CASSANDRA

60 7 1
                                    

Seorang gadis berjalan mondar-mandir sambil mencengkram rambutnya. Menandakan jika saat ini sedang ada sesuatu yang membuat pikirannya terganggu.

Atau mungkin tidak bisa lagi disebut gadis karna saat ini tangan kirinya menggenggam sebuah benda pipih seukuran pensil.

Test pack, dengan dua garis yang menandakan hasil positif.

Hal ini dimulai sejak satu bulan yang lalu dia tidak mendapatkan red day nya. Dengan hasil yang di pegangnya itu sudah dapat di pastikan.

Cassandra HAMIL.

Kebingungan. Apa yang harus dilakukannya. Jika dia mengatakan kepada Drean. Sudah pasti. Nasib bayi di dalam perutnya akan di gugurkan.

Tidak mungkin Drean mau menerima anak tersebut. Sedangkan, saat mereka melakukannya lelaki itu selalu menganggap dirinya adalah Sera. Jika tidak, maka sebutan jalang ataupun pelacur akan tersemat setiap kali mereka berhubungan.

Saat ini, yang ada di dalam otaknya bukan lagi menjadikan Xavier sebagai tujuannya. Tapi, bayi ini. Bayi yang bahkan tidak tau jika kehadirannya adalah kesalahan.

Mama atau orang yang disebutnya ibu tidak akan mungkin menerima jika dia membawa aib seperti ini. Ibunya adalah istri kedua, jika dia hamil di luar nikah seperti ini. Dapat dipastikan jika ibunya akan membuangnya. Tanpa peduli sedikitpun.

Cassandra benar-benar berada di ujung akalnya. Tidak ada tempat untuk berlindung dari kesalahan yang dibuatnya.

Satu-satunya orang yang saat ini berada dipikirannya hanyalah Luna. Teman terdekatnya yang sudah seperti keluarga. Namun, lagi-lagi harapan tidak sesuai kenyataaan.

Luna seolah bersikap tidak ingin tahu. Saat mereka bertemu di Caffe ia hanya mengatakan untuk memberitahu Drean. Sebagaimana bentuk tanggung jawab sebagai seorang ayah.

Luna percaya jika Drean akan melindungi Cassandra. Sebagaimana dia mencintai Cassandra.

Namun, yang tidak Luna tahu dan juga tidak bisa Cassandra ceritakan adalah Drean tidak seperti itu.

Drean...

Drean adalah iblis yang di terima sebagai konsekuensi dari ambisinya untuk mendapatkan Xavier.

Kesalahan fatal yang seharusnya tidak dilakukan Cassandra.

Dan

Di sinilah dia sekarang. Apartement milik Drean. Menunggu lelaki itu pulang dari AbercioFest. Festival sekolah yang diadakan setiap semester.

Degup jantungnya kian meningkat saat suara password pintu ditekan serta langkah kaki yang kian mendekat.

"Kenapa?" Satu kata yang dilontarkan lelaki itu sebelum mendudukan bokongnya di sofa. Drean melepaskan penyangga tangannya. Kemudian, menggunakan ponselnya dengan santai.

Satu hal yang terlintas di benak Cassandra. Lelaki itu masih menggunakan penyangga tangan untuk menarik simpati Sera.

"Lo bisu? Gue nanya. Jangan buang-buang waktu gue. Kenapa?" Tanya nya lagi setelah meletakan ponselnya pada meja yang berada di depan.

Cassandra tidak mengatakan apapun. Ia memberikan benda yang tadi berada di dalam genggamanya.

"Anak siapa?" Tanya lelaki itu, yang membuat Cassandra melotot tak percaya.

"Anak kak Drean."

"Jangan ngarang. Gue selalu pastiin lo minum obat setelah main sama gue." Ucapnya dengan nada yang sedikit meninggi.

"Aku ga tau kak. Yang jelas aku ga sama yang lain selain kak Drean."

"Shit! Lo gimana sih gini aja ga becus." Drean mencengkram rambutnya kasar. "Gugurin!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SERA - HEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang