SERA

167 7 0
                                    

Perkataan dari seorang maid itu membuatnya bingung. Setelah mendengar itu jia meminta seluruh maid itu untuk keluar. Ia perlu menjernihkan pikirannya saat ini.

"Kenapa aku bisa di sini? Apakah setelah kecelakaan itu berakibat aku ada di tubuh ini?"batinnya

"Apakah aku sudah mati? Akhh tidak. Jantungku masih berdetak. Kemudian dimana aku sekarang?" Pertanyaan demi pertanyaan muncul di benak jia

"Jika benar apa yang dikatan pelayan tadi. Maka aku benar masuk ke dalam buku tadi. Dan apakah aku akan mati lagi?" Ia mengingat ingat mimpinya saat di pesawat tentang keluarga sera.

"Tidak tidak jia. Tarik napas tahan 10 detik. Hembuskan. Ulangi terus hingga tenang."

"Okee oke tenang. Jia kamu tidak akan mati. Aku tau seluruh cerita sera. Yaaa. Baik baik. Aku akan baik baik saja." Ucapnya seraya mengelus dadanya

"Mari kita tanyakan pada para pelayan di sini." angguknya manis memantapkan niatnya.

Sudah 4 jam ia yang duduk di lantai seraya bersadar pada kasur tidurnya. Memikirkan bagaimana kehidupan dan takdirnya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk memanggil maid yang ada.

"Masuklah. Untuk kalian yang memiliki jabatan tertinggi di sini. Hanya satu." kata itu meluncur dari mulutnya yang pucat. Bagaimana tidak pucat ia melewatkan sarapan dan makan siangnya.

"Saya mia nona. Saya maid yang bertugas mengurus anda"
Jia menatapnya. Wanita itu sepertinya hanya 10 tahun lebih tua darinya.

"Hmm. Baiklah. Katakan apa yang terjadi padaku."

"nona sera jatuh pingsan setelah melukis selama 3 hari tanpa tidur. Tak ada yang boleh membuka pintu atau mengganggu nona."jawab mia

"Kami para maid hanya boleh mengantarkan makanan saja setelah itu harus keluar lagi. Hingga akhirnya di hari ketiga Tuan Abielino, kakek anda datang dan mendobrak pintu kamar nona. Nona ditemukan pingsan dengan luka pada pergelangan tangan nona. Namun darah yang keluar tak banyak.  Kami awalnya heran. Karena lukanya pun cukup dalam yang mana juga bisa menyebabkan nona meninggal. Setelah nona diperiksa dan diobati oleh dokter, kami membersihkan kamar nona dan menemukan bahwa darah nona ada di dalam lukisan itu."terangnya lagi sambil menunjuk sebuah lukisan yang berada di pojok ruangan.

"Berdasarkan apa yang dokter katakan, selain nona sera kehilangan banyak darah. Kondisi nona tidak terlalu serius. Namun, sepertinya nona hanya tidak ingin bangun dari tidur panjang nona." mia melanjutkan lagi.

"apakah aku koma?"tanyanya kembali

"Tidak nona. Sama sekali tidak. Dokter mengatakan kondisi nona terjadi karna nona memang tidak ada keinginan untuk bangun kembali. Sejak kejadian itu, tugas kami para maid adalah memanggil nama nona. Setiap 2 jam sekali kami bertugas untuk memanggil nama nona. Kakek anda Tuan Abielino berharap dengan kami memanggil nama nona. Nona dapat segera sadar." jawab mia

"Kalau begitu dimana keluargaku?"sera kembali bertanya

"Saat ini nona berada di spanyol. Mommy dan Daddy nona sedang menuju kemari dari Indonesia. Sedangkan Kakek dan nenek nona juga menuju kemari dari brazil." jawab mia lagi

"apakah mereka tidak pernah kemari?"

"Mereka selalu kemari nona sera. Tuan Abielino terakhir datang 2 hari yang lalu di pagi hari sebelum berangkat menuju brazil. Untuk tuan joan terakhir datang pada malam sebelumnya. Namun harus kembali lagi megurus bisnis keluarga Ruiz yang tak bisa ditinggalkan." Jawab mia.

"Nona jangan berpikir bahwa dengan tidak adanya keluarga nona sekarang adalah bahwa mereka tidak menyayangi nona. Nona adalah anak dan cucu yang sangat mereka cintai. Nona sera adalah lambang keluarga Ruiz. Satu satunya penerus ruiz." lanjutnya lagi dengan wajah yang sudah sembab menahan tangis.

SERA - HEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang