~18 Riski

8 5 1
                                    

Maaf jika ada kesamaan alur cerita, latar cerita, dan nama tokoh. Kisah ini murni tidak menjiplak

'Sebelum lo ngehancurin pernikahan kakak gue, gue orang pertama yang akan ngehancurin lo'

Selamat membaca

*

*

*

Seorang lelaki sedang pulang menuju rumahnya menaiki sebuah kendaraan bermotor

Ia berhenti di tengah jalan melihat seorang pria yang menurut nya sangat familiar

"Hm? Itu bukannya, bang Riski ya? Ngapain dia di luar tengah malam gini?" gumam nya

Pria yang ia liat sedang berjalan sempoyongan membawa seorang wanita menuju ke suatu tempat

Zatir memang tidak ingin memperdulikan nya, namun karena dia sangat menyayangi kakak perempuan nya. Akhirnya ia mengikuti pria itu dari belakang

Ia mengepal tangannya kuat ketika melihat pria yang merupakan calon kakak iparnya membawa wanita ke rumah kosong "anjing lo!"

Brak!

Ia menendang pintu rumah itu sampai rusak

Bugh!

"Sshh, miris banget. Belum menikah saja lo udah gelandangan gini ck. Bagaimana nanti nya kalau lo menikah sama kakak perempuan gue? Lo mau ngehancurin dia? Brengsek, lo!!"

Riski yang masih sempoyongan akibat minuman keras, memukul calon adik ipar nya

Bugh!

Zatir memegang rahangnya yang di pukuli "skill lo dalam bertarung lumayan juga" ia tersenyum smirk akhirnya menemukan orang yang menjadi tempat pelampiasan nya selama ini

Pukulan demi pukulan, Zatir tidak mau kalah dari calon kakak ipar nya itu bahkan membuat dirinya semakin bersemangat untuk menghajar nya

Ia ingin sekali membunuh pria yang berada tepat di hadapan nya ini, namun karena mengingat pernikahan kakaknya akhirnya ia mengurungkan niat buruknya itu

Bruk!

Riski terhempas ke lantai, dia begitu ketakutan. Ini pertama kalinya dia di hajar oleh lelaki yang jauh lebih muda dari diri nya

Zatir tersenyum smirk lalu berjalan mendekati Riski "Kali ini lo selamat tapi berani lo ngehancurin pernikahan kakak gue, lo akan habis di tangan gue" bisiknya

Riski mengangguk, dia berjanji tidak akan kembali seperti dulu lagi dan dia akan berubah

***

"Huh" keluh nya

Gadis yang sedang duduk di pinggir king size sambil menatap meja belajar nya, tidak mempunyai niat sedikitpun untuk belajar

Ia benar-benar tidak ingin menikah. Impian nya, cita cita nya, semuanya hancur

Lelaki yang berada di samping nya, berusaha untuk menenangkan nya

"Tenang ya. Jangan emosi, jangan sedih, jangan frustasi. Santuy aja" ucap lelaki itu terkekeh

Gadis itu berdecak kesal "ih, kamu selalu saja bilang santuy santuy santuy. Di kira ini lagi liburan jadi santuy gitu?!"

"Ehehe, bagaimana aku mau jelasinnya ya? Karena aku hidupnya hanya santai dengan masalah besar maupun kecil bahkan gak tau tuh masalah nya emang besar apa kagak" jawabnya

ZatirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang