24| Beyond Happy

1K 60 4
                                    

(Part ini menceritakan kilas hubungan Gavi dan Leonor selama enam tahun)


2029-2030

"Mornin' Felipe," sapa Gavi saat berpapasan dengan Felipe ketika dia tengah menelusuri Palecio. Kurang lebih sudah tiga tahun sejak Gavi resmi menjadi kekasihnya Leonor "yang populer di istana".

Sedikit yang pernah Leonor ceritakan, para pelayan, penjaga, dan staf di istana sangat menyukai Gavi, tak jarang Gavi menjadi bahan pembicaraan terseru bagi mereka, and simply he's just everyone's favourite there. Selain sekarang Gavi populer di Palecio, keadaan mendesak yang unik membuatnya terpaksa memanggil King Felipe hanya dengan "Felipe". Semuanya berawal dari Felipe sendiri yang meminta Gavi secara khusus melakukan itu. Saat mendengar permintaan Felipe tentu saja Gavi menolak, punya hak apa dia untuk memanggil Raja Spanyol hanya dengan namanya? Gavi dipenuhi kekhawatiran saat itu. Namun setelah perdebatan kecil antara mereka, Felipe berhasil meyakinkan Gavi untuk ya tidak apa-apa memanggilnya dengan Felipe. Alhasil sampai sekarang dia masih berusaha menghilangkan kaku di lidahnya saat menyapa Felipe.

Sontak Felipe tidak bisa menyembunyikan senyumnya melihat kedatang Gavi di pagi hari. Malam ini mereka berencana merayakan tahun baru bersama untuk pertama kalinya, Felipe, yang sejak dulu tidak memiliki anak laki-laki tapi menginginkannya, tentu senang dengan kehadiran Gavi. "Morning Gavi, sebentar, sebelum kamu naik ke atas aku punya list beberapa bahan yang perlu kamu beli untuk barbeque kita nanti malam," ucap Felipe. Gavi sedikit bergetar karena dia merasa sudah sangat seperti bagian dari tempat ini, Felipe memintanya untuk membeli bahan seperti dia meminta anak laki-lakinya. Gavi mengiyakan permintaan Felipe, dia berniat untuk mengajak Leonor, dan Felipe suka dengan ide itu.

Bukan berniat sombong, Palecio sudah seperti rumah keempatnya Gavi, setelah rumah orang tuanya, apartment, dan Camp Nou. Empat sebenarnya bukan urutan yang bagus tapi tempat ini crucial untuk Gavi. Setelah tiga tahun dia bersama Leonor, sekarang Gavi hafal diluar kepala setiap sisi Palecio.

"Leo—Sofia??? dimana Leonor?" Gavi hanya bisa melihat Sofia di kamar Leonor, Sofia sedang membaca buku dengan damai di atas kasur.

Sofia menyambut Gavi dengan baik, dia menegakkan badannya dari posisi menyender. "Kakak sedang ke toilet, sudah lama aku tidak bertemu Prince of Asturias." Sekarang bukan hanya Leonor yang menjadi korban ledekan Sofia, Gavi juga. Anak itu sudah menganggap Gavi seperti kakaknya sendiri.

Gavi nyengir mendengar ledekan yang dilontarkan Sofia, "Stop mengatakan omong kosong itu! bagaimana Wales? kamu sepertinya nyaman di sana," ucap Gavi. Sekian lama dia tidak melihat Sofia di Palecio karena bersekolah, liburan panjang pun Sofia jarang sekali pulang, dia prefer mengambil semester pendek. Sofia nyaman dengan schedule belajarnya melebihi apapun.

Sofia terdiam untuk berpikir, "Lumayan. Wales tenang, segalanya mendukung proses belajarku. Kamu sendiri pasti telah mendengar target pencapaianku sebelum lulus dari kakak," terdengar sangat Sofia.

Penglihatan Gavi tidak bisa mengacuhkan kamar milik Leonor yang penuh dengan bunga, terjadi perubahan suasana yang dramatis di sana. "Kenapa banyak bunga di sini?" Gavi mendekati bunga-bunga itu satu per satu. Melihat beberapa bunga itu masih segar dan bermakna dalam setiap jenisnya membuat Gavi di penuhi oleh negativity. Siapa yang mengirimkan bunga-bunga ini? menjadi pertanyaan yang terus berputar di kepalanya.

"Seseorang rutin mengirimnya," jawab Sofia.

"Siapa?" tanya Gavi dengan nada serius, tidak ada keraguan atau getaran di tiap kata yang dia lontarkan, ia juga tidak mengalihkan pandangannya dari bunga-bunga itu sama sekali. Gavi tidak menyukai jawaban Sofia, "seseorang rutin mengirimnya" terus bergema di kepala Gavi dan itu membuat adrenalinnya menjadi gila.

always youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang