(Part ini menceritakan kilas hubungan Gavi dan Leonor selama enam tahun)
2031
Infanta Sofia mendengus lantaran situasi makan siang berubah menjadi tidak kondusif. BRAK! pintu ruang makan dibanting keras oleh Si Anak Bungsu. Infanta Sofia memilih meninggalkan keluarganya di ruang makan, dia tidak pernah suka mendengar pertengkaran antara Grandma dan keluarganya.
"Tenang dulu sayang," Felipe berusaha menenangkan Leonor yang sudah menangis. Sebenarnya Felipe cukup marah karena Mama-nya telah bersikap keterlaluan hingga menyakiti hati anak perempuannya, tetapi Felipe paham bahwa situasi tidak akan menjadi baik ketika dia ikut meluapkan emosi. Sayangnya, Felipe tidak bisa menahan Letizia untuk memutari meja makan agar bisa berbicara secara lantang kepada Mama-nya, "Mama! Mama gak bisa maksa Leonor kayak gitu! anak saya gak mau dijodohin. Dia sudah punya orang yang menurut dia tepat." sanggah Letizia menggebu-gebu. Letizia seketika lupa dia adalah seorang ratu yang tidak sepantasnya membentak orang, apalagi mantan ratu, yang dia pikirkan hanya membela anaknya.
Sofia mengerutkan dahinya tidak suka, "Maksud kamu Si Pemain Bola itu? Hah?! Saya gak mau tau. Besok Fredrich akan datang ke sini dan saya harap kamu, Leonor, memperlakukan dia dengan baik." ucap Grandma tak terbantah, apalagi dia sudah menggunakan tangannya untuk menunjuk-nunjuk Leonor. Grandma Sofia habis membakar ketenangan makan siang mereka.
Semua berawal dari Grandma mengundang Felipe dan keluarga kecilnya ke rumah untuk makan siang. Makan siang dimulai tanpa luapan emosi sampai Grandma Sofia mengatakan dia akan menjodohkan Leonor dengan salah satu kolonel terbaik Juan Carlos. Leonor tentu saja menolak apa yang diinginkan Sofia, tetapi Sofia kali ini lebih keras dari hanya sekedar meminta. Semua perkataannya terdengar mutlak di telinga Leonor. Perdebatan terjadi di atas meja makan, Sofia sempat meninggikan suaranya hingga Leonor terjatuh lemas di kursinya karena dia tidak bisa membantah apa yang dikatakan Sofia, Letizia pun sempat ikut angkat bicara. Sedihnya, apa yang Letizia katakan tidak didengar oleh Sofia. Dia tidak memerdulikan bagaimana Leonor menangis di dalam pelukan Felipe serta wajah Letizia yang merah karena menahan emosi. Sampai akhir sesi makan siang, Grandma tetap bersikeras dan memilih lanjut memakan baked salmon-nya.
Semalaman Leonor menangis. Dia tidak mengubris handphonenya yang penuh dengan chat dari Gavi, dia mengunci pintu kamarnya dan tidak bergerak dari sofa di kamar tidurnya. Leonor tidak pernah merasa hidupnya seburuk ini, dia sakit hati dengan ucapan Grandma lebih dari yang bisa dia ungkapkan, oh bahkan dia sempat mengumpati Grandma yang pantas diselingkuhi oleh Grandpa Juan. Mana ada orang yang mau diatur seperti itu dalam hidup? semuanya menyesakan bagi Leonor.
Di tengah kalut pikirannya, Leonor terus menimbang apa dia harus memberi tahu Gavi soal perjodohan bodoh ini atau tidak. Aku rasa, aku bisa mengatasi masalah ini sendiri dan aku akan memberi tahu Gavi jika semua sudah selesai. Buah pikiran Leonor sebelum hilang dibawa mimpi.
Di pagi hari, Leonor sudah membentak tiga pelayan yang terus-menerus bertanya ini dan itu. Sungguh tidak bisa kah dia mendapatkan hari tenang untuk berpikir jernih? Memuakan melihat rumah Grandma dipenuhi pelayan yang bolak balik dalam menyiapkan pesta anniversary Grandma Sofia dan Grandpa Juan.
"Apakah kalian harus menunggu saya makan seperti ini? Ini sangat tidak nyaman. Saya akan memanggil kalian ketika saya selesai. Jadi, silahkan keluar." ucap Leonor sarkas karena para pelayan memperhatikannya yang sedang sarapan di kamar. Ketiga pelayan itu ketakukan dan menundukan kepala mereka serta lekas pergi.
Leonor mengacak rambutnya frustrasi. Grandma pikir dia seimplusif itu untuk kabur dari sini dengan melompati jendela sampai harus diawasi seperti itu. Leonor mengambil sandwich di piringnya dengan emosi, "Setidaknya, ini enak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
always you
FanfictionNyatanya setelah ditimpa rumor, Gavi dan Leonor tetap tidak memiliki hubungan seperti yang diharapkan orang-orang. Lambat laun semua rumor itu mereda dan akhirnya hilang termakan waktu, begitupun euphoria orang-orang yang mendukung mereka. Namun sia...