30| Before The Big Day

1K 51 18
                                    



Leonor bersandar pada tubuh kekasihnya, berdua mereka menikmati pagi hari di tengah Laut Mediteran menghadap Kota Barcelona. Tepatnya di haluan yacht, mereka menikmati secangkir kopi dan sandwich buatan Gavi. "I need to come with you often. It felt relaxing all the time."

"Aku juga baru paham kenapa orang tinggal di kapal," ucap Gavi sambil mengelap remahan roti di pipi Leonor. "ini tempat yang bagus untuk discovered something new, snorkeling, paddle-boarding, sailing, exploring scenic island by bicycle, learning how to clean a shrimps, cooking, fishing, or catching some crabs."

"Cool! kamu punya license buat melakukan itu semua?"

"Waktu aku pelayanan di navy i got my sailing, snorkeling, and fishing licenses. Selain itu, aku cuma berteman dengan "pemilik wilayah", kamu ingat Leander gak? orang kaya di Agistri, aku belajar memasak dari dia. Fresh shrimp with herbs and his homemade butter was extremely tempting."

"Oh dia yang kamu bilang pemilik setengah rumah di Agistri ya? kamu juga bilang yacht-yachtnya sangat bagus."

Gavi mengangguk kemudian menggeleng membayangkan mahalnya kapal-kapal milik Leander, "Yacht-yachtnya sangat gila."

Gavi mengikuti tiga tahun sekolah milliter, sistemnya dua tahun di camp dan satu tahun dia melakukan pelayanan di angkatan laut Spanyol. Gavi diajarkan cara bertahan hidup di laut (yang lalu dia terapkan sekarang). Selain itu, Gavi belajar mesin kapal, cara mengisi bahan bakar, sampai strategi mempertahankan teritori laut. Bagian paling menarik adalah satu waktu Gavi diperkenankan melihat dan masuk ke kapal selam angkatan laut Spanyol.

Ngomong-ngomong, tinggal di kapal tidak membuat Gavi berubah menjadi anti-sosial. Seperti yang tadi dia katakan, dia berlayar ke berbagai tempat baru dan berbaur dengan warga lokal. Dibandingkan dulu, lingkup pertemanannya sekarang menjadi lebih beragam dan ternyata memiliki banyak teman yang sangat beragam menyenangkan. Suatu hari Gavi pergi ke South of France, dia bertemu seorang kakek-kakek yang tengah mendorong sepedahnya, Gavi ingat sekali namanya Abelano, Abelano berumur 80 tahun, umurnya yang lawas tidak menghentikannya mengelilingi kota, itu rutinitasnya. Di lain waktu, Gavi sedang menaruh yachtnya di monte-carlo, dia tidak sengaja bertemu dengan orangtua salah satu temannya di Academy La Masia. Gavi mengobrol banyak hingga tiba-tiba dia ditawarkan untuk mengelola bisnis milik mereka.

Ternyata lepas dari sepak bola tidak terlalu buruk, sebagai orang yang memiliki jiwa kompetitif yang besar, Gavi menekuni banyak hal baru, awalnya memang untuk mencari teman dan mengisi waktu tapi semua menjadi sangat menarik dan menyibukan. Gavi jadi sulit bertemu dengan Leonor karena dia harus bolak balik ke luar negeri mengurusi pekerjaannya. Mr. dan Mrs. Garcia mengajari Gavi tentang business dan management, mereka memberikan Gavi keleluasaan untuk belajar tentang estates.

Gavi sendiri terkenal dengan keenggananya datang ke acara talkshow atau semacamnya. Sampai sekarang setelah 10 tahun lebih Gavi berpacaran dengan Leonor, tidak pernah sekalipun Gavi datang ke TV dengan undangan pribadi apalagi program TV yang sudah jelas ingin memasuki kehidupan dia dan Leonor. Namun, salah satu channel youtube, yang kebetulan Gavi tonton, meng-emailnya untuk kolaborasi. Dari MOU yang dikirimkan melalui email, brief-nya mereka akan melakukan room-tour dan meminta Gavi memasak makanan yang sering dia masak saat berlayar. Kolaborasinya terjadi bulan lalu dan vidio youtubenya tidak mengecewakan Gavi sama sekali.

"Tahun depan kita akan menikah," ucap Leonor sambil memainkan jari manis Gavi. Sang lawan bicarapun tersenyum di sana.

Leonor tidak bisa menahan untuk mencium kekasihnya, selama 10 tahun ini Gavi telah mengisi Leonor dengan banyak kebahagiaan, Leonor kini merasa Gavi adalah bagian dari dirinya yang tidak bisa terpisahkan. Leonor sangat amat menyayangi Gavi. "Aku gak pernah nyangka bisa ada di titik ini. Dulu aku ngira gak akan ada orang—yang bener-bener aku kenal—yang aku temui sendiri—yang mau memiliki hubungan serius dengan tujuan menikah sama aku."

"Hahaha kamu ga nyangka akan ada orang kayak aku?" tanya Gavi.

Leonor menggelengkan kepalanya, "Apalagi dulu aku liat kamu atlet tim nasional, pemain sepakbola club besar juga.. kayaknya kita gaakan ketemu gitu diliat dari sisi manapun."

"C'mon! you are A PRINCESS an actual one. Dulu aku liat kamu juga rasanya gak akan sampai. But guess what? here we are.. ternyata kita cocok. A decade bukan waktu yang sebentar, menurut aku sih kita juga jarang berantem, iya gak?" ucap Gavi sambil memeluk Leonor lebih erat, dia juga meletakan dagunya di pundak Leonor, tujuannya agar bisa melihat kekasihnya lebih dekat.

"Iya sih udah 10 tahun, aku belum bosen kok sama kamu," Leonor tersenyum meledek Gavi.

"Kok belum???? jangan dong sayaaang." Gavi mengelitiki perut Leonor yang tidak terlapis kain sama sekali. Leonor berusaha menghentikan Gavi dan sang pelaku hanya bisa tertawa hingga muka tampannya berubah menjadi merah. Selanjutnya mereka berdua memutuskan untuk mandi dan istirahat karena nanti malam mereka akan dinner bersama.

Entah kenapa Leonor tidak sabar menunggu makan malam..

...

"Sayang ini buat apa sih?" tanya Leonor yang kini tengah ditutup kedua matanya. Serasa Leonor, sekarang mereka sedang berjalan menuju haluan yacht. Dia makin penasaran ketika wangi french butter masuk ke indera penciumannya, selain butter dia juga bisa mencium candle kesukaannya. Tanpa membuka penutup matanya Leonor bisa merasakan kehangatan di sini.

Saat dirasa sudah sampai, Gavi membuka penutup mata Leonor. Di depan matanya tersusun makan malam yang cantik serta rangkaian bunga diatas mejanya. Selain cahaya rembulan dan lampu kapal yang dibuat sayup, Gavi menyusun lilin kecil berbentuk love di sekitar meja makan. "Surprise!!"

Leonor terkejut oleh apa yang Gavi siapkan, lidahnya kelu tidak bisa menanggapi. Dalam sesaat, Leonor jadi bisa merasakan keintiman di antara dia dan Gavi. Jantungnya berdebar tidak karuan ketika Gavi mengambil ancang-ancang untuk bertekuk lutut di hadapannya. Dengan gugup, Gavi mengeluarkan sebuah kotak kecil yang ketika dibuka berisi cincin berlian yang sangat indah. "Leonor, every—single—day i can't stop imagine growing old with you, it could be really nice to share our laugh, wish, love, fantasy, and everything we need. Eee—when I look into my heart, I see only you, as my past, present, and future. So, would you like to spend the rest of our lives together?" ungkap Gavi selanjutnya.

Leonor yakin, acara lamarannya akan dilaksanakan dua bulan lagi di Oviedo. Alessandro tengah menyiapkannya dan rencananya mereka akan mengundang stakeholder kerajaan untuk ikut menyaksikan. Leonor tidak menyangkan Gavi akan terlebih dahulu melamarnya dengan cara paling sederhana yang ternyata berhasil membuat Leonor tidak bisa membendung air matanya. Dibandingkan pesta besar yang telah disiapkan pihak keluarganya ternyata hanya ini yang dia inginkan. Dilamar oleh Gavi dengan romantic dinner, red roses, candle!! dan hanya mereja berdua disini. Hanya mereka berdua yang saling memberi kasih dan mengungkap apa yang mereka ingin sampaikan dari hati ke hati.

"Leonor?"

Leonor berusaha menghentikan air matanya dan menenangkan diri untuk menjawab, "Ofcourse..."

Mendengar jawaban Leonor, Gavi langsung memakaikan cincinnya ke jari manis Leonor, dengan sedikit gugup cincin tersebut berhasil terpakai di jari Leonor. Gavi tidak bisa menahan senyumannya dan lantas berdiri memeluk Leonor. Gavi sangat sangat sangat menyayangi Leonor, perasaannya bahkan terlalu besar untuk sekedar kata menyayangi. Leonor adalah udara bagi Gavi, dia adalah segalanya, seseorang yang ingin dia ucapkan selamat pagi di pagi hari, yang ingin dia beri kabar di siang hari, mengobrol dengannya di sore hari, dan dia ucapi selamat tidur di malam hari. Gavi ingin membangun keluarga kecil dengan Leonor, membantunya mengurus negara, selalu melindunginnya, menjadi tempat agar tetap waras ketika dunianya tengah runtuh, semuanya untuk Leonor.

"You are everything in my life.." ucap Gavi. Selanjutnya Gavi mencium Leonor dengan dalam, dia harap Leonor bisa merasakan sedalam apa rasa yang dia miliki untuk perempuan itu. Mereka memadu kasih di bawah bintang yang bertebaran dan cahaya rembulan yang menyinari mereka, diiringi suara tenang air laut mereka memberikan sepenuhnya diri mereka kepada satu sama lain. Kini, Gavi dan Leonor sudah membentuk komitmen untuk terus bersama selamanya.






Udah 30 parts kalian bosen gasiih????
Mau dibuatin cerita after married (more than
10 parts) atau mau sampai married + spin off
tipis tipis ajaa? aku tadinya mau buat after
married, nyeritain gimana Gavi Leonor jalanin
sulitnya pernikahan dan membesarkan anak.
Menurut kalian gimanaa? atau aku lanjut publish
cerita baru tentang Julian Alvarez?

always youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang