Kita hanya singgah untuk minum, dan kembali lagi untuk meniti aksara rumit kehidupan.
_zedAsha menggeleng lemah, "kalo Asha bertahan, apa ada jaminan kakak bisa sepenuhnya relain Kak Zaya?"
"Semua butuh wak-,"
"Waktu, iya, Asha tahu semua butuh waktu. Tapi kalo Kakak nggak mau belajar ngerelain, kapan semua itu bakal terjadi, Kak? Oh, mungkin bakal terjadi, di mimpinya Asha." Asha tertawa sumbang, menghilangkan perih yang tiba-tiba mengampiri. Ya, semua akan terjadi, hanya dalam mimpinya. Asha tahu, keberadaannya terus bertahan hanya akan menghadiahkan luka yang tentunya tidak bisa sembuh dalam waktu cepat.
"Sha, dengerin dulu, Sha!" teriak Daffa saat Asha melenggang meninggalkannya.
_________***
Spill dikit lah, ini kisah Daffa selanjutnya bersama kenangan Mazaya yang tersisa, intip di cerita baruku disebelah yaaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
KEPADA NUELLA [TAMAT]
Teen FictionSimpan saja rasanya Teruntuk bulan yang tak selalu membersamai bintang, Mazaya tidak kuat sendirian. Teruntuk Hizam, terimakasih waktunya untuk mendewasakan Mazaya. Kepada Semesta, sampaikan rindunya Mazaya pada ketenangan. Kepada Daffa dan kebai...