Cassandra melihat sera yang berdiri keluar setelah mendapat sebuah telpon. Ia iri, sangat iri. Kenapa sera bisa mendapatkan semuanya. Wajah yang cantik, orang tua yang menyayanginya, latar belakang yang hebat, bahkan xavier sekarang terlihat sangat menyukainya. Kenapa hidupnya terlalu sempurna.
Sedangkan dia sendiri. Tak memiliki apa-apa. Hanya seorang ibu yang merupakan selingkuhan dari pria kaya. Ia hanya hidup berdua dengan ibunya. Untuk masuk ke Abercio ia berusaha mati-matian belajar agar mendapat beasiswa. Tujuannya hanya satu mencari pria kaya yang bisa menjamin hidupnya. Bukan sebagai selingkuhan. Tapi sebagai istri sah. Yang punya nama dan penghargaan dari orang di sekitar.
Awal mula masuk ke abercio ia langsung menargetkan untuk mendekati drean yang seorang putra tunggal dari keluarga smith. Namun, kemudian datanglah xavier yang benar-benar adalah tipenya. Namun, sayang xavier sangat sulit untuk digapai. Sampai ia harus mendekati dan merangkak naik ke ranjang milik drean. Agar dapat mendekati xavier.
Cassandra bukanlah gadis naif yang tidak mengerti dunia. Dia sadar dengan jelas setiap keinginan ada harga pula yang harus dibayar. Drean, yahh dia adalah tangga untuk menuju xavier. Itulah harapan dari seorang cassandra ivanora. Ia harap dapat hidup nyaman sebagai nyonya dari keluarga alexander.
Casaandra melihat sera yang pergi meninggalkan ruangan. Sementara xavier hanya duduk dengan santai. Ia ingin kembali mencoba peruntungannya.
"Kak drean, apa aku boleh ngobrol sama kak xavier. Aku beneran ga enak sama dia karna masalah tadi. Dan kayanya kak xavier juga belum maafin aku" ucapnya memelas
Kenzo yang mendengar hal itu. Memperhatikan cassandra yang seperti ingin menarik perhatian dari xavier terus-menerus.
"Ga usah san" tegas drean
"T-tapi kak aku ngerasa bersalah banget" ucapnya sendu
"Gue cuma mau ingetin san. Jangan ganggu xavier. Kalo lo ngerasa bersalah cukup jangan deketin dia. Lo tau sendiri sifat xavier gimana dre. Ingetin cewe lo. Kasian kalo xavier sampe ga bisa nahan emosinya" kenzo menasehati
"Sialan si kenzo. Bisa-bisanya sok nasehatin gue. Ganggu aja" batin cassandra
"Apa kak xavier ga mau maafin orang miskin kaya aku" ia makin menundukan kepalanya
"Yaudah kamu coba datengin aja, barangkali xavier mau ngobrol sama lo" ujar drean akhirnya sambil mengelus rambut cassandra.
Mendengar hal itu cassandra langsung berdiri untuk menghampiri xavier.
Kenzo melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir dengan kelakuan dua orang itu. Sebentar lagi, pasti akan terjadi sesuatu.
"K-kak xavier aku minta maaf"ucapnya sambil mengulurkan tangan
Hening. Kembali tak ada jawaban. Xavier hanya memainkan ponselnya.
"K-kak xavier apa karna aku miskin kakak ga mau maafin aku hiks" cassandra mulai menangis
"Haks hiks haks hiks. Bisa ga sih lo tu jangan nangis mulu. Cape telinga gue dengernya" nania yang sudah tak fokus lagi pada film yang di tonton akhirnya mengeluarkan emosinya.
"Tau tu pusing juga gue" aurel menambahkan
"Hiks m-maafin hiks aku kak"tangisnya lebih kuat lagi
"Haduh Haks hikss haks hiks. Main film aja lo. Cocok jadi bintang film porno. Ga usah casting lagi" bianca yang teramat kesal tak bisa lagi menahan emosinya.
"Keterlaluan lo bi. Dia pacar gue" drean ikut tersulut emosi
"Ga ada yang nyuruh lo bawa di ke sini yah kutu kupret" nania membela bianca
KAMU SEDANG MEMBACA
SERA - HEIRS
HumorSiswa tersebut sudah terkapar dengan darah di seluruh tubuh akibat pukulan yang diterimanya. Namun, ia masih sadar untuk bisa mendengar perkataan dari lawannya. "Kalo lo masih ga tau alasannya bakal gue kasih tau. Buka telinga lo. Cewe kaya sera ga...