~17 Rumah ku

9 6 1
                                    

Maaf jika ada kesamaan alur cerita, latar cerita, dan nama tokoh. Kisah ini murni tidak menjiplak

'Keluarga ku adalah Rumah ku. Keluarga ku adalah tempat dimana aku berteduh. Keluarga ku adalah tempat dimana aku bersedih dan bersenang-senang'

Selamat membaca

*

*

*

Di dalam ruangan bernuansa putih ada sebuah brankar, seorang pria yang sedang terbaring sakit di atas nya

Di sisi lain ada laki-laki lain yang sedang duduk sambil kepalanya yang tertidur di samping brankar

Ceklek!

Seorang gadis yang sudah masuk tersenyum manis di balik cadar nya melihat kedua adiknya yang sedang tertidur pulas dan untuk Arga, dia begitu khawatir dengan kondisi Zatir

Gadis itu berjalan mendekati Arga yang sedang tertidur akibat semalaman menemani Zatir

"Arga sayang. Ayo bangun, sudah pagi. Kamu tidak lapar, hm?" panggil Arni menggoyang goyang kan tubuh Arga dengan pelan

Arga terlonjak bangun dari tidurnya "Zatir sudah siuman?!"

Ia mengira kalau Zatir sudah siuman tapi ternyata tidak, pria itu merasa sedih kalau terus melihat adiknya di siksa

Coba bayangkan saja seorang remaja yang biasanya bersenang-senang menikmati kesenangan duniawi tapi dia harus meluangkan waktunya untuk keluarganya, pekerjaannya, teman temannya, ibadahnya, dan sekolahnya. Tidak sempat merasakan kebahagiaan dan kesenangan tapi malah merasakan kesakitan dan kehancuran

Bahkan bukan dari remaja tapi sudah dari balita dia sudah mendapatkan ujian yang besar. Seorang balita yang masih berusia 2 tahun mana kuat di tinggal kan oleh seluruh keluarganya dan hidup dengan kehancuran juga kesakitan dari teman temannya

Arni juga merasa sedih melihat kedua adiknya menderita seperti ini. Tapi takdir ada di tangan Allah, Allah tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hamba-Nya

Arga berdecak kesal, ia memegang tangan Zatir dan terus berusaha membangun nya

"Ck, sial! Mereka benar-benar gak punya hati, gak punya perasaan!! Sampai segitu nya mereka membuat adek gue seperti ini! Dasar bastard!! Ya Allah tolong lindungi lah adikku. Zatir, abang minta maaf gak jagain adek. Abang minta maaf gak nemenin adek. Hiks, abang minta maaf. Minta maaf untuk semuanya" lirih Arga sambil terus memegang tangan Zatir dan mulai menangis

Zatir akhirnya tersadar dari pingsannya. Arga dan Arni yang melihat nya sudah terbangun merasa senang. Terlihat Zatir ingin mengatakan sesuatu, Arga mendekat kan telinganya

"S-sakit.. " lirih Zatir menitikkan air mata

"Adek abang kuat kan? Mana yang sakit?" tanya Arga

"Hati Zatir sakit, bang. Sangat sakit di hancurkan oleh orang orang yang Zatir sayang" jawab Zatir

Demi Allah, ini sangat sakit jika di sakitin oleh orang orang. Apalagi orang itu adalah orang yang paling kalian sayang, bagaimana rasanya?

Mendengar perkataan Zatir, Arga dan Arni menitikkan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipi

Arga menghapus air mata nya dengan kasar dan mulai menyemangati adiknya

"Aih, mereka itu gak punya perasaan. Abang dan Kakak akan selalu menemani Zatir. Adek abang kuat kan" ujar Arga

ZatirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang