Semua yang terjadi nampak berkelebatan dengan cepat di matanya, tidak ada waktu bagi Senggani untuk bisa benar-benar mencerna semua cerita Lara. Yang dia tahu menemukan keberadaan Hendra jauh lebih penting sekarang. Masih dilingkupi rasa percaya tak percaya dengan semua kisah yang Lara ceritakan secara cepat dan ringkas padanya, serta melihat sendiri kondisi Ndaru yang makin memprihatinkan, Senggani akhirnya bersedia membantu Lara mencari keberadaan Hendra yang hilang entah ke mana.Sebelum meminta bantuan Senggani, Mahesa sudah mencoba bertanya pada mamanya tentang keberadaan Hendra dan menurut Mama, Hendra pamit pergi ke Bali semenjak pertunangannya putus secara sepihak dengan Senggani. Dan sejak saat itu, ponselnya tidak pernah aktif. Hendra seperti menghilang dari muka bumi. Rasa bersalah mau tak mau dirasakan Senggani kala mendengar hal itu.
Senggani mencoba menghubungi Ethan dan Kadek untuk menanyakan kebenaran informasi tentang Hendra di Bali. Namun, kedua orang itu mengelak dan berdalih tak tahu menahu soal Hendra, tapi Senggani bisa merasakan bahwa Ethan dan Kadek mencoba menutupi sesuatu darinya. Terdengar dari cara bicara Ethan yang makin berantakan bahasa Indonesia-nya dan meracau tak jelas dalam bahasa Jerman. Senggani tak bisa memaksa keduanya lebih jauh, itu hak mereka untuk tak mengatakan yang sejujurnya.
"Kalau benar Hendra di Bali, kayaknya saya tahu di mana dia sekarang, Mbak. Waktu saya liburan ke Bali sama Hendra, dia sempat ajak saya ke Ubud untuk lihat vila yang mau dia beli. Kalau feeling saya benar, kayaknya Hendra ada di sana." Senggani mencoba menyimpulkan berdasarkan instingnya.
"Kamu bisa bantu saya bujuk dia supaya pulang ke Jakarta?" tanya Lara dengan penuh harap.
Saat diceritakan oleh Mahesa bahwa satu-satunya harapan mereka sekarang untuk bisa menemukan keberadaan Hendra ialah melalui Senggani yang merupakan mantan tunangan Hendra, Lara sempat syok dan menaruh cemburu pada gadis itu. Bagaimanapun dia pernah begitu mencintai Hendra sepenuh hati dan agaknya nama itu masih terpatri di dasar hati yang paling dalam hingga kini.
Namun, tidak ada waktu untuk Lara bergumul dengan rasa cemburunya sekarang, dia harus lebih mementingkan nyawa Ndaru daripada ego dalam diri. Lara sadar bahwa kisahnya bersama Hendra sudah selesai dan tidak mungkin untuk kembali terajut. Walau akhirnya Lara tahu bahwa pertunangan Senggani dengan laki-laki itu juga kandas, tetap tidak bisa mengembalikan Hendra ke sisinya karena mungkin sekarang Hendra sudah melupakan atau bahkan membencinya karena di mata Hendra, Lara tak lebih dari seorang pengkhianat.
"Apa nggak sebaiknya Mbak Lara sendiri yang pergi? Kalau Mbak Lara sendiri yang datang mungkin Hendra akan lebih percaya dan mau membantu."
Perkataan Senggani itu diamini Bu Fatimah. Mereka bertiga sedang berada di lorong rumah sakit setelah Lara mengajak Senggani untuk melihat kondisi Ndaru yang memaksa mereka untuk berpindah ke RSCM sesuai rujukan dokter atas permintaan Mahesa yang menginginkan anak itu dekat dengan ayah kandungnya.
"Iya, Dyah, kamu yang sebaiknya pergi. Di sini biar Ibu yang jaga, Ndaru." Bu Fatimah sedikit menenangkan dan meyakinkan Lara untuk pergi sendiri menemui Hendra.
"Jangan banyak berpikir. Ndaru nggak bisa nunggu lebih lama lagi." Suara Mahesa memecah keheningan di antara ketiganya.
Saat melihat lelaki itu yang datang dengan menenteng makanan di tangannya membuat tubuh Senggani menegang. Mengingat ciuman, mengingat tamparan dan tindakan kasarnya dengan melempar bantal sofa ke wajah lelaki itu membuat Senggani malu jika harus bertemu lagi dengan Mahesa yang sudah dia tuduh habis-habisan.
"Senggani benar. Kamu yang harusnya datang dan bicara sendiri dengan Hendra," tukas Mahesa yang berjalan lebih dekat dengan mereka.
"Ndak ada waktu lagi, Dyah. Kamu harus bergerak cepat kalau mau lihat Ndaru sembuh." Bu Fatimah bersuara lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love to Him (Revisi)
RomanceIsi kurang lebih sama dengan versi lama. Hanya ada beberapa penambahan bab dan pengurangan plot yang Thor rasa kurang mendukung isi cerita. Juga terdapat perubahan di beberapa adegan dan gaya bahasa. Cover juga diganti untuk membedakan versi lama da...