat ingin mengambilnya ternyata terdapat liontin yang tersangkut dibuku tersebut saat ingin mengambilnya ia melihat sebuah kalung liontin yang bergambarkan sebuah Angsa putih.
"Kalung siapa ini?" Tanya Aluna menatap liontin yang bergelantungan ditangannya.
Saat Aluna terus melihat liontin itu tanpa sadar cahaya matahari menerobos ke kalung tersebut hingga membuat semua cahaya tetapi cahaya itu menunjukan sebuah angka.
813224?
Aluna meletakkan kembali kalung liontin itu dan menutup kembali kardus tersebut, Aluna pun menutup kembali gorden yang tadi ia buka kembali ke kamarnya tidak lupa menutup kembali kamar Arsen, Aluna duduk dimeja belajar saat ingin menulis tiba-tiba dirinya merasa malas.
"Kok aku tiba-tiba malas mengerjakan tugas ini padahal tinggal nyontek doang" ucap Aluna dengan malas dan berjalan menuju ranjang.
"Malas banget, tidur dulu kali ya" ucap Aluna berbaring di ranjang mulai memejamkan matanya menuju ke alam mimpi.
***
Sedangkan disisi lain Arsen berada di kantor menutup telepon dari Aluna dan Arsen yang bersama dengan para sahabatnya yang baru saja datang setelah Aluna pergi.
Sahabat Arsen kekantor hanya ingin merayakan jabatan Arsen yang menjadi CEO dan juga tidak lupa tabiat mereka yang memang menginginkan makanan gratis dari bosnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA
Teen Fiction[on Going] Seorang gadis yang di perlakukan tidak pantas oleh kedua orangtuanya. Walaupun dia di perlakukan seperti itu dia menerima semua perilaku orangtuanya,gadis itu duduk di sekolah menengah atas. Kenyataan pahit harus dia terima, Ayah nya send...