(Part ini menceritakan kilas hubungan Gavi dan Leonor selama enam tahun)
Canada, 2030
Jemari indahnya menelusuri wajah sang kekasih yang tengah tertidur dengan nyenyak. Sinar mentari yang menembus jendela kamar tidur mereka membangunkannya, tetapi tidak dengan kekasihnya. Mata laki-laki di hadapannya masih terpejam dan tidurnya pulas.
Leonor mengagumi pahatan wajah Gavi. Dimulai dari rambutnya yang kecoklatan akibat terlalu banyak terpapar sinar matahari, kerutan halus di dahinya, alis tebalnya, hidung mancungnya, sampai ke bibir merah alami laki-laki itu. Gerakan tangan Leonor berhasil membangunkan Gavi. Mata cokelat Gavi terbuka dan langsung dimanjakan oleh paras cantik kekasihnya yang terpancar sinar matahari pagi. Tepat saat itu Gavi kembali terpana dengan objek yang matanya lihat, Leonor membuat Gavi lupa akan sekitarnya yang terus bergerak, dia sukses membuat Gavi merasakan jatuh cinta hingga sakitnya bisa dirasakan ulu hati.
"You are breathtaking," ungkap Gavi dengan suara serak khas orang bangun tidur. Lelah tidak bisa dihindari olehnya karena flight hampir 9 jam Spanyol—Canada untuk berlibur bersama Leonor. Namun, pegal-pegal di badan tidak berarti karena di pagi hari dia bisa melihat Leonor langsung di depan matanya seperti ini dan mereka hanya berdua menghabiskan liburan di Canada, Gavi senang dengan intimasi ini.
Leonor tersenyum menatap Gavi yang juga balik menatapnya, kontak mereka semakin intens karena tangan Leonor kembali menjalar turun dari wajah Gavi. Sampai tangan tersebut di dada telanjang Gavi, Leonor mengusap-usap pelan. Sentuhan Leonor membuat Gavi terbuai, well ini masih pagi dan Gavi laki-laki normal, pandangannya menjadi kabur begitu kepalanya terus mengulang-ulang "hal-hal yang dia sukai". Gavi menarik tangan Leonor dari dadanya, dia mendekatkan tubuh mereka berdua agar Leonor bisa merasakan panas tubuhnya. Sirnanya jarak diantara mereka membuat darah Gavi mendidih, dia mencium ceruk leher Leonor. Oh God! Gavi kecanduan dengan hangat dan feromon yang Leonor keluarkan di sana. Leonor sendiri bisa merasakan perutnya dipenuhi kupu-kupu menyenangkan, apa yang dia rasakan membuatnya merasa apa yang mereka lakukan semakin "benar".
Kendali akan diri sendiri lepas begitu Leonor mengangkat lehernya untuk memberikan akses lebih kepada Gavi. Dia yang diberikan kesempatan makin ilang arah, Gavi menyukai ini begitu juga Leonor. Lengkuhan berhasil keluar dari bibir Leonor karena Gavi mengigit telinganya. Suara desah kesakitan yang candu itu mengalir ke kepala Gavi sebagai perintah dia harus melakukan hal yang lebih dari itu, Leonor telah membuat Gavi hilang. Laki-laki itu sergap menindih tubuh Leonor, otot-otot terlatih tersebut terlihat indah dari posisi Leonor. Lengannya yang keras, urat di sekitar lehernya, perutnya yang kering membentuk six-pack dan otot pada bahu Gavi yang tegap terkikis indah.
Gavi beralih menuju bibir favourite-nya. Gavi meminta dan disambut baik oleh Leonor. Gavi melumat bibir Leonor bahkan begitu Leonor telah masuk ke permainannya, Gavi mencoba memasukan lidahnya ke sana. Leonor mengikuti permain Gavi dan bergulatan muncul di sana, merebutkan siapa yang menguasai siapa. Ciuman mereka terhenti karena nafas mereka semakin pendek dan bibir keduanya telah membengkak. "Aku gak inget kita kesini mau jalan-jalan," ucap Gavi.
Leonor tertawa menanggapi ucapan Gavi, dia mengecup bibir laki-laki itu singkap lalu meninggalkannya menuju kamar mandi untuk bersiap-siap. Tensi mereka harus diselesaikan secepatnya atau sesuatu yang sangat mereka inginkan akan terjadi.
10.00 AM EDT, Québec
Kini Gavi mengerti kenapa teman-teman timnya paling tidak suka menunggu istri mereka dandan, rasanya seperti ribuan tahun. Setengah jam berlalu, akhirnya Gavi menghampiri Leonor yang masih betah duduk di depan kaca rias. Setengah jam terjadi begitu saja berawal dari Gavi masih senang melihat Leonor berdandan sampai mood jalan-jalnnya sudah tipis. Awalnya Gavi masih merhatiin dari Leonor pake minyak buat badan, lotion, spray buat rambut, pake serum di rambut, ngeringin rambut, sisanya Gavi bete. "Babe, kapan kita jalan?" ucap Gavi sambil memeluk Leonor dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
always you
FanfictionNyatanya setelah ditimpa rumor, Gavi dan Leonor tetap tidak memiliki hubungan seperti yang diharapkan orang-orang. Lambat laun semua rumor itu mereda dan akhirnya hilang termakan waktu, begitupun euphoria orang-orang yang mendukung mereka. Namun sia...