Maaf jika ada kesamaan alur cerita, latar cerita, dan nama tokoh. Kisah ini murni tidak menjiplak.
'Gini ya rasanya jadi seorang CEO Muda, sangat melelahkan'
Selamat membaca
*
*
*
Akhirnya 1 minggu telah berlalu, kini sekeluarga telah kembali membuat Zatir merasa sangat senang
Akram memberikan surat wasiat dari Tuan Besar nya kepada Zatir. Di dalam surat tersebut bertuliskan kalau di usia Zatir yang ke 14 tahun akan mengurus perusahaan Putra
Zatir yang dari tadi diam memutuskan untuk menjadi pewaris Putra selanjutnya
Begitu banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan di meja kerjanya, di dalam benaknya apakah seperti ini rasanya menjadi seorang CEO?
Tapi ini begitu melelahkan. Menjadi seorang CEO tidak lah mudah seperti yang di pikir kan Zatir. Ia harus melakukan rapat, pergi ke sana dan ke sini, mengerjakan begitu banyak dokumen
Tik!
Terlihat seorang remaja sedang sibuk di kantor nya mengurus beberapa lembar kertas
"Oh shit! Kepala gue rasanya mau pecah saja mengerjakan seluruh lembar kertas yang ada di meja ini" ringisnya
"Abah, pekerjaan mu ini sangat melelahkan di usia ku yang sekarang ini. Bismillah, gue pasti bisa mengurus semua nya" ucap nya sambil menyemangati dirinya sendiri
Beberapa menit kemudian akhirnya ia sudah menyelesaikan seluruh berkas dan waktunya bagi dirinya untuk pulang karena besok harus ke sekolah
"Huh, apakah gue harus menyamar lagi? Sial! Kalau saja keluarga paman gue tidak mengincar gue di perusahaan Putra pasti gue bisa berjalan dengan santainya tidak perlu menyamar" keluh nya
Setelah keluar dari perusahaan miliknya, ia kemudian membawa motor sport hitam kesayangannya untuk pulang
Ceklek!
"Assalamu'alaikum, Zatir pulang. Loh kakak? Kenapa gak tidur?" tanya Zatir melihat Arni yang sedang menunggu nya di ruang tamu
"Kenapa kamu baru pulang sih?! Kamu tau gak kakak sangat mencemaskan dirimu! Lihat sekarang sudah jam 11 malam sedang kan kamu harus bersekolah besok! Lain kali usahakan pulang lebih awal kalau tidak kamu harus tidur di luar rumah" bentak Arni marah. Ia sangat mencemaskan Zatir
"Ya Allah kak. Kepala ku tadi mau pecah loh kerjakan seluruh berkas di kantor. Kakak tau kan sekarang aku sudah sangat sibuk dengan menjadi seorang CEO muda" protes nya
"Iya, kakak paham tapi utamakan pelajaran mu dulu baru pekerjaan mu"
"Iya deh kak. Zatir minta maaf" pasrah Zatir
"Ya sudah sekarang kamu makan. Kamu lapar?"
"Enggak kok kak. Tadi udah makan di kantor"
"Baiklah kalau begitu. Lebih baik sekarang kamu tidur karena besok kamu harus sekolah"
"Siap laksanakan!" patuh Zatir
Ia mendekati Arni kemudian mencium kening nya lalu pergi ke kamar
Cup!
Arni hanya terdiam saat di cium keningnya oleh sang adik. Setelah melihat kepergian Zatir yang sedang menuju ke kamar nya, ia tersenyum kecil "Zatir, kamu selalu saja membuat seluruh perempuan geger akan sikap mu yang selalu sopan kepada mereka"

KAMU SEDANG MEMBACA
Zatir
Non-FictionWAJIB MEMBACA DULU BARU BERKOMENTAR!! Zatir, lelaki bercap cowok berandalan, mafia, gus, dan ustadz Memiliki nama asli Yusuf Syahreza Putra. Mengapa Zatir? Karena Zatir adalah nama kesukaan yang keluarga nya memanggilnya dengan sebutan Zatir Zatir...