(Part ini menceritakan kilas hubungan Gavi dan Leonor selama enam tahun)
2032
"Anda harus mulai belajar etiket kerajaan,"
Tangan Gavi melepas kacamata—baca yang tengah ia kenakan. Mata laki-laki itu terasa sangat kering hingga otomatis tangannya mengucek keduanya. Setelah berjam-jam terpapar layar laptop, melamun adalah hal yang dia lakukan selanjutnya, Gavi memikirkan nasib hidup apa yang tengah dia jalani. Jadwalnya menjadi sangat padat tidak terkendali, tadi pagi Gavi latihan keras dengan timnya untuk Champions League, siangnya Gavi memiliki latihan berkuda bersama Jeri, dan daritadi dia sedang mengikuti kelas berbahasa Perancis. Begitu terpuruknya Gavi mengingat besok dia akan melakukan ujian sertifikasi bahasa Inggris dan dia belum menyiapkan apa-apa.
Alessandro adalah satu-satunya yang bisa Gavi salahkan atas "Kelas Etiket Kerajaan" ini. Alessandro membukakan banyak kelas khusus untuk Gavi sebagai langkah preventif dalam rangka Gavi soon to be The Prince dengan waktu yang tidak tau kapan di masa depan. Alessandro terus meracau, Gavi sudah harus mendapatkan kelas, harus membatasi paparan media dari sekarang, bahkan menghentikan kontraknya dengan club dan tim nasional (yang itu Gavi menolak untuk membahasnya dalam waktu dekat-dekat ini).
Seperti dugaan Gavi, semuanya menjadi sulit. Terakhir kali Gavi belajar saja itu lebih dari 10 tahun lalu di La Masia. Sekarang di umurnya yang tidak muda lagi, pelajaran seperti ini menyulitkan baginya. APALAGI KELAS PERANCIS, Gavi dilanda sakit kepala hebat mempelajari bahasa itu. Alessandro menambahkan, minimal Gavi harus menguasai Basque, Galisa, Inggris, dan Perancis. Oh sama, Gavi juga meringis waktu mendengarnya.
Ditengah tidak menggairahkannya keadaan Gavi, atensi laki-laki itu ditarik oleh fotonya dan Leonor yang dia pajang di samping meja belajar-nya. Foto itu dia ambil waktu mereka pergi ke Mesir tahun lalu. Dia merindukan Leonor, kekasihnya tengah melakukan kunjungan ke Kolombia, sebagai kunjungan perdamaian wilayah bekas jajahan. Jadi, sudah sekitar tiga hari Gavi tidak bertemu Leonor. Mungkin juga itu penyebab Gavi menjadi suntuk sekarang. But, life goes on dan Gavi tetap harus menyiapkan ujian sertifikasi besok, jadi dia harus kembali belajar. Namun musik dari vinyl pemberian Leonor mengalun lembut di telinga laki-laki itu, membuat Gavi tak sadar tertidur di mejanya.
...
Latte membasahi tenggorokan Gavi dengan sempurna, dia berulang kali merasa lega karena meskipun dia terlambat bangun dan harus lari kesana kemari akhirnya ujiannya berhasil terlalui dengan baik. Sekarang, Gavi akan pergi ke Palecio untuk kelas utama etiket. Tolong beri Gavi semangat untuk bertemu Macerio. Orang itu benar-benar istimewa untuk Gavi, umurnya sudah 27 tahun tapi dia takut dengan Macerio. Gavi tidak pernah bertemu orang seserius dan segalak Macerio sebelumnya, Gavi tidak pernah sekalipun memunculkan kata galak dalam kamus kata sifatnya, tetapi Macerio akhirnya membuat Gavi mengatakan itu. Mana ada sih orang yang masih membawa tongkat untuk memukul zaman sekarang? HERANNYA MACERIO MELAKUKANNYA.
Gavi masuk ke ruang latihan, bowing. Aturan dari Macerio harus memberi salam jika bertemu dengan keluarga kerajaan dan dia (agar terbiasa). Macerio sudah mengangkat sebelah alisnya untuk menilai posture Gavi. Lalu dia mengangguk sebagai kode Gavi sudah bisa kembali berdiri dengan tegak dan mereka bisa memulai kelas.
Awal-awal Gavi diminta menyebutkan kembali peraturan-peraturan yang paling crucial.
"Tidak diperkenankan melakukan foto pribadi termasuk selfie."
KAMU SEDANG MEMBACA
always you
Fiksi PenggemarNyatanya setelah ditimpa rumor, Gavi dan Leonor tetap tidak memiliki hubungan seperti yang diharapkan orang-orang. Lambat laun semua rumor itu mereda dan akhirnya hilang termakan waktu, begitupun euphoria orang-orang yang mendukung mereka. Namun sia...