Maaf jika ada kesamaan alur cerita, latar cerita, dan nama tokoh. Kisah ini murni tidak menjiplak
'Di dunia ini berbagai macam ujian yang kita dapat kan tidak selama nya kita tidak mendapatkan ujian. Semakin besar imannya kepada Allah maka semakin besar ujian yang ia dapatkan'
Selamat membaca
*
*
*
"Yusuf, Udah baikan?" tanya seorang gadis yang sedang duduk di hadapan Zatir, dia Sasya
Zatir menganggukkan kepalanya kemudian kembali termenung
"Ck, lo lemah banget jadi orang. Yusuf yang gue kenal gak gini" ujar Sasya
"Oh" balas Zatir singkat dengan pandangannya yang masih lurus ke depan melihat langit biru cerah
"Tch, ngapain sih ni cowok masih sekolah di sekolah ini?"
"Pasti mau nyari korban buat di permainkan"
"Ah, bener banget lo"
"Gue harus jaga jarak dari nya kalau gak gue yang jadi korban. Nanti gue bisa hamil lagi!"
Sasya yang dari tadi mendengar sindiran dari para siswi merasa risih sedangkan Zatir masih diam, melamun
Brak!
"Heh! Lo kalau gak tau apa-apa tentang orang lain lebih baik diam! Jangan jadi cewek bermulut pedas!" tegas Sasya membanting meja
"Ck! Lo kenapa belain dia sih?"
"Ngejalang lo?"
"Bener banget tuh!"
"Jaga omongan lo!" tekan Sasya
Zatir yang daritadi mendengar keributan hanya diam tidak mau berdebat dengan perempuan
"Tch! Dia itu orang kaya jadi pasti dia udah ngasih uang sebanyak mungkin ke lo agar lo bisa layani dia" sindir gadis itu, dia Vanesa
Plak!
"Lo---"
"Apa!?" tegas Sasya
"Berani-berani nya lo nampar gue!!" bentak Vanesa
"Terus?! Gue harus takut sama lo?" tanya Sasya
"Oh sorry.. Lo bukan pejabat tinggi. Apalagi Tuhan, jadi buat apa gue takut sama lo? Ups" lanjutnya dengan nada mengejek
Gadis itu mengepal tangan kuat "Ayah gue adalah kepala sekolah di sini! Gue bisa mengeluarkan lo dari sekolah ini!"
"Oh, gue gak takut dengan ancaman lo itu" balas Sasya
Zatir beranjak dari kursinya lalu berjalan mendekati dua siswi tersebut yang sedang beradu mulut
"Udah selesai ancamannya? Udah selesai ngobrol nya? Mending lo keluar dari kelas gue sekarang juga atau gue bisa bikin keluarga lo bangkrut" ancam Zatir melirik ke arah tembok. Ia bisa membuat keluarga Vanesa bangkrut karena Ayah Vanesa atau Kepsek masih bekerja di perusahaan miliknya
Tidak ada orang yang mengetahui kalau dirinya ini adalah seorang CEO kecuali keluarga nya, Ragil, Amal, dan Sasya. Sedangkan Aksi memang masih belum tau
Bahkan tidak ada yang mengetahui siapa yang mengurus perusahaan tersebut karena mereka belum pernah melihat wajahnya
"Hello.. Gue di sini, lo kenapa liat tembok? Lo buta?" tanya Vanesa
KAMU SEDANG MEMBACA
Zatir
Non-FictionWAJIB MEMBACA DULU BARU BERKOMENTAR!! Zatir, lelaki bercap cowok berandalan, mafia, gus, dan ustadz Memiliki nama asli Yusuf Syahreza Putra. Mengapa Zatir? Karena Zatir adalah nama kesukaan yang keluarga nya memanggilnya dengan sebutan Zatir Zatir...