Maaf jika ada kesamaan alur cerita, latar cerita, dan nama tokoh. Kisah ini murni tidak menjiplak
'Suara lembut yang tidak berat keluar dari bibir nya membuat ku tertidur dengan pulas'
Selamat membaca
*
*
*
"Kakak lagi ngapain?" tanya Zatir melirik ke arah Arni yang tengah sibuk mengerjakan tugas tugasnya
Tik!
Terlihat seorang gadis yang tidak memakai kerudung juga cadar nya sedang fokus menatap layar laptop menghentikan ketikannya kemudian melirik ke arah Zatir
"Emang kamu liat kakak lagi tidur hm? Udah jelas jelas lagi ngerjain tugas malah nanya" lirih Arni merasa gemas dengan adiknya ini
"Kan bosen kak. Jadi aku iseng iseng ganggu kakak" balasnya
Arni menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan perilaku adiknya yang sedang bosan "Huh, ya Allah"
"Emang kamu udah kerjakan tugasmu?" tanya Arni yang masih fokus mengetik tombol yang ada di laptop
"Alhamdulillah, sudah dong. Kan Zatir pintar"
"Iya deh iya, ketua geng motor yang satu ini emang pintar"
"Mau aku bantuin kak?"
"Hemm, ini pelajaran SMA loh. Emang kamu bisa?"
"InsyaAllah bisa kak. Selagi aku masih bosan, aku bantuin kakak kerjakan tugas sekolahnya. Btw, ini tugas pelajaran apa?"
"Sejarah, kepala kakak rasanya mau pecah saja"
"Apa soalnya?"
"Asal Usul Sekolah kakak"
Zatir mencoba mengingat tentang asal usul sekolah Arni, sepertinya dia mengetahui sedikit tentang sekolah Arni. Jangan pernah meremehkan si basisdata
Sebelum mulai mengetik, Zatir mulai meregangkan seluruh otot-otot nya dan juga jari jari nya tak lupa membaca basmallah juga do'a sebelum belajar. Dengan kecepatan yang bisa ia lakukan. Ia mengetik dengan cepat satu kata demi satu kata yang membentuk satu kalimat
Dan 20 menit kemudian, alhamdulillah selesai. Arni dari tadi hanya melongo, rambutnya yang terurai akibat tidak memakai kerudung dan wajahnya yang cantik terlihat karena tidak memakai cadar. Arni begitu kagum melihat adiknya ini mampu menyelesaikan tugas sekolah nya dengan cepat
Tak hanya itu, dia bahkan mengerjakan seluruh tugas Arni! Demi apapun, Arni masih terdiam seperti orang bego. Tugas sekolah nya yang begitu sulit bahkan ingin membuat kepala nya pecah malah di anggap enteng bagi Zatir
Dia melihat seluruh jawaban Zatir yang di jawab dengan sempurna, menurut nya jawaban yang Zatir kerjakan ini sangat bagus bahkan sempurna sekali padahal dalam otak Arni tidak bisa bekerja sama sekali
Sungguh! Harusnya Zatir satu kelas bersama dirinya bukan di SMP kelas 8
Sebenarnya Zatir masuk di kelas 9, tapi pernah tertinggal kelas akibat tidak pernah ke sekolah bahkan ujian pun tidak karena Zatir selalu saja sakit tanpa jeda dan sekarang alhamdulillah sudah mulai reda
"Makasih! Makasih banyak! Akhirnya kakak bisa beristirahat" ujar Arni berterimakasih sambil memeluk erat tubuh Zatir
"K - kakak? Kakak mau membunuh ku? Pelukan kakak terlalu erat, aku tidak bisa bernafas" sela Zatir tak kuasa menahan pelukan Arni
KAMU SEDANG MEMBACA
Zatir
Non-FictionWAJIB MEMBACA DULU BARU BERKOMENTAR!! Zatir, lelaki bercap cowok berandalan, mafia, gus, dan ustadz Memiliki nama asli Yusuf Syahreza Putra. Mengapa Zatir? Karena Zatir adalah nama kesukaan yang keluarga nya memanggilnya dengan sebutan Zatir Zatir...