Sesi latihan hari ini telah berakhir, para pemain sedang bersiap-siap untuk meninggalkan Camp Nou. Mereka tidak bisa menyembunyikan gesture kelelahan mereka, tak terkecuali Gavi. Dia lelah, perasaannya berantakan, jadi Gavi memilih untuk diam dari dia datang hingga sekarang. Orang-orang di sekitarnya tentu bisa merasakan aura negatif dan tidak ada yang berani bertegur dengan Gavi selama sesi latihan hari ini.
"Udah Gav! mending lo buat party pas ulang tahun lo, tinggal seminggu lagi kan?" Ferran ikut simpati melihat Gavi yang dirundung kesuraman akhir-akhir ini, terakhir kali mereka ketemu Ferran ingat Gavi masih cerita-cerita mengenai hubungannya dengan Si Ratu Spanyol, namun sepertinya hubungan mereka tengah dilanda masalah. Gak enak juga dilihatnya Gavi full cemberut.
"Gue setuju sama Ferran, lumayan jedag jedug jedag jedug siapa tau ada yang nempel" ujar Pedri asal. Gak ngasal juga sih karena setiap abis clubbing dia pasti pulang bawa cewe (baru).
"Gila lo! gue masih pacaran sama Leo," ketus Gavi. Suka ngasal banget ngomongnya, udah tau dia lagi galau brutal mikirin kelanjutan hubungannya dengan Leonor. Jelas Gavi masih ingin bersama Leonor, diibaratkan hubungan sedang hangat-hangatnya dengan Sang Kekasih, gak ada pikiran sama sekali buat ninggalim Leonor apalagi gaet perempuan lain. Gavi tuh lagi obsesi banget sama Leonor, makanya selain dia diselimuti rasa kesal dia juga kangen sebenarnya.
"Kalo pacaran minimal ngakuin lah, lagian dia juga yang bilang kalian temen. Hidup jalan terus Gav. Lo udah tiga hari bengong terus kayak gitu, di telpon Leonor ga diangkat, latihan juga jadi ga semangat. Jangan gitu lah! lo harus make a move, lakuin sesuatu kek biar otak lo lebih fresh." ungkap Kounde yang seratus persen benar isinya.
Pemain lain mengangguk setuju dengan Kounde. Pemain lain yang dimaksud adalah seluruh pemain Barcelona, semenjak Gavi dekat dengan Leonor mereka sangat concern pada Gavi, mereka selalu berada di samping Gavi untuk mendukung dan memberikan saran terbaik mereka untuk laki-laki itu. "Yauda pokoknya gue sama yang lain urusin partynya. Lo duduk manis aja tapi jangan bengong! cewe banyak Gav di dunia." ujar Pedri yang habis itu pantatnya ditendang sama Lewandowski.
Para pemain menertawakan tingkahnya Pedri, mereka mengeluarkan beberapa ledekan untuk mencairkan suasana. "Emang banyak, tapi gaada yang Calon Ratu Spanyol.." celetuk Frenkie bagai umpan yang menarik perhatian. Mereka tidak bisa menahan tawa dari celetukan Frenkie, dasar Pangeran Gavi.
"Kampret lo semua!" Gavi juga tidak bisa menahan senyumnya. Terkadang curhat dengan teman-temannya bisa membantu juga.
...
Leonor berapi-api berkat kabar yang disampaikan Pablo, Gavi akan mengadakan party untuk ulang tahunnya. Part yang paling membuat dia kesal adalah Gavi tidak mengundang atau mengabari Leonor sama sekali, jangankan mengabari, sejak mereka bertengkar Gavi belum menghubunginya. Rasanya campur aduk, sebagian dari diri Leonor marah banget sama Gavi sebagian dirinya lagi menyadari sepunuhnya jikalau memang dia penyebab pertengkaran mereka.
Awalnya Leonor mengira bahwa tidak saling menghubunginya mereka merupakan waktu tenang untuk masing-masing tapi ternyata Gavi benar-benar memilih mencari masalah dengannya? baiklah, Leonor juga bisa (kembali) membuat masalah. Dia akan datang ke acara laki-laki itu. Siapa peduli dia diundang atau tidak, dia akan datang kesana dan langsung memberitahu kepada laki-laki itu bahwa he's in a big problem.
Maka di sini lah Leonor sekarang. Mengabaikan telepon dari Alessandro yang telah berbunyi puluhan kali, tidak mengambil pusing tatapan supir kerajaan. Mungkin kalian bilang untuk seorang calon ratu Leonor kekanakan dan yang bisa Leonor jawab adalah memang. Soal laki-laki memang dia harus kekanakan dan egois, jika tidak dia akan dikecilkan dan tidak dianggap. Kurang lebih itulah hikmah yang bisa dia ambil dari hubungannya dengan Ben.
Begitu sampai di sana emosi Leonor kembali meluap ketika melihat tempat yang dipilih Gavi ternyata adalah club ternama di Barcelona. Ada gila-gilanya si Gavi, tempat tersebut sepertinya penuh dengan semua teman-temannya dan Leonor tidak diikut sertakan. Rasanya Leonor mau menendang pohon yang ada di sebelahnya sambil teriak.
Seharusnya yang dapat masuk ke dalam club tersebut harus memiliki invitation card. Namun karena penjaga clubnya jelas mengenal siapa Leonor, tanpa berpikir panjang dia memperbolehkan Leonor masuk ke dalam. Dapat Leonor rasakan para penjaga di sana menatapnya dengan bingung.
Mengapa dia ada di sini?
Apakah bos kita belum membayar uang sewa tempat?
Aku rasa dia memiliki hubungan khusus dengan Gavi.
Leonor bisa mendengar percakapan penjaga dan pelayan disana. Bukannya menjadi sadar akan kegilaan yang dia lakukan, entah mengapa Leonor malah makin percaya diri dengan keberadannya disini.
Di dalam ternyata sudah dipenuhi oleh teman-teman Gavi. Suara musik yang memekakan telinga dan suasana hingar bingar kuat Leonor rasakan. Leonor tidak bisa menemukan di mana laki-laki itu diantara ratusan orang yang tengah mengurusi urusan mereka masing-masing. Setelah dicari di seluruh tempat, akhirnya Leonor menemukan Gavi tengah duduk bersama Pedri dan dua teman tim lainnya. Kini hati Leonor mencelos begitu melihat tepat di samping Gavi tengah terduduk manis seorang perempuan dengan tubuh semampai dan berani-beraninya dia meletakan tangannya pada paha Gavi. Amarah Leonor memuncak, bayangkan tangannya di paha Gavi! dan Gavi-nya diam saja menerima! malah lebih kearah menikmati perlakuan tersebut. Tanpa memikirkan perasaan Leonor, Gavi malah mengobrol santai dengan Pedri dan kedua teman lainnya hingga tertawa kearah perempuan itu. Sangking marahnya Leonor tubuhnya bergetar, air matanya berlomba-lomba keluar dan muka Leonor kini berwarna merah padam.
Di titik ini Leonor ingat perkataan Sofia apa dia baru saja dipermainkan? apakah ini kehidupan Gavi yang sesungguhnya dan Leonor tidaklah ada 'disana'?
Leonor memang kecewa dengan apa yang dia lihat, namun dia tidak melupakan niatnya untuk datang ke sini. Menunjukan eksistensinya kepada Gavi, langsung di depan mata laki-laki itu. Dengan gila Leonor beranjak mendekati meja yang Gavi duduki dengan teman-temannya. "Hai," sapa Leonor. Dia menyadari perubahan mimik semua yang ada di meja itu, terutama Gavi. Wajahnya seperti tengah melihat malaikat pencabut nyawa, ketakutan yang amat sangat. Karena mengerti keadaannya menjadi tidak kondusif, teman-temannya Gavi serta perempuan itu meninggalkan mereka berdua dengan ekspresi bingung sekaligus khawatir dan didominasi takut.
"Happy birthday sayang.. terima kasih banyak telah menghabiskan waktu dan tenagamu untuk bersama denganku akhir-akhir ini. Aku harap kita tidak akan bertemu kembali," Leonor memberikan selamat dengan senyum palsu, lidah perempuan itu terasa kaku saat mengucapkannya. Dia kecewa dengan Gavi, sangat, dia tidak menyangka begini cara Gavi dalam menyelesaikan masalah yang muncul di hubungan mereka. Kaki Leonor membawanya pergi meninggalkan tempat ini, tempat yang terasa sangat asing olehnya.
Ternyata begini akhir cerita kita..
KAMU SEDANG MEMBACA
always you
FanfictionNyatanya setelah ditimpa rumor, Gavi dan Leonor tetap tidak memiliki hubungan seperti yang diharapkan orang-orang. Lambat laun semua rumor itu mereda dan akhirnya hilang termakan waktu, begitupun euphoria orang-orang yang mendukung mereka. Namun sia...