Hari pernikahan Linera tinggal menghitung hari. Senggani kadang masih tidak percaya kalau sahabatnya yang selalu heboh di mana-mana itu akan segera menjadi seorang pengantin dan seorang istri untuk Rico yang mempunyai kepribadian kalem dan pendiam. Kalau dipikir-pikir mereka memang cocok, saling melengkapi satu sama lain.
Untuk memberikan hadiah kenang-kenangan bagi calon pengantin, Senggani sudah hampir setengah hari berkeliling mal mencari kado spesial untuk pernikahan Linera. Hendra dengan sabar menunggu dan mengantar kekasihnya keluar masuk toko hanya untuk mencari benda yang benar-benar bisa meninggalkan kesan untuk Linera dan Rico nanti.
"Sebenarnya kamu cari kado yang seperti apa, sih? Kita sudah keliling-keliling, tapi belum dapat apa-apa?" tanya Hendra saat mereka berhenti untuk makan siang di area food court.
"Pokoknya aku mau kado yang nggak biasa!"
"Ya, tapi apa? Barang yang mau kamu kasih aja kamu masih belum tahu."
"Kamu capek, ya? Maaf, deh. Harusnya kamu nggak perlu ikut. Aku, kan, sudah bilang aku bisa pergi sendiri tadi."
"Aku mana tega biarin kamu pergi sendirian. Kamu itu tunanganku, aku wajib jagain kamu. Aku janji, nggak akan mengeluh lagi. Kamu mau ke mana pun aku antar, mumpung hari ini aku free." Wajah Hendra seketika langsung cerah.
Mendengar perkataan Hendra membuat Senggani makin tidak tega terhadap laki-laki itu. Melihat pengorbanan Hendra selama ini membuat Senggani iba dan kasihan. Dia merasa sudah sangat jahat pada Hendra karena seolah sudah membodohi Hendra dengan cinta palsunya. Senggani merasa amat bersalah karena membiarkan laki-laki itu percaya bahwa dia juga mencintai Hendra dengan begitu besar.
Untuk mengalihkan matanya dari wajah innocent Hendra yang akan membuat dia terus dihinggapi rasa bersalah, Senggani mencoba menikmati siaran televisi yang terpasang di dinding pojok kafe. Siaran berita dari MitraTV itu ternyata sedang memberitakan tentang bencana kabut asap yang melanda sejumlah daerah di Indonesia.
Mendengar tentang bencana kabut asap membuat mata Senggani langsung fokus sepenuhnya pada layar datar berukuran 42 inch yang membuatnya langsung teringat pada Mahesa dan kawan-kawan yang sedang ikut meliput di sana. Dua orang fotographer Mahesa dan Prananta serta dua orang reporter, yaitu Restu dan Widya. Nah, Widya ini yang menggantikan posisinya untuk berangkat ke Kalimantan karena Senggani sedang cuti saat itu.
Sang news ancor mempersilakan rekannya untuk melakukan live report dari lokasi terbakarnya salah satu hutan gambut di Kalimantan Tengah. Layar TV saat ini sudah beralih dan menampilkan seorang reporter berita MitraTV yang sudah siap dengan laporannya dan terlihat menggunakan masker karena masih pekatnya asap di sekitar lokasi tempat dia mengabarkan. Tak lupa juga dengan memegang mikrofon berlogokan nama stasiun TV tempatnya bekerja yang sudah menjadi ciri khas.
"Pemirsa, saat ini saya sudah berada di salah satu kawasan hutan gambut yang terdampak kebakaran cukup parah. Meskipun titik-titik api yang terdeteksi masih menyala di sekitar kawasan ini sudah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan aparat TNI dan relawan setempat. Namun, efek dari asap sisa pembakaran pohon dan lahan gambut ini masih cukup pekat saya rasakan menganggu pernapasan dan penglihatan saya. Dan saya sudah berada bersama para relawan dari BOS atau Borneo Orangutan Survivor yang telah melakukan evakuasi atau penyelamatan satwa orang utan yang terjebak di dalam hutan yang terdampak kebakaran hebat ini. Seperti yang bisa kita lihat ...."
Fokus kamera mengarah pada sekelompok pria yang mengenakan masker di belakang sang reporter. Dua orang memegang senapan yang berisi obat bius, satu orang dokter hewan memeriksa kondisi orang utan yang sedang tak sadarkan diri karena terpengaruh obat bius yang ditembakkan padanya, satu orang lagi mendata sang hewan primata dan dua orang lainnya sibuk memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love to Him (Revisi)
RomantizmIsi kurang lebih sama dengan versi lama. Hanya ada beberapa penambahan bab dan pengurangan plot yang Thor rasa kurang mendukung isi cerita. Juga terdapat perubahan di beberapa adegan dan gaya bahasa. Cover juga diganti untuk membedakan versi lama da...