~10 Pasar malam

7 5 0
                                    

Maaf jika ada kesamaan alur cerita, latar cerita, dan nama tokoh. Kisah ini murni tidak menjiplak

'Lo itu jangan songong jadi orang. Cepat atau lambat ketakutan lo bakal terlihat'

Selamat membaca

*

*

*

"Wah bos, ternyata lo beneran ngajak kita ke pasar malam" kata Aksi

Sepasang mata cokelat melihat sekeliling mencari kedua kakaknya. Akhirnya ia menemukan kedua kakaknya yang sedang memakan gula kapas

"Huhhh... " lirihnya

"Kenapa lo?" tanya Arga

"Gak papah"

"Oh iya! Lo bawa teman teman Geng lo itu?"

"Iya bang. Kenapa? Gak suka?"

"Gak juga. Baiklah karena semua sudah ada di sini, ayo kita naik rollercoaster nya" ujar Arga

Kini mereka sudah menaiki rollercoaster. Awal mulanya rollercoaster akan menanjak dan di saat penurunan sudah membuat semua orang berteriak histeris kecuali Zatir yang masih stay cool melihat pemandangan malam

"WAAAAHHH! ANJING BANGSAT! KENAPA WAHANA INI KENCANG BANGET JALANNYA!"

"TOLOL LO, MAL! DI MANA MANA ROLLERCOASTER ITU CEPAT GAK LAMBAT SEPERTI SIPUT!"

"BERHENTI ANJING! KEPALA GUE PUSING!"

"NYET, GUE MAU PINGSAN!"

"MAMAAAA! ANAK GANTENG MU INI DI SIKSA!"

"ANJING! KEPEDEAN BANGET LO!"

"GUE MAU MUNTAH, BANGKEK!"

"LO GAK BOLEH MUNTAH MONYET NANTI MUNTAHAN LO KENA WAJAH TAMPAN GUE, GUE HAJAR LO!"

"GUE MUNTAH NYA DI WAJAH LO AJA!"

"KOLOR LO AJA, BANGSAT!"

"Diam, jangan berisik. Kalian itu meskipun di rollercoaster harus tenang, lihatlah pemandangan malam ini. Sangat indah" lirih Zatir menyuruh teman teman nya untuk tenang

"ANJING! SEMUA ORANG BISA NYA BERTERIAK HISTERIS KARENA KETAKUTAN, MANA MUNGKIN BISA DIAM BANGSAT!!"

"Takut ya bang?" ledek Zatir menatap Arga

"DIAM LO MONYET!"

"Katanya berani, eh pas udah naik langsung berteriak histeris. Itulah jika mulut hanya bisa mengatakan tapi tubuh nya sungguh ketakutan" sindir Zatir membuat Arga mengeram kesal

Setelah selesai bermain di wahana rollercoaster, semua orang langsung saja muntah bahkan rambut mereka acak acakan berbeda dengan Zatir yang masih terlihat tampan dengan wajahnya yang merupakan keturunan Jepang

"Kita main ke rumah Hantu yuk" ajak Arga

"Ajak di ajak tapi nyatanya penakut nya luar binasa" sindir Zatir

"Biasa" ucap mereka semua serentak

"Canda bangsat"

Baru saja memasuki rumah hantu, Amal sudah berteriak histeris karena Aksi yang begitu kerdil memeluk Amal dari belakang

"ANJING SETAN! TOLONGIN GUE! ADA TUYUL LAGI PELUK GUE BANGSAT!! TUYUL AAAAKKHH"

Bugh!

"Anjing lo! Gue Aksi bukan Tuyul!" tegas Aksi menghajar wajah Amal sedangkan yang lainnya hanya tertawa melihat tingkah laku mereka berdua

ZatirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang