07| Wildest Dream

1.3K 91 2
                                    



.

.

.

Hari ini Leonor bangun dengan hati yang berbunga-bunga. Setelah sudah intensif berkomunikasi dengan Gavi melalu chat, mereka akhirnya memiliki kesempatan untuk bertemu secara langsung. Perasaan yang mereka miliki makin mendalam seiring komunikasi mereka berjalan. Dalam proses chat, sering kali Leonor dan Gavi tidak memiliki waktu yang pas. Terkadang ketika Gavi sedang aktif, Leonor tengah mengerjakan tugas kerajaan, sebaliknya juga sama, ketika Leonor senggang malah Gavi yang sedang latihan. Satu-satunya sumber informasi Leonor yaitu Instagram FC Barcelona.

Hambatan mereka dalam berkomunikasi yang membuat Leonor sangat excited dengan pertemuan mereka hari ini. Pertemuan mereka hari ini diusulkan oleh Gavi, dia merasa bersalah karena dia tidak bisa aktif menghubungi, jadi Gavi sendiri yang mengajak Leonor berkunjung ke apartmentnya. Jangan berfikir yang aneh-aneh... apartment Gavi adalah tempat teraman dari media, jangan berharap mereka bisa bertemu di istana keluarga Leonor.

Beberapa hari ini Leonor juga meminta tolong asistennya untuk mencari informasi penting mengenai Gavi. Sebenarnya jika dipikir-pikir, seharusnya Leonor tidak perlu melakukan itu. Mereka hanya teman, kan? tapi Leonor memiliki ketakutan suatu saat dirinya akan meminta hal yang lebih kompleks dari teman. Jadi sebelum berenang kalian harus men-check airnya aman dari buaya kan? itulah yang dikatakan Sofia dan dilakukan Leonor. Hasilnya, Leonor menemukan bahwa Gavi sedang tidak menjalani hubungan dengan siapapun. Leonor tidak bisa menerima fakta tersebut pada awalnya, dia tau Gavi adalah idaman perempuan seumurannya, namanya selalu terkutip pada artikel "pemain bola dengan paras tampan", jadi mana mungkin dia tidak memiliki pacar? pikiran Leonor sudah dipenuhi oleh prasangka negatif. Tapi lagi dan lagi Pablo membantunya, Pablo bilang, "Gavi masih idealis, banyak yang berusaha mendekatinya tapi dia berusaha lebih keras untuk menghindar, dia tidak ingin membuka diri untuk banyak perempuan, dia akan mencari satu yang benar-benar tepat."

"You look gorgeous, maam." kata Sofia ketika Leonor muncul di ruang keluarga. Leonor mengenakan gaun bludru hitam membentuk badan dengan lengan panjang dan cutting-an collar halter. Wajahnya terpoles make-up tipis yang semakin menambah kecantikannya.

"That's very kind of you. Sampai ketemu nanti! aku berangkat dulu ya!" Leonor meninggalkan rumah diikuti oleh Alessandro, asisten pribadinya. Dia sudah siap untuk bertemu Gavi di apartmentnya.

...

"Pedri, gue udah oke belum?" tanya Gavi sambil memutarkan badannya, di ponselnya terpampang muka Pedri yang masih setengah sadar. Pagi-pagi begini Gavi menelpon hanya untuk bertanya penampilan pria itu sudah pantas belum untuk menyambut Princess Leonor, mau marah tapi ngantuk.

"Oke, apart udah lo beresin?" tanya Pedri.

"Kamar gue udah rapih—"

"Apaan tuh maksudnya?!" selak Pedri mendengar pernyataan Gavi, pikirannya udah jelek.

"— jangan dipotong dulu napa sih?! Kamar gue udah rapih, meja makan udah gue beresin, ruang tamu udah gue vaccum, wastafel kamar mandi gue udah gak kesumbat, udah semua." papar Gavi, dipikir-pikir banyak juga yang udah dia siapin.

"Gila! mentang-mentang mau kedatengan cewe beberes lo, biasanya mana pernah!" cela Pedri. Ga percaya dia sama apa yang dilakukan Gavi, sahabatnya itu biasanya setahun sekali beberes alis jaraaaang banget, debu kadang bisa sampe setebel jurnal. Baru kali ini juga Gavi mau mengajak perempuan main ke apartmentnya.

"Harus lah! yang dateng bukan sembarang cewe, calon ratu negara ini, gimana gue bisa biasa-biasa aja? dari kemarin gue nervous sambil beres-beres." canda Gavi yang dibalas tawa juga oleh Pedri.

always youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang