21. Sampai Jumpa, Sayangnya Daff.

31 12 0
                                    

Dan, semua yang menjadi milik Tuhan, akan kembali padaNya.

_hyzedn

Semua orang menatap nisan yang bertuliskan Mazaya N. Atdmaja Binti Saputra Atdmaja dengan hati yang berantakan. Nabila, dia kehilangan temannya yang perhatian.

----

"Ogeb, udah belum sih, jajannya."

Dua siswi sedang memanjat tembok belakang sekolah, dia Mazaya dan Nabila. Mereka berdua sedang membeli jajan di warung Mbak Inem. Nabila bertugas membawa kresek untuk tempat jajannya, sedangkan Mazaya duduk diatas pagar tanpa pengerat itu bak ratu dengan singgasana megahnya. Tugas Mazaya adalah memesan jajanan.

"Em, sama gorengannya dua mb, terus es good day -nya yang chocochino dua. Udah itu aja. Oh iya, sama cikinya yang kayak biasa lima ya."

"Adalagi, Ya?" tanya Mbak Inem.

"Sama mi lidinya, dua ya."

"Aku juga mau pasta cokelat, Zaya, dua." Kata Nabila, "sama mimiknya es good day."

Mazaya menengok ke arah Nabila, "mimiknya udah aku pesenin, chocochino."

"Lah, kok itu sih, kemarin aku habis mimik itu. Hari ini mau ganti." Kata Nabila dengan wajah melasnya. Meminta Mazaya untuk memerankan yang baru.

"Udah dibuat, Ngeb. Lagian nggak daritadi. Udah tenang aja, aku yang bayar." Putus Mazaya.

"Nah, gitu dong."

"Ck, giliran gratis aja nggak jadi ngambek. Good day oh good day." Ejek Mazaya.

Tiba-tiba suara bariton membuat keduanya terkejut, "Mazaya!!! Nabila!!!!!"

Daffa memecahkan keheningan antara kedua perempuan itu. "Eh, Daffa, ada apa?" tanya Mazaya masih duduk diatas pagar.

"Turun kamu, perempuan kok pecicilan."

"Bentar, Mbak ini uangnya." Mazaya memberikan uang kepada Mbak Inem lalu turun dari pagar setelah jajannya diberikan pada Nabila.

"Ini ada teh pucuk wangi buat Daffa, papay. Di mimik ya Daff."

Mazaya melenggang pergi begitu saja meninggalkan Daffa yang masih berdiri ditempatnya dengan menahan emosi.

"Berikan sabar yang lebih besar, Tuhan."

______

Bu Siti, dia kehilangan siswinya yang sering berbuat onar. Pak Haji, dia kehilangan Mazaya yang sering membuatnya jengkel.

-----
"Sudah berapa kali Bapak bilang, Zaya?? Jangan manjat-manjat pager itu. Nanti kalo jatuh kan, sakit." Kata Pak Haji dengan menunjuk wajah Mazaya. "Kamu ini, hobinya buat darah tingginya Bapak kumat terus. Kapan sih tobatnya?"

"Loh, kan yang punya darah tinggi Bapak, kenapa Zaya yang salah?" tanya Mazaya polos.

"Ya karena Bapak harus ngurusin anak bandel kayak kamu. Itu buat darah tinggi bapak kumat terus."

KEPADA NUELLA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang