04| Urdangarin

1.4K 90 1
                                    

Flashback

"Gavi!! i've wait a decade to meet you. Gimana di Qatar?" sambut seorang laki-laki yang umurnya tidak berbeda jauh dari Gavi tapi memiliki tubuh yang menjulang tinggi. Dia langsung menghampiri Gavi saat mereka sampai di Hall Stadion FCB.

"Pablo, udah lama gue ga ketemu lo, sibuk ya? Qatar aman. Gue baru pertama kali flight jauh dan di sana gue merasa kayak masuk ke dunia lain alias gila banget teknologinya," iya, seperti yang bisa kalian tebak Gavi langsung berbaur dengan Pablo Urdangarin. Mereka memang sedekat itu, salahkan otak pelupa Gavi yang gabisa mengingat Pablo.

Obrolan seru Gavi dan Pablo terhenti karena mereka diarahkan ke ruang meeting bersama yang lain, mereka meninggalkan Hall untuk pergi ke ruang meeting. Ternyata ruang meeting sudah di dekorasi sedemikian rupa untuk menyambut Tim Nasional Spanyol pasca Piala Dunia. Tak hanya dekorasi management juga menyediakan makan prasmanan dan alkohol untuk merayakan. Banyak yang memberikan semangat untuk mereka yang belum berhasil membawa pulang piala, demi menghibur para pemain agak tetap semangat dalam mengikuti Liga selanjutnya management menawarkan trip kecil.

"Lo sekarang udah setara artis ya Gav, di tiktok lo lewat mulu. Kemaren juga gue naik bus, cewe-cewe pake seragam sekolah pada heboh ngomongin lo." ujar Pablo sambil mengingat kejadian beberapa hari lalu.

"Iya lah, sepupu lo aja suka." cela Koke yang dihadiahi pelototan Gavi pastinya. Gavi tau arah dari obrolan ini akan dibawa kemana. Rencananya terakhir kali dia dan Pedri membicarakan hal tersebut adalah akhir dari pembahasan, dia tidak mau lagi membicarakan hal tersebut, tapi naas belum seminggu rumornya dibahas kembali.

Sepertinya orang-orang ini gapunya niatan baik buat menyudahi pembahasan ini, Pablo juga ikut meledek, "Waduh, ada hot topic, mau tau ga Gav? gue hampir lupa kalo ga diingetin Koke."

"Hah? hot topic apaan?" kepancing juga kan akhirnya si Gavi. Penasarannya Gavi kembali jadi bahan tertawaan oleh para pemain. Lucu banget gitu ngeliat kisah cintanya anak remaja.

"Jiaaah dia ikut penasaran, tapi lo yakin mau diomongin disini?" Pablo memastikan kembali.

"Telat lo nanyanya kita semua keburu merhatiin gini." celetuk Pedri.

"Kemaren malem, gue ditelpon sama Sofia—"

"Infanta Sofia?" tanya Gavi. Masih ada rasa gapercaya dia Pablo BENERAN anggota keluarga kerajaan.

"Iya! dia bilang gini. Pablo gue mau ngomong sesuatu tapi jangan sampe ada yang tau ya. Tadi sore gue ditelpon Kak Leo, tumben kan dia boleh megang handphone biasanya awal semester mulai boro-boro. Leonor nitip pesen dia minta tolong gue buat check keadaannya Gavi gimana karena dia takut rumornya berdampak amat buruk ke Gavi, dia lagi khawatir, lebih ke merasa bersalah sih, karena dia rumor gajelas itu ke up."

"Buset.."

"Asli guys ini si Gavi."

"Waduh!!!"

"Lets goooo Gavi soon to be a REAL prince"

Gacuma Gavi yang kaget denger perkataan Pablo, hampir se-tim heboh dengernya. Dunia kayaknya lagi mempermainkan perasaan Gavi. Sejujurnya Gavi langsung lemes waktu Pablo bilang Leonor ngekhawatirin dia, berasa kayak dapet uang 1 triliun di depan mata, beneran kayak gitu rasanya. Perut rasanya kayak penuh sama kupu-kupu, mata kunang-kunang, kaki lemes, shock berat Gavi sampe mau pingsan.

"Lo bohong ya?" tanya Gavi sambil masih ngeblank dikit. Kalian bisa bilang Gavi lebay tapi beneran perasaan Gavi gakaruan dibuatnya, selama ini Gavi kira rumornya cuma sebatas media yang melebih-lebihkan. Kebayang Leonor beneran tau dia aja engga, awalnya. Kesenjangan dari sektor manapun yang amat kerasa udah cukup bikin Gavi cuma bisa Ohh yauda gamungkin juga selama ini, turns out kenyataannya ada dan mungkin.

always youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang